Isu Terkini

Ini Dia Pendapat Idrus Marham Soal Kader Golkar Yang Pengen Jadi Ketum

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Masih dari arena Munas Luar Biasa (Munaslub) Golkar 2017 nih, guys. Buat lo yang selama ini ngikutin beritanya, pasti udah paham banget kan, bahwa Munaslub ini digelar untuk menetapkan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Beliau dipilih secara aklamasi untuk menggantikan Setya Novanto yang sekarang lagi… ya lo tau lah papa lagi apa dan di mana.

Nah, pertanyaannya sekarang adalah, kalo Airlangga udah terpilih secara aklamasi, apakah ini berarti menutup peluang bagi kader Golkar yang lain untuk maju sebagai calon ketua umum? Ya nggak juga. Masih boleh maju kok, kalau mau coba-coba, asal didukung oleh setidaknya 30% pemilik hak suara. Gitu sih, kalo menurut Wakil Sekjen Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily seperti dilansir dari Tribunnews (18/12).

Itu kan secara aturan ya guys, tapi secara realita politik, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham justru menyebut bahwa kalau ada kader yang ingin maju dalam bursa pemilihan ketua umum saat ini, berarti sang kader tidak mengerti realitas politik yang ada. Waduh, Pak Idrus maksudnya nyindir Mbak Titiek dan Mas Priyo?

“Saya ingin mengatakan bahwa siapapun kader yang memahami realitas politik, yang memahami peta pemilih yang ada, yang memahami suara-suara daerah, saya punya keyakinan tidak ada yang maju,” ucap Idrus pada ASUMSI (19/12) di JCC, Jakarta hari ini (19/12).

Idrus menambahkan, bahwa di Rapat Paripurna nanti, sebanarnya masih ada kemungkinan akan dibukanya pendaftaran untuk calon Ketum Golkar. Tapi bagi Idrus, Airlangga Hartarto yang terpilih sebagai ketua umum di rapat pleno sudah merupakan pilihan yang sesuai. Hal ini karena sudah ada 34 provinsi yang mengambil keputusan di rapat pimpinan daerah untuk menetapkan Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar yang baru.

“Ini terbuka (pendaftaran calon ketum), tetapi bagi orang yang memahami, saya memiliki keyakinan tidak ada yang maju,” sambungnya lagi.

Selain itu, Idrus meyakini bahwa tidak akan ada yang maju mencalonkan diri sebagai ketua umum setelah agenda lain dijalankan, seperti pembahasan laporan pertanggungjawaban, penyampaian hasil Rapimnas, serta pandangan umum dari 34 provinsi juga organisasi masyarakat serta dewan pembina.

“Setelah itu nanti akan kita lihat pada dinamika yang ada, tapi sekali lagi, realitas politik semua sudah selesai. Karena itu kita harus belajar melihat realitas politik. Dukungan sepenuhnya sudah diberikan kepada AH (Airlangga Hartarto) sebagai Ketum,” tegas Idrus.

Waduh, kalau udah begini, kira-kira Titiek dan Priyo masih berminat nyalon jadi ketum gak ya, guys? Kalo nyalon sambil pijat refleksi aja gimana menurut lo? Kan lebih enak tuh, sekali-kali perawatan, daripada trerus-terusan tegang berpolitik. Ya gak guys?

Share: Ini Dia Pendapat Idrus Marham Soal Kader Golkar Yang Pengen Jadi Ketum