General

Hubungan Jokowi-Habibie: Dari Pertemuan Hingga Video Call

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan video call dengan Presiden ke-3 BJ Habibie. Hal itu dilakukan Jokowi ruang di Wisma Negara, saat jeda rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja. Video call dilakukan di ruang Presidential Lounge, Wisma Negara, yang bersebelahan dengan Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin, 14 Januari 2019 pukul 16.30 WIB.

Begitu Jokowi masuk ruangan, BJ Habibie sudah siap di depan kamera dan bertatap muka dengan Jokowi lewat layar yang telah disiapkan. “Selamat sore, Prof. Assalamualaikum,” kata Jokowi membuka obrolan. “Waalaikumsalam,” jawab Habibie dengan tersenyum.

Jokowi lantas menanyakan kabar Habibie yang diketahui saat ini tengah berada di Jerman, sedang masa pengobatan. Habibie bercerita kalau dalam waktu dekat dirinya akan menjalani operasi untuk kesehatannya.

“Baik, makin sehat, cuma ini ada rencana yang diperbaiki, bukan hanya ginjal, tapi juga mata. Nanti matanya kiri kanan dioperasi, tapi nggak berat, hanya ganti lensa saja. Ginjalnya yang agak berat, tetapi itu mereka dengan teknologi mutakhir, pakai namanya bioresonansi,” kata Habibie.

“Semoga Pak Habibie selalu diberikan kesehatan yang prima oleh Allah. Kami semuanya di Tanah Air, beserta seluruh rakyat selalu mendoakan untuk kesehatan Bapak. Dan kalau ada hal yang diperlukan kami sudah perintahkan kepada Mensetneg untuk pelayanan kesehatan yang diperlukan Bapak, kami siap untuk melayani,” kata Jokowi.

Bahas Soal Ekonomi dan Politik di Indonesia

Jokowi yang ditemani Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto juga turut mengabarkan kondisi ekonomi dan politik Indonesia. Jokowi mengatakan jelang pemilihan umum (Pemilu) 2019, kondisi ekonomi Indonesia berjalan dengan baik.

“Saya tadi juga mengabarkan mengenai keadaan di Indonesia mengenai ekonomi, yang berjalan baik, politik juga berjalan baik. Itu yang kami kabarkan,” kata Jokowi pada media seusai berbincang dengan Habibie.

Jokowi juga mengaku sependapat dengan Habibie tentang rencana pengembangan sumber daya manusia (SDM) secara besar-besaran. Hal itu, kata Jokowi, perlu dilakukan dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan. Habibie memang menekankan pada bidang pendidikan.

“Intinya beliau memberikan tekanan kepada pendidikan agar betul-betul diberikan perhatian secara khusus, terutama yang berkaitan dengan vokasi dan pelatihan-pelatihan, training-training, serta pembudayaan. Pendidikan dan pembudayaan,” ungkap Jokowi.

Menurut Jokowi, pembudayaan yang dimaksud Habibie adalah budaya produktivitas, kedisiplinan, dan kerja keras. Habibie, kata Jokowi, juga menyampaikan agar perbedaan-perbedaan budaya yang ada di Indonesia harus menjadi sebuah kekuatan.

Hubungan Jokowi-Habibie

Perlu diketahui, bahwa Habibie saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar. Hal itu telah disepakati sejak Munaslub Golkar di Bali yang membentuk tiga dewan baru di Golkar, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar. Di samping itu, Golkar diketahui masuk sebagai partai pengusung pasangan capres Jokowi-Ma’ruf.

Habibie sendiri telah merestui dukungan Golkar untuk Jokowi maju di Pilpres 2019. Kala itu bahkan Habibie berpesan agar Golkar memberikan kebebasan kepada Jokowi dalam memilih calon wakil presiden (cawapres).

“Tadi arahan dari Pak Habibie juga, konteks wapres itu adalah pilihan dari presiden. Tentu Partai Golkar berkomitmen mendukung itu. Sehingga, tentunya aspirasi yang ada, tentunya Golkar terima kasih. Sepenuhnya, Golkar menyerahkan pada Presiden,” kata Ketum Golkar Airlangga Hartarto di rumah Habibie, Jl Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Agustus 2018 lalu.

Pesan Habibie pada Airlangga, apabila Jokowi kembali terpilih, Golkar harus memastikan program kesejahteraan menjadi prioritas. Menurut Habibie, partai kuning berlogo pohon beringin itu memiliki segudang kader yang bisa mengawal program tersebut.

“Nah, Pak Habibie mengingatkan bahwa Partai Golkar mempunyai pengalaman bergerak di situasi atau dalam pembangunan, terutama banyak tokoh-tokoh yang berbasis teknokratis di Partai Golkar, sehingga, tentu Pak Habibie mempunyai aspirasi bahwa bangsa ini akan baik apabila seluruh program pembangunan itu sifatnya berkelanjutan,” papar Airlangga.

Di kesempatan yang lain, Jokowi juga sempat mengadakan pertemuan dengan Habibie dan Wakil Presiden ke-6, Try Sutrisno. Pertemuan berlangsung terpisah dan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta. Terlepas dari materi yang dibicarakan, sejumlah momen menarik antara Jokowi dan BJ Habibie sempat terekam kamera.

Sesaat sebelum Habibie meninggalkan istana, keduanya terlihat berbicara ringan diselingi tawa. Keduanya juga memperlihatkan kehangatan lainnya, seperti saat Jokowi memapah Habibie saat menuruni tangga istana. Kemudian momen menarik lainnya, ketika Habibie menggenggam erat tangan Jokowi sebelum masuk ke dalam mobil. Sebelum masuk mobil, Habibie sempat cipika cipiki dan mengucapkan salam hangat.

Meski begitu, saat Habibie ditanya lebih memilih presiden dengan latar belakang sipil atau dari militer, sang ahli pesawat terbang itu lebih memilih, “Presiden yang dipilih oleh rakyat,” demikian katanya dalam wawancara di sebuah stasiun TV lokal, pada Selasa, 29 Mei, 2018 lalu.

Share: Hubungan Jokowi-Habibie: Dari Pertemuan Hingga Video Call