Budaya Pop

‘Harta Berharga’, Soundtrack Sinetron “Keluarga Cemara” yang Legendaris dan Penuh Makna

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Lagu dengan tema percintaan sepasang kekasih? Banyak pilihannya. Tentang kecemburuan, perselingkuhan, jatuh sampai putus cinta bisa kita pilih dengan berbagai genre musik. Tapi bagaimana dengan lagu bertema keluarga? Lagu tentang kedua orang tua kita, tentang mereka, manusia pertama yang menjaga dan menjamin lahir serta batin kita.

Jika biasanya ada yang sampai menitiskan air mata hanya dengan menyanyikan ‘Mantan Terindah’ milik Raisa, lalu kapan terakhir kalinya kita bisa sesenggukan saat mendengat lagu sambil mengingat jasa-jasa kedua orang tua? Kapan?

Oke, kita tidak perlu menghukum diri sendiri dengan susah payah mencari lagu yang pas untuk kedua orang tua. Tapi, setidaknya di era 1990an lalu, ada sebuah lagu lagu yang cukup legendaris dan masih terngiang-ngiang sampai saat ini. Adalah ‘Harta Berharga’, sebuah soundtrack milik sinetron ‘Keluarga Cemara’.

Drama lokal dengan tiga musim dan punya 412 episode itu tayang pertama kali pada 6 Oktober 1996, dan berakhir di 30 Januari 2005. Yap, sembilan tahun lamanya sinetron itu mengisi televisi dengan lagu pembuka yang sama, dilantunkan selalu di awal dan di akhir cerita. Jadi, kita enggak perlu heran lagi, kenapa ‘Harta Berharga’ begitu legendaris dan seakan tak bisa tergantikan untuk lagu bertema keluarga.

“Harta yang paling berharga adalah keluarga,

Istana yang paling indah adalah keluarga,

Puisi yang paling bermakna adalah keluarga,

Mutiara tiada tara adalah keluarga.”

Demikian lirik awal dari lagu yang dinyanyikan pertama kali oleh Novia Kolopaking. Penciptanya adalah Arswendo Atmowiloto, orang  yang sama di balik cerita sinetron ‘Keluarga Cemara’. Makna mendalam dari diksi yang ia gunakan dalam lagu miliknya senada dengan judul sinetron yang ia pakai.

Cemara sendiri adalah nama pohon yang sangat kokoh, ia bisa tumbuh di kala musim panas, dan tetap berdiri meski berada di tengah-tengah salju sekalipun. Gambaran itu adalah sifat keluarga yang sesungguhnya. Di saat kita tak berdaya, ada orang tua yang menjaga. Di setiap kekurangan, ada keluarga yang berusaha menyempurnakan.

Anak yang kini mulai tumbuh dewasa sudah terlalu sibuk mengurusi hal yang lebih menyenangkan di luar rumah. Kita lupa, bahwa ada orang tua yang juga butuh canda tawa dari kita. Kita lupa, bahwa merekalah yang senantiasa menghibur saat kita menangis di masa kecil dulu. Kita lupa, bahwa mereka telah bersusah payah mencari kehidupan yang lebih baik demi menyelamatkan masa depan anak-anaknya.

Dari situ, kita tahu, mengapa harta yang paling berharga adalah keluarga. Mengapa, istana yang paling indah, puisi yang paling bermakna, dan mutiara tiada tara, hanya bisa dijawab dengan satu kata, yaitu keluarga.

Maka jangan hanya memberikan semangat kepada orang lain, tapi lalai memberikan perhatian pada keluarga. Pastikan, setiap hari sebelum melakukan aktivitas, kedua orang tua kita dalam keadaan baik-baik saja. Sebab demikian yang disebutkan dalam Reff ‘Harta Berharga’. Kita tahu, Reff merupakan sebuah inti dari pesan di dalam sebuah lagu, dengan pengulangan syair dan notasi yang sama.

“Selamat pagi Emak,

Selamat pagi Abah,

Mentari hari ini berseri indah.”

Setelah seharian berada di luar rumah dan kemudian pulang untuk mencari perisitirahatan, jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, yang membuat kita bisa hadir di dunia. Sebab, jika tanpa usaha mereka, kita tidak akan sampai sejauh ini bisa menjalani kehidupan. Hal itulah yang menjadi pesan terakhir dari lagu ‘Harta Berharga’.

“Terima kasih Emak,

Terima kasih Abah,

Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti.”

Keluarga Cemara Segera Hadir di Layar Lebar

Buat kawan-kawan yang mungkin penasaran bagaimana sebenarnya cerita dalam serial TV ‘Keluarga Cemara’, kalian tidak perlu khawatir apalagi susah-susah mencari ratusan episode dari berbagai media yang ada. Hal ini karena sinetron itu akan dibuat dalam bentuk film dan akan tayang di layar lebar pada 3 Januari 2019 nanti.

Ceritanya tentu tetap berada dalam lingkup permasalahan keluarga, namun diubah sedikit agar lebih relevan dengan kehidupan modern seperti saat ini. Anggia Kharisma, sebagai produser dalam film tersebut berjanji bahwa karya timnya itu akan memberikan nilai-nilai penting yang dapat dicontoh untuk keluarga.

Lalu, bagaimana dengan soundtrack lagunya yang fenomenal? Tenang, lirik serta nadanya masih sama. Namun penyanyi sudah diperbaruhi, dengan Bunga Citra Lestari (BCL) sebagai pengisi vokalnya. Musiknya juga diaransemen ulang oleh Ifa Fachir agar suaranya lebih jernih dan enak didengar. Kalian sendiri udah bisa menikmati ‘Harta Berharga’ di digital platform, seperti layanan musik resmi Spotify.

View this post on Instagram

A post shared by Film Keluarga Cemara (@filmkeluargacemara) on Nov 9, 2018 at 10:02pm PST

Coba deh dengerin lagunya dan diresapi. Meski beberapa di antara kalian ada yang malu mengungkapkan rasa sayangnya kepada keluarga, setidaknya dengan mendengarkan suara BCL yang cenderung menenangkan, mungkin bisa membantu mengurangi sedikit emosi kita. Emosi karena hal-hal yang tidak mampu orang tua berikan kepada kita. Emosi yang kita pendam maupun yang tak sengaja kita keluarkan karena sikap orang tua yang terkadang juga bisa menyebalkan.

Setelah emosi itu sudah reda dan mulai menghilang, maka kita akan lebih mudah bisa berdamai dengan diri sendiri. Tentunya, dengan sedikit demi sedikit, kita berusaha kembali memberikan keceriaan kepada orang tua, membuat mereka bisa tertawa lagi dengan sedikit lelucon seperti saat kita kecil dulu.

Share: ‘Harta Berharga’, Soundtrack Sinetron “Keluarga Cemara” yang Legendaris dan Penuh Makna