Isu Terkini

Hal yang Membuat Ahok “BTP” Tetap Eksis Meski Dipenjara

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Basuki Tjahaja Purnama yang dulu dikenal dengan nama Ahok terus menjadi sorotan media. Mantan Gubernur DKI Jakarta yang memiliki segudang kontroversial itu dipenjara juga atas kasus yang penuh dengan perdebatan, yaitu penodaan agama. Kini pria yang ingin disapa dengan sebutan BTP itu sudah bebas dari penjara, dan ia juga masih ditunggu-tunggu oleh pendukungnya.

Selama di penjara, BTP memang terus mendapatkan perhatian. Meski berbagai kabar tidak keluar dari mulutnya secara langsung, namun publik masih terus menanti setiap informasi yang terbaru tentang pria kelahiran Belitung, 29 Juni 1966 itu. Beberapa topik hangat dalam satu tahun belakangan dan hal-lal lainnya memang menjadi faktor BTP terus diingat.

Perceraian Ahok yang Mengejutkan

BTP divonis pada 9 Mei 2017, ia menerima keputusan itu dengan lapang dada bahkan ia mencabut permohonan banding. Alasannya, demi kebaikan bangsa dan Negara, sebab selama proses persidangan ada serangkaian aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pendukungnya maupun pihak-pihak yang memusuhinya.

Setahun kemudian, tepatnya awal Januari 2018, publik dikejutkan dengan pendaftaran gugatan cerai BTP terhadap istrinya, Veronica Tan, di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Fifi Lety Indra yang merupakan adik kandung sekaligus kuasa hukumnya, bercerita bahwa persoalan rumah tangga kakaknya itu sudah berlangsung selama tujuh tahun, dipicu oleh orang ketiga bernama Julianto Tio.

Selain menggugat cerai, BTP juga menuntut hak asuh ketiga anaknya hasil pernikahannya dengan Veronica. Dalam proses persidangan, Veronica tak pernah hadir, begitu juga dengan BTP. Namun beberapa media tetap menyerbu berbagai informasi yang tersisa.

Bahkan ada pula berbagai spekulasi tidak bersumber tentang alasan-alasan lain terkait perceraian BTP. Para pembenci menyerbu dan mencari bahan baru untuk menjelekkan BTP. Sedangkan pendukung ada yang merasa kecewa dengan keputusan perceraian, ada pula yang merasa iba dengan kehidupan bapak dari tiga anak itu.

Surat-surat dari Dalam Penjara

Selama menjalani masa hukuman kasus penodaan agama di Rumah Tahanan Cabang Salemba di Markas Korps Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, BTP cukup rajin menulis surat. Tulisan tangan untuk para pendukungnya biasanya diunggah ke Instagram melalui timnya. Pada momen-momen hari raya seperti Idul Fitri atau ada peristiwa besar, BTP juga masih rajin memeberikan ucapan dan komentarnya.

Pada pertengahan 2018, mantan Bupati Belitung Timur itu sempat berjanji memberikan kejutan dari balik sel. Publik geger menanti kejutannya. Berbagai media massa memberitakan dan mencari tahu kejutan apa yang bakal diberikan Ahok.

Hingga pada 6 Mei 2018, kejutan itu akhirnya terjawab. Ternyata BTP meluncurkan sebuah buku yang ia tulis dari penjara. Buku setebal 331 halaman diberi judul ‘Kebijakan Ahok’. Isinya tentang berbagai kebijakan yang ia putuskan selama memipin Ibu Kota.

Dalam agenda peluncuran bukunya, pria yang mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi itu pun kembali menuliskan surat. Pesan dalam surat itu dibacakan oleh sang anak, Nicholas Sean. Dalam surat itu, ia menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukungnya. Di acara peluncuran buku ‘Kebijakan Ahok, pada Kamis 16 Agustus 2018, ia pertama kali meminta dipanggil BTP.

Diseret Serangkai Peristiwa Politik

Ditahannya BTP di penjara tak menjadikan suhu politik kembali normal. Perselisihan, hoaks, dan berbagai peristiwa politik terus memanas. Hal itu terjadi karena akan ada agenda besar, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Joko Widodo (Jokowi) yang dulunya merupakan pasangan BTP di Balai Kota Jakarta memilih Ma’ruf Amin sebagai pendampingnya di Pilpres.

Ma’ruf Amin adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan sikap keagamaan dan menyatakan BTP bersalah atas kasus penodaan agama. Ma’ruf bahkan sempat menjadi saksi memberatkan dalam sidang. Hingga akhirnya, BTP divonis dan dijebloskan ke dalam penjara.

Kenyataan itu membuat public bertanya-tanya, apakah dalam Pilpres 2019 nanti BTP akan memilih Jokowi atau beralih ke calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Mantan Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat mengatakan bahwa BTP mengaku tetap mendukung pilihan Jokowi.

“Ngobrol masalah pencalonan capres, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Yang kita tahu seperti apa dulu, tetapi apa dia bilang? ‘Enggak apa-apa, Mas. Malah bagus. Kita akan bantu’,” ucap Djarot yang menceritakan percakapannya dengan BTP.

Peristiwa yang mengejutkan juga terjadi saat Ma’ruf Amin diwawancarai oleh komedian Kemal Pahlevi. Ma’ruf mengaku menyesal dan terpaksa menjadi saksi yang memberatkan kasus BTP. “Iya tentu saja, cuma karena terpaksa saja kan. Iya tentu saja siapa yang ingin memberatkan orang, kan enggak mau,” kata Ma’ruf.

Share: Hal yang Membuat Ahok “BTP” Tetap Eksis Meski Dipenjara