Internasional

Habis Wisata Luar Angkasa, Kini Muncul Tren Plesiran Mewah di Kutub Utara

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: Hybrid Air Vehicles Ltd./Design Q

Wisata luar angkasa akhir-akhir ini mencuri perhatian publik dunia. Sebab, konglomerat Inggris, Richard Branson dan Jeff Bezos, pemilik e-commerce Amazon sekaligus bos agensi maskapai penerbangan, Blue Origin, saling berlomba meluncur ke luar angkasa pada bulan lalu. Kini, muncul tren wisata baru yang fenomenal, yakni plesiran di Kutub Utara dengan menumpangi kapal udara mewah.

Terbang Eksklusif

OceanSky Cruises merupakan perusahaan rintisan yang tengah bersiap menawarkan wisata terbang di atas Kutub Utara dengan kapal udara. Mereka memang belum secara resmi mengkonfirmasi pilihan armada yang bakal digunakan untuk melayani jasa wisata ini.

Namun, CNN melaporkan, sejauh ini kapal udara Airlander HAV disebut sebagai armada yang bakal dipilih oleh pihak perusahaan tersebut, untuk membawa orang bisa berkeliling Kutub Utara secara eksklusif.

Nantinya, para penumpang yang mengikuti tur bakal merasakan sensasi terbang dengan pemandangan pegunungan Kutub Utara. Kalau beruntung, mungkin penumpang bisa melihat hewan-hewan endemik yang ada di sana.

Baca Juga: Orang Super Kaya Berlomba Terbang ke Luar Angkasa, Jadi Tren Baru? | Asumsi

Selain itu, nuansa mewah ala kapal pesiar di dalam kapal udara yang ditumpangi, juga bakal menjadi pengalaman tersendiri dan meninggalkan kesan bagi siapapun yang mengikuti wisata ini.

Rute lengkap perjalanannya memang belum diumumkan. Namun, sudah ada kawasan di area Kutub Utara yang dibidik pihak perusahaan untuk menjadi tujuannya.

“Tim OceanSky sedang mempertimbangkan sejumlah lokasi di sekitar kepulauan Arktika yang bakal menjadi destinasi wisata,” demikian disampaikan mereka.

Berapa Harga Tiketnya?

Saat ini, pemesanan tiket penerbangannya sudah mulai dibuka. Harga yang ditawarkan tentu fantastis. Nilainya bisa dibilang bersaing dengan harga tiket wisata ke luar angkasa. 

“Harga tiket dibuka dengan harga US$ 232.845 atau sekitar Rp3 miliar untuk kabin dua orang perjalanan menumpangi OceanSky,” kata OceanSky seperti dikutip dari sumber yang sama.

Mereka berencana untuk menerbangkan armadanya buat wisata ini seminggu sekali. Perusahaan tersebut juga tengah berupaya mengekspansi bisnisnya, bukan cuma melayani penumpang yang mau plesiran, tapi juga jasa layanan kargo ke Kutub Utara. 

Baca Juga: Wisata Terbang Tanpa Tujuan Jadi Tren, Kayak Apa Sih, Serunya? | Asumsi

Awal tahun ini, mitra pesawat perusahaan tersebut, HAV pun merilis foto-foto terbaru dari pesawatnya. Mereka juga mengumumkan niat untuk meluncurkan pengalaman pesawat antarkota mewah pada tahun 2025. 

Rencananya, HAV berniat untuk menghubungkan tujuan beberapa ratus mil sejumlah wilayah Eropa, seperti Belfast dan Liverpool, atau Seattle dan Vancouver.

Era Baru Transportasi

OceanSky menargetkan armadanya terus tumbuh dengan menyediakan lebih dari 100 kapal udara dalam waktu 10 tahun, dengan tanggal target untuk ekspedisi pertama pada tahun 2023 atau 2024. Harga transportasi ini nantinya juga diyakini bakal lebih terjangkau daripada menumpangi pesawat udara mewah serupa. 

“Kami berharap, dapat membuat penyok nyata dalam cara orang bepergian di masa depan dan kami melihat potensi besar sebagai pilihan yang terjangkau untuk perjalanan yang nyaman, elegan dan bersih bagi penumpang yang sadar.Untuk itu, kami membutuhkan ribuan pesawat,” jelas OceanSky.

Mereka meyakini, transportasi kapal udara bakal menjadi era baru transportasi, salah satunya untuk bidang pariwisata. Ke depan, kapal udara juga diyakini bakal memainkan peran penting dalam jasa layanan logistik jarak jauh.

Bahkan, kapal udara juga diprediksi bakal bermanfaat, misalnya untuk melayani penumpang dari proyek pos-pos pertambangan dan fasilitas lepas pantai. 

“Kita bahkan dapat menangkap beberapa segmen pasar perjalanan udara reguler, di mana penumpang bersedia menukar kecepatan untuk kenyamanan atau harga untuk layanan ini,” tandasnya.

Share: Habis Wisata Luar Angkasa, Kini Muncul Tren Plesiran Mewah di Kutub Utara