General

Gerindra Sibuk Pilpres, Uji Kelayakan Wagub DKI Dibatalkan

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ternyata membuat imbas yang cukup signifikan terhadap DKI Jakarta. Pasalnya sudah lima bulan berjalan, Ibu Kota kita tak punya Wakil Gubernur (Wagub). Sandiaga Salahuddin Uno, mengundurkan diri Wagub sejak 10 Agustus 2018 lalu untuk mencari peruntungan sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Hari ini, Senin, 14 Januari 2019, seharusnya ada agenda pertemuan tim panelis uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) calon wakil gubernur (wagub) DKI yang baru. Namun sayangnya, rencana itu gagal terlaksana. Kabar batalnya acara itu telah dibenarkan oleh  Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Syakir Purnomo.

“Betul (pertemuan batal). Jadi mohon maaf sebelumnya informasi penundaan pembatalannya kan kami terima hari Ahad sore dari Gerindra. Disampaikan, bahwa pimpinan Gerindra pada keluar kota,” kata Syakir, Senin, 14 Januari.

Ia mengungkapkan bahwa pihak Partai Gerindra lah yang menjadi penyebab batalnya salah satu agenda untuk pemilihan wagub DKI yang baru. Partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu telah mengabarkan pembatalan acara sejak Minggu, 13 Januari 2019 sore kemarin. Alasannya, kata Syakir, karena Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik sednag memiliki agenda internal partai di Solo.

Baca Juga: Mau Sampai Kapan DKI Jakarta Tanpa Wagub?

Tak hanya Mohammad Taufik, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI yang masuk sebagai tim panelis juga sedang tidak berada di Jakarta. Kenyataan itu membuat nama calon wagub akhirnya tertunda lagi. Padahal, jika pertemuan pembahasan fit and proper ini bisa terlaksana, agenda selanjutnya akan menyerahkan nama calon wagub kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tepatnya pada 25 Januari 2019 mendatang .

Oleh sebab itu, Syakir berharap ke depannya Gerindra bisa berkomitmen dengan timeline atau rencana kerja yang telah disepakati. “Jadi kami berharap semoga cepat selesai, ini kan juga terkait banyak hal, seperti layanan publik dan internal Pemprov. Ya semoga setelah ini masing-masing bisa komit dengan target waktu dan timeline yang sudah ditentukan, pengennya begitu sudah disusun, kita memprioritaskan tanggal dan waktu yang sudah disepakati,” tuturnya.

Gerindra dan PKS Rebut Kursi Wagub

Partai Gerindra dan PKS adalah dua partai yang berhak menentukan nama wagud DKI pendamping Anies. Namun mereka sama-sama belum sepakat soal siapa yang akan diajukan ke DPRD DKI Jakarta. Masing-masing terlihat seperti ingin mengklaim bahwa kadernya lah yang pantas menerima jabatan kosong itu.

Namun, Gerindra sempat menjawab tegas bahwa posisi wagub DKI adalah jatah milik PKS. “Saya rasa enggak perlu didiskusikan lagi ya, karena memang jatah wagub itu adalah jatah PKS, bahwa Gerindra sudah memberikan wagub DKI itu ke PKS. Jadi semuanya sudah clear itu,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade, kepada Rivan Dwiastono pada Jumat, 14 Desember 2018 lalu.

Tapi meski begitu, Gerindra sendiri mengatakan harus ada proses yang perlu dijajaki, yaitu fit and proper test untuk para kandidat. Gerindra meminta PKS menyiapkan lebih dari dua kandidat untuk diuji integritas, kapasitas, dan kompetensinya.

“Kan kita mau mencari orang yang terbaik dari yang terbaik. Calon (wakil gubernur) itu diberikan kepada PKS, itu 100%. Tapi tolong orang-orangnya dilakukan seleksi, itu maksudnya. Apa salah?” tanya Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif, Jumat, 14 Desember 2018 lalu.

Namun pengakuan itu berbeda dengan pernyataan dari Ketua DPW PKS DKI Jakarta Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada Agung Setiarso. Ia mengatakan jika saat uji kompetensi kader PKS itu tidak lolos, maka Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mempersilakan partainya untuk mengisi jabatan wagubd DKI.

“Ketika keluar dari pertemuan, kemudian Pak Taufik menjelaskan, fit and proper test kalau dari PKS tak kompeten, maka dimungkinkan dari Gerindra bisa mengajukan, itu kata Pak Taufik,” ungkap Agung Setiarso, Rabu, 12 Desember 2018.

Rencana Baru Untuk Uji Kelayakan dan Uji Kepatutan

Setelah agenda fit and proper gagal terlaksana, tentunya perlu ada komunikasi ulang yang harus dilakukan antara PKS dan Gerindra. Sebab sebelumnya kedua partai pengusung Wagub DKI Jakarta sudah sepakat akan menggelar rakor panelis pada hari ini, Senin, 14 Januari 2019. Namun M.Taufik, selaku Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta diketahui tengah berada di Solo untuk kegiatan seknas. Sementara Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif, tengah mendampingi cawapres dari Gerindra Sandiaga Uno kunjungan ke kota Cirebon.

Padahal, dalam rapat koordinasi tersebut, rencananya tim panelis akan menerima masukan mengenai kerangka kerja, hingga materi yang akan disodorkan kepada para kandidat wagub. Pihak PKS pun menanyakan kembali ke pihak Gerindra untuk waktu pengganti agenda yang telah dibatalkan.

“Kita menanyakan kapan waktu (pengganti)nya, katanya hari ini beliau (komunikator Gerindra) akan menanyakan kembali ke pimpinan Gerindra. Nah nanti akan di info kepada kami,” kata Syakir.

PKS sendiri telah mengajukan tiga nama untuk mengisi kekosongan Wagub DKI, mereka adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto, dan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi. Kemudian, PKS dan Gerindra masing-masing juga sudah membentuk tim panelis yang nantinya akan melakukan fit and proper test kepada seluruh calon wagub.

Tim panelis dari PKS yakni Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Eko Prasodjo dan pengajar Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun. Sedangkan tim panelis dari pihak Gerindra yakni Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif dan peneliti senior LIPI Siti Zuhro.

Share: Gerindra Sibuk Pilpres, Uji Kelayakan Wagub DKI Dibatalkan