Internasional

Foto Jarak Dekat Hajar Aswad Dirilis, Dianggap Jadi Obat Rindu Umat Islam

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: Twitter @RaesahAlharmain

Pemerintah Arab Saudi baru saja merilis foto terbaru yang menampilkan Hajar Aswad di media sosial. Foto ini istimewa karena potretnya diambil secara close-up atau jarak dekat. 

Difoto dengan Teknologi Canggih

Melansir Al-Arabiyah, seperti yang dilaporkan Kompas.com, Presiden Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjidil Nabawi mengambil detail Hajar Aswad dengan teknologi pemotretan termutakhir, yakni Fox Stack Panorama. 

Lewat teknologi ini, pihak masjid menghabiskan waktu selama 7 jam untuk menangkap 1.050 foto demi menghasilkan gambar beresolusi tinggi. Masing-masing foto diketahui memiliki ukuran sampai 160 gigabyte.

Setelah menghabiskan waktu 50 jam untuk proses penyuntingan, hasil akhir foto Hajar Aswad ini berukuran 49.000 megapiksel dan memiliki tingkat ketajaman yang tinggi. Lewat potret yang diunggah di akun medsos otoritas setempat itu terlihat Hajar Aswad, yang selama ini diketahui berwarna hitam, tampak berwarna merah.

Baca juga: Hijrah, Mengulik Konsep Pindah dalam Islam | Asumsi

Batu yang Disucikan

Hajar Aswad merupakan batu hitam yang diletakkan oleh Rasulullah Saw di Kabah pada tahun 605 M. Susunan batu ini terdiri dari 8 buah batu kecil yang ditempelkan pada sebuah baru besar dan dibungkus dengan bingkai perak. 

Batu terkecil dari Hajar Aswad ini memiliki ukuran tak lebih dari 1 cm. Sementara yang terbesar tak lebih dari 2 cm. Keberadaan Hajar Aswad menandai dimulai serta diakhirinya ritual tawaf, yakni momen saat peziarah mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali, berlawanan arah jarum jam, untuk menyelesaikan ibadah haji atau umrah.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyebut, Hajar Aswad selama ini dianggap sebagai batu yang disucikan oleh Umat Islam karena Muhammad Saw kerap menciumnya saat beribadah di Tanah Suci.

“Itu adalah batu yang letaknya ada di sudut Ka’bah yang harus dihormati dan disucikan. Namun tidak untuk disembah. Hajar aswad jadi suci karena dicium Rasulullah. Makanya ada ceritanya Umar bin Khattab bicara pada batu itu, ‘kalau Muhammad tak mencium engkau, saya tak mau menciumnya’, Itulah asal mula umat Islam lainnya juga mau mencium batu itu,” katanya kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Rabu (5/5/21).

Kenapa Foto Hajar Aswad Baru Disebarluaskan Sekarang?

Anwar menuturkan, kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini berdampak pada kunjungan haji dan ibadah umrah di Makkah. Selama ini, salah satu tujuan umat Islam beribadah ke Tanah Suci adalah melihat batu tersebut secara langsung.  

Banyak jemaah yang harus menunda, bahkan membatalkan keberangkatan mereka ke sana akibat pandemi. Oleh sebab itu, ia menilai, dirilisnya foto ini oleh pemerintah Saudi untuk mengobati umat Muslim yang tak bisa melihat wujud nyatanya dari dekat.

“Lagipula, kalau pun kita lagi ibadah di sana, saya rasa enggak diperbolehkan sekarang mencium Hajar Aswad. Berjuta-juta orang mencium batu itu. Lagi Corona gini, wah gawat bisa ketularan kalau ada yang membawa virus,” ungkapnya.

Baca juga: Ibadah Haji 2018, Pemerintah Indonesia Dipuji Arab Saudi | Asumsi

Selain itu, menurutnya, diperlihatkannya penampakan Hajar Aswad secara dekat melalui foto mencerminkan sikap pemerintah Saudi yang ingin menegaskan bahwa selama ini benda yang dicium oleh Baginda Nabi itu hanyalah batu semata. 

“Umat Muslim yang haji dan umrah kan, disunahkan untuk menyentuh, mencium, atau melambai ke Hajar Aswad. Nah, kenapa disebarluaskan penampakan asli, bentuk lengkapnya Hajar Aswad baru sekarang. Ini karena pemerintah Saudi ingin menegaskan ke umat Islam seluruh dunia kalau itu cuma batu. Jangan sampai akidah rusak karena selama ini mengira Hajar Aswad ada apa-apanya buat dipuja,” terangnya.

Ia menambahkan, dahulu kala di masa peradaban umat manusia belum maju, masyarakat Arab memang terkesan berlebihan memperlakukan Hajar Aswad. Malah, sampai terkesan mengkultuskannya. Makanya dahulu letaknya sangat dijaga dan tak bisa sembarangan diekspos. Pasalnya, dikhawatirkan bila potret lengkapnya diambil, maka bakal disembah laiknya berhala.

“Dulu mungkin mereka (masyarakat Arab) memperlakukan Hajar Aswad ini overdosis juga. Makanya mereka larang disebarluaskan foto lengkapnya. Mungkin sekarang pemerintah sana sudah menganggap tak apa-apa. Masyarakat pola pikirnya sudah modern, jadi dibagikan lah, fotonya ke banyak orang. Esensi ke tanah Suci itu kan, makna spiritualnya. Hajar Aswad adalah bagian dari perjalanan spiritual untuk menyembah Allah SWT di sana. Jadi, tujuan ibadah kita bukan buat menyembah batu itu,” pungkasnya.

Share: Foto Jarak Dekat Hajar Aswad Dirilis, Dianggap Jadi Obat Rindu Umat Islam