Isu Terkini

Emilia Nova, Atlet Lari Gawang Nyentrik yang Sempat Geluti 3 Cabang Olahraga 

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Emilia Nova mungkin tak pernah membayangkan jika akhirnya ia akan sukses sebagai seorang atlet lari gawang nasional. Apalagi saat ini, Emilia menjadi salah satu atlet yang akan menjadi andalan Indonesia di ajang Asian Games 2018.

Jauh sebelum jadi atlet profesional, Emilia memang sudah senang berolahraga sejak kecil. Kecintaan perempuan kelahiran Jakarta, 20 Agustus 1995 tersebut juga tak lepas dari peran kedua orang tuanya yang juga suka olahraga.

“Saya dulu dari kecil memang senang berolahraga, orang tua saya juga dulunya suka olahraga dan saya disalurkan ke cabang olahraga atletik,” kata Emilia, seperti dilansir dari laman resmi Kemenpora, Senin, 14 Mei 2018.

Sebelum benar-benar terjun ke dunia atletik, terutama lari gawang, Emil sudah lebih dulu mencicipi pahit getirnya berjuang di berbagai cabang olahraga lain. Perempuan berusia 22 tahun itu bahkan memulai perjuangan pertamanya di pentas lomba 17 Agustusan.

Berawal dari Lomba 17 Agustusan

Ya, Emil memang sudah sejak kecil dikenalkan dengan olahraga. Penampilan perdananya di dunia olahraga ditunjukkannya di pentas perlombaan 17 Agustusan.

Sejumlah cabang olahraga yang sudah pernah digelutinya adalah bulutangkis. Selain itu, ia juga menjadi atlet andalan DKI Jakarta pada cabor taekwondo dan voli di pentas antarsekolah (O2SN).

“Sebelum atletik, Emil sudah mencoba ekstra kurikuler taekwondo dan voli. Emil sudah ikut O2SN voli, untuk taekwondo sudah sering juara se-Jabodetabek dan DKI Jakarta. Bulutangkis juga latihan, ikut 17-an he he he. Atletik juga sudah latihan,” kata Emil seperti dikutip dari Detikcom, Rabu, 30 Mei lalu.

“Di antara cabang olahraga itu, prestasi atletik yang paling menonjol. Sudah begitu, orang tua Emil lebih mendukung agar Emil fokus ke atletik karena atletik olahraga terukur,” ucapnya.

Sejak itu, Emil berfokus berlatih atletik. Dia kemudian bergabung dengan klub Meteor yang bermarkas di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.

Berjuang Keras di Pelatnas

Saat tumbuh menjadi atlet, Emil merasakan betul kerasnya disiplin dalam menjalani latihan. Setiap hari sepulang sekolah, Emil harus segera berlatih dan hal itu rutin dilakukan agar bisa meraih prestasi.

“Aku latihan tiga kali seminggu di sana (Stadion Madya), aku senang menjalaninya meski sepulang sekolah aku langsung makan, lalu berangkat latihan,” ujarnya.

Latihan keras dan gigih yang dijalani Emil ternyata berbuah hasil. Ia mulai menuai prestasi di tingkat regional hingga kejuaraan atletik pelajar bulanan se-DKI Jakarta. Dari situlah bakat sang pelari dilirik hingga ke tingkat nasional.

Memasuki tahun 2010 dirinya resmi bergabung bersama Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), di mana saat itu dirinya masih berusia 15 tahun. Awal bergabung di Pelatnas, Emil lebih banyak dimainkan untuk pelari jarak 100 meter.

Namun nomor 100 meter ternyata tidak membawa keberuntungan baginya. Setelah tahun ketiga di Pelatnas, Emil lantas ingin mencoba untuk menekuni nomor lari gawang, yang akhirnya nomor tersebut membawa berkah dan mampu dilaluinya dengan prestasi.

Belum genap satu bulan latihan di nomor lari gawang, Emil sudah berhasil menjadi yang tercepat di nomor 100 meter lari gawang saat kejuaraan U-21 Vietnam 2013.

Atlet lari gawang Emilia Nova saat mewakili Indonesia di sebuah kejuaraan. Foto: Dok. Kemenpora.

Prestasi Mulai Berdatangan di Nomor Lari Gawang

Sejak hari itulah, nama Emilia Nova mulai sering menghiasi podium. Tercatat, dia pernah menjadi runner-up Sapta Lomba ASEAN University Games 2014, runner-up 4×100 meter Vietnam Open 2016, runner-up 100 meter lari gawang Singapura Open 2015, dan juara 4 x 100 meter Hong Kong Open 2016.

Di tingkat nasional, Emil merupakan sang pencetak rekor. Di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat, Emil memecahkan tiga rekor sekaligus. Emil mampu meraih 5.382 poin pada nomor Sapta Lomba.

Total poin itu sekaligus memecahkan rekor PON dan rekor nasional yang sebelumnya dipegang oleh Rumini pada tahun 1993. Emil juga mencatatkan rekor baru PON di nomor 100 meter lari gawang.

Saat itu, Emil mencatatkan waktu 13,50 detik yang mana catatan tersebut sukses mengalahkan pemegang rekor sebelumnya atas nama Dedeh Erawati, yang diraih pada ajang PON 2012 di Riau yakni 13,63 detik.

Selain itu juga, Emil pernah menyumbang medali perak SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu, Emil tampil di nomor heptathlon (sapta lomba) putri.

Menariknya, Emil sendiri punya ciri khas sendiri dengan penampilannya saat berada di lintasan untuk bertanding. Ia kerap tampil beda dengan pelari-pelari lainnya dengan bergaya eksentrik, misalnya mewarnai rambut atau memakai kacamata warna-warni.

Gaya eksentrik tersebut dilakukan Emil untuk meningkatkan rasa percaya diri. “Aku memang sengaja ingin tampil nyentrik, jadi aku mudah terlihat oleh orang-orang meskipun dari jauh. Aku kalau mau tanding mengenakan kacamata supaya terlihat bagus. Kalau penampilan kita bagus, kita jadi tambah percaya diri,” ujar Emil.

Sederet prestasi yang diraih Emil pun mampu memberikan kebanggaan yang sangat besar dirinya. Apalagi, Emil akhirnya bisa membelikan orang tuanya rumah dan membuka usaha kos-kosan di kawasan Palmerah, Jakarta. “Saya senang prestasi saya membuahkan kebanggaan dengan bisa membelikan rumah orang tua,” ucapnya.

Emilia Berharap Raih Medali untuk Indonesia

Berbagai kesuksesan yang diraih Emil pun diharapkan bisa terulang saat dirinya membawa nama Indonesia di ajang Asian Games 2018 nanti. Emil yang dianggap sebagai penerus Dedeh Erawati, sang legenda atletik tanah air, itu diharapkan bisa meraih prestasi.

Emil pun menargetkan dirinya bisa memecahkan rekor nasional di Asian Games 2018. Untuk memenuhinya, atlet yang ditargetkan mampu mendulang medali di nomor lari gawang 100 meter putri tersebut giat berlatih hingga try out ke luar negeri.

Saat ini, atlet asal Jakarta tersebut memegang rekor PON, yakni 13,35 detik untuk lari gawang 100 meter. Nah, di pentas Asian Games 2018 nanti, Emil pun berharap bisa meraih waktu 13 detik dan cabang atletik bisa menyumbang medali.

“Target semua atlet pasti ingin dapat mendali. Kalau saya, target pertama ya pecahkan rekor nasioal di 100 meter gawang,” aku Emilia, seperti dimuat dalam acara Fokus Indosiar, Jumat, 29 Juni lalu.

Emilia mengaku, lawan terberat dalam perebutan medali di Asian Games adalah China dan Korea.

Share: Emilia Nova, Atlet Lari Gawang Nyentrik yang Sempat Geluti 3 Cabang Olahraga