Ketua Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo menyatakan mundur dari pencalonan sebagai calon presiden di Pilpres 2019 nanti. Pernyataan ini ia ungkapkan saat Bloomberg mewawancarai bos media itu pada Selasa (28/11).
Dalam wawancara yang digelar di Singapura itu, Hary menyebut bahwa Joko Widodo adalah kandidat terkuat sebagai capres 2019. Hary juga menyebut bahwa kans-nya di posisi RI 1 semakin sulit karena statusnya sebagai keturunan Tionghoa dan non-muslim.
Padahal, Januari lalu pria yang dulunya bergabung dengan Partai Nasdem dan Partai Hanura ini pernah mengatakan bahwa keputusan terkait maju atau tidaknya dirinya dalam Pilpres 2019 akan diputuskan pada tahun 2018 di semester kedua. Namun ternyata, Keputusan ini diumumkannya terlebih dulu, yaitu pada akhir 2017. Bersamaan dengan itu, Hary Tanoe juga mendeklarasikan dukungannya kepada Joko Widodo untuk melanjutkan kerja kepresidenan hingga dua periode.
Meski begitu, hingga saat ini Partai Perindo yang didirikan Hary masih rajin berkampanye menggunakan saluran televisi miliknya. Sepertinya, pria yang pernah bermitra bisnis dengan Trump ini masih ingin fokus membesarkan partai politiknya yang baru dideklarasikan pada 7 Februari 2015 lalu. []