Isu Terkini

Fahri Ditolak di NTT? Sabar ya, Kita Semua Tau Kok Rasanya…

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Sebagai wakil rakyat, nampaknya Fahri Hamzah juga benar-benar merasakan penderitaan seperti yang dirasakan rakyatnya. Bayangin aja, seberapa banyak, dari 260 juta jiwa Warga Negara Indonesia, yang pernah ditolak? Pasti banyak. Rasanya bagaimana? Tentunya sakit. Nah, ternyata, Fahri Hamzah panutan kita semua ini baru saja ditolak oleh salah satu organisasi kemasyarakatan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia dijadwalkan untuk datang ke NTT di tanggal 18 Oktober 2018. Tepatnya, ke Hotel Sotis Kupang. Rencana kedatangan ia pun menjadi menggantung. Utuk-utuk, jangan sedih ya, Pak! Bukan cuman bapak kok yang pernah ditolak, kita semua pernah merasakan apa yang bapak rasakan.

Nah, berbicara tentang penolakan-penolakan yang kita terima sebagai rakyat biasa, ada banyak penolakan yang pernah kita rasakan. Untuk membuat Fahri Hamzah enggak merasakan kesedihan karena ditolak sendirian, berikut daftar jenis penolakan yang kita sering rasain sebagai rakyat biasa.

Ditolak Gebetan

Nah, perasaan sakit hati tertinggi yang paling sering kita rasakan adalah ditolak GEBETAN. Ya iyalah, mau gimana lagi, coba? Semua usaha udah dilakuin, mulai dari bawain martabak favorit orang tua pacar sampai minjem mobil temen biar si calon pacar merasa lebih nyaman, tetap enggak berhasil meluluhkan perasaan gebetan. Yang lebih parah, ternyata doi malah jalan sama orang lain. Nasib kita? Ya cuman bisa diem terpaku. Kalau mau terhibur sedikit, diam terpakunya ini bisa lho, sambil baca artikel Asumsi.co yang kece-kece.

Salah satu obat penenang ketika ditolak gebetan ini ya cuman berpikir bahwa ditolak gebetan adalah perasaan yang universal. Hampir semua orang pernah ngerasain. Begitu universalnya, sampai-sampai UNESCO bisa nih, masukin ‘perasaan ditolak gebetan’ sebagai salah satu peninggalan budaya dunia tak berwujud. Kenapa belum, ya?

Ditolak Masuk Circle yang Kece

Kemudian, perasaan penolakan lain yang juga sering diterima oleh sebagian besar rakyat semesta seperti kita ini adalah ditolak masuk circle yang kece dan kita idam-idamkan. Ya mirip-mirip lah, sama fenomena gagal panjat sosial. Biasanya alasannya berbagai macam, sih. Mulai dari kapabilitas fisik dan finansial yang memang enggak mumpuni buat ikutan, sampai-sampai adanya masalah yang ngebuat circle pertemanan tersebut udah ngeliat kita sebagai masalah dari awal. Ya, enggak perlu sedih-sedih kalo masalah yang ini. Cari aja teman yang memang bisa nerima kita sesuai apa adanya.

Ditolak Idenya Pas Brainstorming

Nah, ini juga kondisi yang hampir pasti dirasain oleh banyak dari kita. Penolakan ide sebenarnya adalah hal yang wajar. Karena memang, kalau ide enggak pernah ditolak, justru pasti ada yang salah. Gunanya brainstorming atau tukar pikiran ini kan emang mempertajam segala hal supaya nantinya keluar ide paling brilian dari brilian. Emang sih, kadang suka muncul masalah yaitu ada satu orang yang idenya harus punya dia. Kalo bukan dari dia, pasti bakal ditolak. Menurut gue ini cukup berbahaya, karena enggak hanya buat kelangsungan tim yang kompak, bahaya juga buat perkembangan tim yang pastinya bakal berjalan lambat.

Ditolak Sekolah/Universitas Impian

Ketika beranjak dewasa dan dipertemukan dengan kondisi harus milih sekolah atau universitas yang kita mau, tentu kita semua punya standar-standar tersendiri. Ketika udah nyoba tes dan akhirnya gagal, tentu sedih menjadi reaksi pertama. Bohong kalau enggak sedih karena ditolak sekolah atau universitas impian. Terus, gimana cara ngatasin sedihnya? Ya terima nasib aja dan berjuang yang terbaik di tempat yang sudah menerima kita. Bersyukur bisa jadi jalan terbaik buat ngilangin rasa sedih karena ditolak sekolah/universitas impian.

Ditolak Setelah Melamar Kerja

Terakhir, penolakan yang juga kita pernah rasakan (dan mungkin pak Fahri pernah rasakan juga? Entahlah…) adalah ditolak setelah melamar kerja. Sebagai generasi milenial penerus bangsa, roda-roda perekonomian Indonesia ini ada di tangan anak muda jaman sekarang. Banyak dari kita yang sudah melamar pekerjaan, tapi ternyata ditolak begitu saja. Ini perasaan yang wajar kok. Kita harus tetap mendaftar ke berbagai tempat pekerjaan. Terus kita harus apa ketika nunggu konfirmasi? Sama seperti komentar Fahri Hamzah ketika ditolak di NTT, yang perlu kita ucapkan adalah, “ya saya menunggu konfirmasi saja.” Begitu.

Share: Fahri Ditolak di NTT? Sabar ya, Kita Semua Tau Kok Rasanya…