Isu Terkini

Dihantam Pandemi COVID-19, Thai Airways Bangkrut

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Foto: Coconuts.co

Maskapai nasional asal Thailand, Thai Airways, berada di ambang kebangkrutan. Bahkan Thai Airways sudah menyiapkan rencana restrukturisasi ke pengadilan kepailitan Thailand.

Apa saja rencana restrukturisasi?

Memensiunkan tiga jenis armadanya yakni Airbus A330, Boeing 747, dan pesawat penumpang terbesar di dunia miliknya Airbus A380.

Memangkas jumlah pilot menjadi 905 orang saja, dengan memberhentikan atau mem-PHK 395 pilot. Tidak berencana membuka lowongan pekerjaan untuk pilot di 2021 dan 2022.

Pandemi COVID-19 hantam maskapai

Pandemi COVID-19 benar-benar memukul keras perusahaan dengan larangan penerbangan yang diberlakukan di berbagai negara. Thai Airways juga telah meminta perusahaan leasing, produsen mesin dan perusahaan jasa untuk mengurangi beban biaya mereka.

Berapa total utang Thai Airways?

Sebelumnya, dilaporkan Bangkok Times, Thai Airways kehilangan statusnya sebagai badan usaha milik negara (BUMN) ketika Kementerian Keuangan Thailand mengurangi kepemilikannya di hingga di bawah 50%. Maskapai akhirnya mencari bantuan dengan berutang.

Total utang Thai Airways sejauh ini mencapai 338,9 miliar baht atau setara Rp 157 triliun, terhadap total aset 298,9 miliar (Rp 139 triliun) per 30 September 2020.

Berbagai usaha dilakukan termasuk jualan gorengan

Akibat utang yang menggunung, maskapai juga sempat melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan pemasukan tambahan bagi perusahaan. Mulai dari menjual armadanya pada November 2020 hingga menjual gorengan di pinggiran kota.

Perusahaan mengoptimalkan divisi cateringnya untuk berjualan roti goreng–serupa cakwe dan odading–yang dikenal di Thailand dengan sebutan Patong-go, secara kaki lima di berbagai penjuru kota Bangkok.

Share: Dihantam Pandemi COVID-19, Thai Airways Bangkrut