Budaya Pop

Dari PSY Hingga BTS, Hallyu Wave Makin Kencang Suburkan Ekonomi Kreatif Korea Selatan

Desika — Asumsi.co

featured image
AllKPop/YG Entertainment

Rapper dan penulis lagu Korea PSY menjadi salah satu sosok kunci di industri kreatif. Dia mencetak sejarah dunia musik internasional. Lewat “Gangnam Style”, menjadi viral di web dan mencetak rekor dunia dengan lebih dari 1.9miliar penayangan di YouTube.

Di situs resmi Grammy menuliskan PSY sebagai musisi pencetak rekor di inustri musik, mendobrak paradigma pop yang ada selama ini. PSY berhasil menjadi sosok yang viral, disertai dengan pencapaian penjualan album fantastis. Lagunya pun dinyanyikan ke berbagai bahasa di dunia.Lonjakan budaya pop Korea mulai menarik minat pers asing, membiarkan negara menikmati sorotan yang cukup besar di perbatasan budayanya.

Pada Desember 2010, CNN melaporkan hal itu Republik Korea telah menjadi “Hollywood di Timur” selama dekade terakhir. Idol, seleb hingga aktor dan artis asal negeri ginseng memesona jutaan penggemar Hallyu yang tinggal di seluruh Asia dan di seluruh dunia.

Pada Juli 2011, BBC tampil dengan liputan Korean Wave, menyebutnya sebagai merek nasional yang secara bertahap bergabung menjadi perusahaan Korea global seperti Samsung dan Hyundai. Produk Korea Selatan, seperti K-pop, drama televisi, dan film telah mendapatkan popularitas fenomenal, menjadi yang terbaru.

Menurut statistik Badan Konten Kreatif Korea, ekspor konten industri dari Republik Korea 44 terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ekspor adalah USD1.373 juta pada tahun 2006, dan lebih dari tiga kali lipat menjadi USD 4.302 juta pada tahun 2011. Ekspor konten industri melebihi US $ 5.000 juta pada tahun 2014 terutama karena pertumbuhan berkelanjutan yang didorong oleh ledakan global produk budaya pop Korea.

Republik Korea tengah panen besar 

Republik Korea telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat selama 50 tahun terakhir. Dari laporan tertulis yang dikeluarkan UNITED NATIONS CONFERENCE ON TRADE AND DEVELOPMENT (UNTAD), Korea telah mencapai batas dari ‘strategi tipe mengejar’, yang telah mendorong pertumbuhan ekonomi dimasa lalu, karena krisis ekonomi global dan munculnya ekonomi industri baru yaitu ekonomi kreatif.

Pemerintah Korea Selatan sekarang sedang berupaya untuk mengubah paradigma ekonomi Korea menjadi paradigma pertumbuhan tipe terdepan yang didasarkan pada kreativitas Korea. Untuk mencapainya, ekonomi kreatif ditetapkan sebagai agenda kebijakan utama oleh pemerintah Korea pada tahun 2013. 

Menurut definisi, ekonomi kreatif oleh pemerintah Korea, adalah strategi ekonomi baruyang membuat industri dan pasar baru dengan mengintegrasikan atau menyelaraskan imajinasi dan kreativitas dengan sains, teknologi dan TIK dan menciptakan pekerjaan yang layak dengan memperkuat industri tradisional.

Korea berada di puncak Indeks Papan Skor Uni Inovasi Uni Eropa selama tiga tahun berturut-turut (2014-2016) dengan bahasa Korea ekonomi kreatif sangat dikenal oleh komunitas global. Juga, selama empat tahun terakhir (2014-2017), Republik Korea menduduki peringkat pertama menurut Indeks Inovasi Bloomberg.

Negara ini juga menempati urutan kedua sebagai negara Asia paling inovatif dan ke-11 secara keseluruhan secara global, dan mempertahankan posisi teratasnya dalam mematenkan dan penanda terkait kekayaan intelektual lainnya, menurut Indeks Inovasi Global 2017 (GII) oleh INSEAD, Universitas Cornell dan Intelektual Dunia Organisasi Properti (WIPO).

Berkat Media Sosial

Sebelum munculnya idol-idol atau group idol baru saat ini, PSY mendobrak dengan karyanya “Gangnam Style”. PSY juga yang menjadi Korea Selatan berhasil menyebarkan Hallyu Wave. Dari jurnal yang ditulis oleh Dal Yong Jin is professor bidang komunikasi di Simon Fraser University, sejak akhir 2007, fenomena Hallyu telah mengalami pergeseran yang signifikan dengan pertumbuhan media sosial. Korea telah membuatnya inovasi di SNS (misalnya, Cyworld) dan ponsel cerdas, seperti Samsung Galaxy), serta game online (contohnya Lineage dan Aion), menjadi bagian utama dari Hallyu Wave atau Gelombang Korea.

Sosial berbasis Barat media dan smartphone juga telah diambil peran penting dalam menyebarkan K-Pop dan genre budaya lain, karena penggemarnya banyak negara menikmati K-Pop dan budaya lainnya produk melalui media sosial, mengacu pada sekelompok aplikasi berbasis internet itu dibangun di atas ideologis dan teknologi dasar dari Web 2.0, yang memungkinkan file pembuatan dan pertukaran buatan pengguna.

Industri kreatif Korea punya memang menyaksikan beberapa mesin baru pertumbuhannya sejak akhir 2007. Dengan pesatnya kemajuan layanan broadband, online bermain game telah menjadi budaya yang berkembang pesat sektor dengan pendapatan global menyaingi merekafilm dan musik. Korea mengekspor $ 102 jutaan game senilai tahun 2000; namun,pada 2010, negara tersebut mengekspor Game senilai $ 1,6 miliar. Selamaperiode 2000-2010, ekspor meningkat 15,7 kali.

Share: Dari PSY Hingga BTS, Hallyu Wave Makin Kencang Suburkan Ekonomi Kreatif Korea Selatan