Budaya Pop

Is eks Payung Teduh: Politik Itu Keren, Cuma Masih Eksklusif!

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Jadi seniman bukan berarti tidak peduli sama sekali dengan dunia politik. Setidaknya kesan itu yang didapatkan oleh tim ASUMSI ketika ngobrol-ngobrol dengan seniman, pencipta lagu dan mantan vokalis band ‘Payung Teduh’, Mohammad Istiqamah Djamad atau yang biasa dipanggil Is.

Ditemui di sela-sela acara “Diskusi Millenial Menuju 2045” bersama Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Universitas Hasanuddin, Makassar, pada (28 Februari) lalu, Is menjelaskan tentang pentingnya pembahasan politik oleh anak muda di tanah air. Is menilai bahwa permasalahan politik kenegaraan masih bersifat eksklusif, sedangkan anak-anak muda masih nampak apatis atau enggak peduli terhadap sistem politik yang diterapkan di negaranya sendiri.

“Politik terkesan eksklusif kan, dia posisinya di atas, sementara anak mudanya ada di bawah dengan tongkrongan dengan lingkungannya,” tutur pencipta lagu ‘Akad’ itu.

Dengan demikian, menurut Is, perlu ada culture yang dibentuk agar pemerintah bisa masuk ke kehidupan anak muda. Hal ini bisa dilakukan dengan mensosialisasikan isu-isu politik dengan gaya berbahasa yang mudah dipahami.

“Bagaimana caranya pemerintahan bisa masuk ke kehidupan anak muda, dan akhirnya bisa menjadi hal yang keren ketika ngomongin politik. Karena pada dasarnya politik itu keren,” tambah Is.

Sosok kelahiran Makassar, 34 tahun lalu itu juga menambahkan bahwa program sosialisasi politik pada anak muda bisa memberikan kesadaran kepada anak muda bahwa mereka juga merupakan bagian dari negara Indonesia dan perlu mengerti politik agar bisa memberikan perubahan ke arah yang lebih baik.

“Karena kurangnya sosialisasi dari ‘atas’ dengan gaya berbahasa yang keren. Itu sih, kekakuan itu yang harus hilang,” harap Is.

Sedikit bicara soal Payung Teduh

Selain membahas politik, Is juga sempat bercerita soal filosofi hidupnya. Is menyebut bahwa perubahan harus selalu ada agar kehidupan tidak stagnan. Pandangan ini pulalah yang menjadi salah satu alasan mengapa Is keluar dari Payung Teduh.

“Sebenarnya menunjukkan ke orang bahwa kehidupan ya seperti itu, lu bikin cita-cita, lu tercapai, lu jangan hidup di dalamnya, bikin lagi mimpi baru. Kalau gua udah membuat sebuah mimpi lalu gua capai lalu tinggal di dalamnya kayaknya udah mentok. Mari ciptakan mimpi baru lalu kejar hal itu, ” tutur Is.

Oleh sebab itu, setelah memutuskan keluar dari Payung Teduh, Is berencana untuk mewujudkan mimpi-mimpinya yang lain.

“Gua mau bikin karya-karya yang lain yang masih jadi cita-cita gua tapi masih belum terwujud, kayak film buat anak, kayak buku, film tentang kelautan Indonesia,” ungkap Is.

Is juga udah mulai berkeliling bersama timnya untuk mencari dukungan dan mencari data, demi bisa mewujudkan cita-citanya itu. So, guys, kalau kalian merasa satu cita-cita kalian udah tercapai, jangan berhenti di titik itu, ya! Terus bikin mimpi yang baru dan bikin perubahan yang lebih baik lagi.

Share: Is eks Payung Teduh: Politik Itu Keren, Cuma Masih Eksklusif!