General

Belanja Kampanye Pilkada 2018 Diprediksi Rp4 Triliun, Buat Apa Aja?

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Guys, udah pada tahu dong ya kalau Indonesia tahun ini akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Pilkada tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, lho. Contohnya Pilkada pertama pada 2015 lalu, hanya ada 269 daerah yang ikutan. Kemudian pada 2017, ada 101 daerah. Sedangkan pada gelombang ketiga ini, bakal ada 171 daerah yang mengikuti Pilkada serentak.

Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang, belanja atau perputaran uang selama kampanye Pilkada pada tahun ini diperkirakan mencapai sekitar Rp4 triliun. Yang paling mendapatkan keuntungan paling besar dari pesta demokrasi ini adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kami perkirakan kurang lebih Rp4 triliun belanja kampanye yang berasal dari para pasangan calon kepala daerah,” ungkap Sarman dikutip dari Liputan6.com pada 27 Februari.

Menurutnya, jumlah tersebut hanya untuk keperluan kampanye dan dananya di luar dari anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sekadar informasi, kata Ketua KPU di dalam video Asumsi Class pada 26 Februari kemarin, anggaran dana yang udah ditandatangani KPU untuk Pilkada serentak 2018 ini mencapai Rp11,9 triliun.

Angka Rp4 triliun yang disebutkan sebelumnya, kata Sarman, itu berasal dari perhitungan rata-rata tiap pasangan calon (paslon) kepala daerah di masing-masing provinsi. Di mana, lanjutnya, bahwa tiap Paslon akan mengeluarkan dana sebesar Rp75 miliar dengan total belanja atribut kampanye di 17 provinsi yang mencapai Rp1,28 triliun.

“Angka di tingkat provinsi sangat moderat. Kalau kita lihat luas wilayah dan jumlah penduduk di lima provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan, belanja kampanye bisa menembus di atas Rp100 miliar per paslon,” kata Sarman.

Sementara untuk pilkada di 39 kota, rata-rata paslon akan menghabiskan Rp10 miliar, yang jika dijumlah hasilnya bisa mencapai Rp390 miliar.

Sedangkan di 115 Kabupaten, prediksi Sarman, paslon rata-rata mampu keluarkan Rp20 miliar, yang jika dikalikan dengan 115 Kabupaten berarti hasilnya Rp2,3 triliun.

“Angka belanja di tingkat kota dan kabupaten ini juga masih bisa berada di atas tersebut, tergantung dengan jumlah penduduk dan luas wilayahnya,” paparnya.

Jika kalian bertanya-tanya untuk apa saja uang sampai angka triliunan itu, ya tentu semua untuk kebutuhan kampanye seperti atribut, alat peraga, spanduk, umbul-umbul, baliho, backdrop, kaos, pin, leaflet, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu aja, kampanye juga butuh dana konsumsi, transportasi, hiburan yang membutuhkan tenda, panggung, musik, dan artis. Belum lagi memasang iklan di media massa. Pastinya juga memberikan bantuan sosial kepada komunitas masyarakat demi bisa dapatkan simpatisan.

Tapi bagi Sarman, semua kebutuhan kampanye nantinya pun akan membawa dampak yang baik untuk para pelaku usaha, baik yang pengusaha kecil maupun besar.

“Secara tidak langsung juga akan meningkatkan pendapatan bagi pedagang keliling yang menjual aneka makanan dan minuman pada setiap momen kampanye yang dilakukan di lapangan atau tempat terbuka,” kata Sarman.

Share: Belanja Kampanye Pilkada 2018 Diprediksi Rp4 Triliun, Buat Apa Aja?