Tagar #OurPrideChanyeol dan #AlwaysYourChanyeol
menggema di jagat Twitter Indonesia, Senin (29/3/2021). Tagar ini seolah
menjadi penyemangat untuk rapper asal Korea Selatan, Chanyeol EXO, yang akan
menjalani hari pertamanya di Wajib Militer.
Dikutip dari laman Allkpop, Chanyeol, yang
kini berusia 28 tahun, mengaku sangat siap menjalani wajib militer ini. Dia
akan menjalankannya dengan senang hati dan akan kembali dengan selamat.
“Aku tidak akan terluka, tetap menjaga sehat,
dan aku akan kembali dengan selamat,” kata Chanyeol.
Pria bernama lengkap Park Chanyeol ini juga sempat
berpamitan dengan penggemar saat konferensi pers film The Box. Menurutnya dia
merasa terhormat dan beruntung mendapatkan peran di film tersebut sebelum
menjalankan kewajiban wajib militernya.
“Aku pun bisa menunjukkan kepada kalian (karya
ini) sebelum berangkat wajib militer,” ucap Chanyeol.
Sebuah Kewajiban
Bagi seorang laki-laki Korea, wajib militer adalah keharusan
yang tak bisa dielakkan. Di Korea Selatan, keharusan itu tercantum dalam Pasal
39 Konstitusi Korea Selatan yang diundangkan pada 17 Juli 1948. Hal ini
diperkuat juga dengan Undang-Undang Dinas Militer Korea Selatan tahun 1949 dan
diterapkan pada tahun 1957, setelah perang Korea.
Isi UU ini mewajibkan semua laki-laki yang telah
berusia 19 tahun untuk mengikuti wajib militer. Kewajiban ini sebelumnya bisa
ditangguhkan sampai laki-laki tersebut berusia 30 tahun. Namun perubahan UU
Pendaftaran Militer pada 1 Agustus 2018 mengubah penangguhan menjadi hanya
sampai usia 28 tahun.
Mengutip laman resmi Military Manpower
Administration, lembaga yang mengelola wajib militer di Korea Selatan,
wajib militer adalah bentuk upaya Korea Selatan membangun kedaulatan melalui
kekuatan militer dan kekuatan pertahanan. Lewat wajib militer, Korea Selatan
berharap memiliki Sumber Daya Manusia yang siap setiap saat menangkis kekuatan
asing yang mengancam.
Wajib militer juga menjadi ekspresi kesetiaan orang
Korea Selatan kepada bangsanya. Oleh karena itu, melakukan wajib militer adalah
janji dengan rakyat negara dan harus memiliki ideologi yang luhur bahwa mereka
berkomitmen pada negara mereka dengan mengerahkan semua kemampuan mental dan
fisik.
Wajib militer nyatanya tak hanya ada di Korea
Selatan. Tetangga beda ideologinya yang ada di Utara juga menerapkan kebijakan
serupa. Sama dengan di Selatan, Korea Utara juga menitahkan wajib militer
sebelum Perang Korea 1950 terjadi.
Pada tahun 1958, Korea Utara mengadopsi Keputusan
Kabinet nomor 148 untuk menetapkan wajib militer selama tiga setengah tahun di
ketentaraan dan empat tahun di angkatan laut. Pada tahun 1993, layanan
diperluas menjadi sepuluh tahun atas perintah Kim Jong-il.
Tradisi Lama
Military Manpower Administration Korea Selatan menyebut, bagi orang Korea, wajib militer sudah dilakukan
sejak zaman kuno sampai pada Periode Tiga Kerajaan. Lewat wajib militer, tenaga
orang Korea, yang kebanyakan berprofesi sebagai petani, bisa digunakan setiap
saat sebagai angkatan tempur karena memang sudah terlatih lewat program ini.
Selama Dinasti Goryeo (918-1392), wajib militer
menyempurnakan ketersediaan tentara profesional dengan pasukan cadangan yang
dilatih pada wajib militer tadi. Pasukan cadangan ini bisa terdiri dari siapa
saja tanpa memandang gender dan usia. Baru pada masa Dinasti Joseon
(1392-1897), wajib militer hanya wajib untuk pria yang berusia antara 16 sampai
60 tahun. Persyaratan wajib militer dicabut dengan imbalan membayar pemerintah
dengan kain, dan sistem ini diubah karena beban berat rakyat. Perubahannya itu
dilakukan dengan mengurangi jumlah kain hingga setengahnya dan mengganti
kekurangannya dengan pajak perikanan, garam dan kapal.
Setelah Invasi Jepang ke Korea pada tahun 1592,
persyaratan wajib militer diperluas hingga mencakup pegawai swasta. Selama
Periode Joseon Akhir, konsep wajib militer universal diperlonggar dengan
membebaskan kelas aristokrat dari persyaratan wajib militer.
Reformasi politik tahun 1894 merupakan upaya untuk
mereformasi sistem wajib militer secara modern. Menjelang akhir Dinasti,
seorang martir patriotik bernama Hong Beom-shik menawarkan visinya untuk
mereformasi sistem wajib militer sebagai bagian dari reformasi urusan negara.
Pada bulan Juli 1907, Undang-Undang Perekrutan diundangkan dan pada bulan
Agustus 1908 Peraturan Pendaftaran Militer ditetapkan.
Aturan-aturan ini adalah kerangka kerja untuk
sistem wajib militer modern yang merinci usia, peran, batas waktu dinas, dan
rencana perekrutan di masa damai dan perang.
Berapa Lama Wajib Militer di Korea
Selatan?
Mengutip laman 90DayKorean, lamanya dinas
militer seseorang bergantung pada sejumlah faktor. Ini mencakup pada cabang
militer tempat seseorang ditugaskan atau pembebanan tugas aktif hingga
non-aktif. Namun, secara umum, masa bakti di Angkatan Darat dan Marinir adalah
21 bulan, untuk Angkatan Laut 23 bulan, dan TNI Angkatan Udara selama 24 bulan.
Sedangkan untuk tugas nonaktif, 24 bulan untuk pekerja
sosial atau kerjasama internasional, 34 bulan untuk tenaga teknis industri, dan
36 bulan untuk mereka yang menyelesaikan jasanya sebagai dokter, pengacara,
dokter hewan, atau peneliti ahli.
Lama dinas militer di Korea Selatan masuk dalam
empat besar dunia. Nomor satunya adalah Korea Utara di mana perempuan dan
laki-laki diwajibkan ikut wajib militer dengan rentang waktu dinas terlama di
dunia. Sementara di nomor dua ada Israel, yang menitahkan wajib militer untuk
perempuan (24 bulan) dan laki-laki (32 bulan), dan Singapura di nomor tiga.
Meskipun telah ada diskusi mengenai memperpendek
masa dinas militer, saat ini Korea Selatan masih sepakat pada masa dinas 20
bulanan ini. Hal tersebut tak lain berkaitan dengan gencatan senjata antara
Korea Selatan dengan Utara sejak akhir perang Korea 1953 yang sewaktu-waktu
mungkin meledak lagi.
Bisakah Mangkir Dari Wamil?
Penolakan wajib militer, dengan alasan apapun
sebetulnya tidak diperbolehkan dan akan menyebabkan hukuman penjara. Warga
negara ganda juga harus memilih satu kewarganegaraan sebelum ulang tahun ke-18
mereka. Jika mereka memilih untuk tidak menjadi warga Korea Selatan, barulah
kewajiban Wajib Militer tidak dibebankan.
Tapi, memang ada sejumlah pengecualian untuk
beberapa profesi. Beberapa atlet yang memenangkan medali di Olimpiade dan
medali emas di Asian Games, misalnya, bisa bebas dari kewajiban militer.
Pengecualian wajib militer untuk atlet pertama kali
diputuskan oleh mantan presiden Park Chung-hee pada 1973. Pada 1980-an,
presiden Chun Doo-hwan menjanjikan pembebasan bagi atlet mana pun yang
memenangkan medali di Asian Games 1986 atau Olimpiade Musim Panas 1988.
Dalam laman 90daykorean, Son Heung Min,
pesepakbola Korea Selatan yang bermain untuk Tottenham Spurs, mendapat
pembebasan dari tugas aktif pada 2018, setelah Korea Selatan memenangkan emas
di Asian Games untuk sepak bola.
Pengecualian juga diberikan pekerja seni seperti
pianis, pemain balet, aktor, atau sutradara. Terakhir, mereka yang memiliki
penyakit yang melemahkan, seperti diabetes atau kondisi lainnya, dapat
dibebaskan sama sekali dari wajib militer. Pengecualian serupa juga dapat
diberikan kepada mereka yang memiliki keterampilan luar biasa.
Penangguhan Untuk BTS
Baru-baru ini, kelompok boyband BTS menerima
penangguhan wajib militer dua tahun lebih lama dari pada laki-laki Korea
Selatan pada umumnya. Seperti telah disebut di atas, seorang laki-laki Korea
Selatan bisa menangguhkan wajib militer hingga usia 28 tahun. Sementara untuk
BTS, diperpanjang hingga usia 30 tahun. UU yang disahkan pada Desember 2020 ini
dikenal dengan “BTS Law”.
Perpanjangan dua tahun yang disahkan oleh parlemen
Korea Selatan ini disebut sebagai penghargaan untuk mereka yang telah
mengharumkan nama Korea Selatan di kancah global. BTS dianggap memiliki
pengaruh besar di seluruh dunia dan berkontribusi besar terhadap penyebaran
budaya Korea dan Hallyu Wave.