General

Cara Unik Caleg Promosi Diri: Dari Kuasai Medsos Sampai Bikin Komik  

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Ada banyak cara mempromosikan diri bagi yang memutuskan bertarung sebagai calon legislatif dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Dimulai dari memakai cara kampanye konvensional dari panggung ke panggung, sampai segala bentuk kampanye kreatif yang jarang dilakukan.

Dulu, sekitar era 2000-an, bentuk-bentuk kampanye konvensional masih menjadi andalan utama bagi partai politik, caleg, sampai capres-cawapres dalam mempromosikan diri dan prestasinya agar bisa dipilih rakyat. Penggunaan media konvensional seperti televisi, radio dan koran, masih menjadi hal seksi karena pesan yang ingin disampaikan bisa sampai ke lintas generasi.

Selain itu, cara-cara kampanye dengan berorasi dari panggung ke panggung di berbagai daerah untuk menjual program kerja, juga menjadi senjata utama para politisi sejak lama. Strategi itu pun berlanjut dengan cara blusukan, masuk-masuk (berkunjung) ke tempat tertentu untuk mengetahui sesuatu lebih jauh, di daerah-daerah.

Tak lupa pula, caleg juga ikut mencetak baliho raksasa yang ditempatkan di sudut-sudut jalan strategis, membuat spanduk, sampai kartu nama, agar nama mereka bisa terjalin

Namun, saat ini sudah terjadi pergeseran dalam hal strategi kampanye. Di era yang sudah serba digital ini, caleg-caleg justru sudah menghadapi berbagai kemudahan dalam menyampaikan program-programnya. Mereka bisa memanfaatkan wadah sosial media untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dan memperkenalkan program yang ditawarkan.

Tinggal bagaimana para caleg mengemas kampanye mereka sekreatif mungkin dan terus berinovasi, karena semudah apapun akses sosial media. Jika tak kreatif sama sekali, tetap saja tak akan menuai hasil maksimal bahkan gagal menarik perhatian para pemilih. Setidaknya sejauh ini, ada beberapa caleg yang mulai menerapkan cara-cara kampanye kreatif jelang bertarung di Pileg 2019.

Caleg baik itu dari kalangan anak muda dan orang tua pun berlomba-lomba ‘memasarkan’ diri mereka lewat platform seperti Facebook, Instagram, maupun Twitter. Persaingan baliho, spanduk dan kartu nama, bergeser ke dalam grup Whatssapp, line, dan lainnya.

Memaksimalkan Sosial Media

Memang, untuk tahap perkenalan, media sosial sangat berperan menyentuh para konstituen bagi para caleg yang ingin mempromosikan dirinya jelang Pileg 2019. Media sosial dimanfaatkan betul oleh caleg-caleg milenial misalnya seperti Faldo Maldini (PAN), yang memaksimalkan Twitter sebagai wadah diskusi dan debat.

Ada pula politisi muda lainnya seperti Tsamara Amany (PSI), yang juga akan ikut bertarung sebagai caleg di Pileg 2019 mendatang. Tsamara yang dikenal kritis memaksimalkan Twitter sebagai ladang untuk mempromosikan diri. Lewat debat, kritik, dan diskusi-diskusi bersama followers-nya di Twitter, membuat ia dengan mudah mencuri perhatian.

Lalu, ada juga Rian Ernest (PSI), sosok yang lebih dulu dikenal sebagai mantan staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Rian yang sebelumnya juga dikenal sebagai pengacara ini, benar-benar memanfaatkan media sosial seperti Twitter sebagai medium untuk menawarkan ide-ide dan gagasannya, juga diskusi seperti yang dilakukan Faldo dan Tsamara.

Menggelar Seminar Enterpreneurship

Cara unik lain seorang caleg dalam melakukan kampanye jelang Pileg 2019 juga dilakukan Abraham Sridjaja, Caleg DPR-RI, Partai Golkar- No urut 5, Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo). Abraham menggelar kampanye yang terbilang kreatif dan mendidik yakni Workshop Entrepreneurship untuk menciptakan 10.000 UMKM baru.

Abraham sendiri sadar bahwa saat ini masyarakat sudah bosan dengan janji-janji kampanye. Menurutnya, yang diperlukan orang-orang saat ini adalah kerja nyata yang dapat dirasakan langsung oleh warga. Dalam kampanye kreatifnya itu, warga diajari cara memilih bahan, memasak hingga menjual.

Kegiatan itu sendiri dibantu oleh Chef Ken dari MasterChef, yang membantu menghitungkan keuntungan dan strategi berjualan. “Saya ingin masyarakat Indonesia lebih sejahtera dengan menciptakan lapangan pekerjaan, UMKM-UMKM baru agar mereka lebih mandiri. Selain itu, saya senang sekali melihat antusias warga di event ini apalagi dibantu oleh Chef terkenal dari MasterChef,” kata Abraham Sridjaja.

Tak berhenti sampai di situ saja, rencananya ke depan, Abraham akan membuat acaranya menjadi jauh lebih besar, terlebih banyak sekali sponsor yang ingin membantu agar acara tersebut bisa terus berjalan. Selain itu, di acara tersebut, tim Sahabat Abraham juga membagikan kartu Pintar untuk warga, karena selain 10.000 UMKM untuk Indonesia, Abraham juga memiliki program-program lain seperti 300.000 kartu pintar.

Nantinya kartu pintar itu akan didistribusikan khusus masyarakat Surabaya dan Sidoarjo, meliputi bimbingan belajar Online gratis untuk siswa siswi sekolah dan untuk latihan tryout CPNS, TNI/POLRI, dll. Menurut Abraham, hal tersebut bukanlah janji belaka, namun lebih ke terobosan baru yang sifatnya kerja nyata.

Abraham pun tak mempermasalahkan jika nanti tidak terpilih jadi anggota DPR RI. Yang jelas, masyarakat dapat langsung merasakan dampak positif dari program-program yang ia tawarkan.

Sampai Membuat Komik

Satu lagi kampanye unik yang dilakukan seorang caleg jelang Pileg 2019. Adalah Permaswari Wardani, Caleg PSI yang telah masuk dalam daftar calon tetap (DCT) DPRD DKI yang melakukan kampanye dengan membuat komik.

Permaswari sendiri yang berprofesi sebagai arsitek ini membuat komik politik dalam tiga seri. Lalu, dengan memanfaatkan media sosial, ia membagikan komik yang merupakan karyanya yang berisi tentang pendidikan politik, kepada warga saat blusukan.

Bahkan, melalui akun Twitter pribadinya, Permaswari meminta bantuan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD untuk ikut menyebarkan karyanya. Beruntung, permintaanya tersebut dipenuhi oleh Mahfud dan komik karyanya itu akhirnya tersebar luas.
“Assalamualaikum prof @mohmahfudmd perkenalkan saya Permaswari caleg PSI DPRD jaksel dapil 7, saya minim dana kampanye, shg membuat komik politik saja, untuk dibagikan ke warga ktk blusukan, kalau berkenan, boleh bantu share komik saya prof? Saya sudah buat 3 seri, ini yg pertama,” tulis Perwaswari di akun Twitter-nya. Permaswari yang berprofesi sebagai arsitek ini membuat komik politik dalam tiga seri.

Share: Cara Unik Caleg Promosi Diri: Dari Kuasai Medsos Sampai Bikin Komik