Isu Terkini

Bukan Konflik atau Perang Senjata, Ini Ancaman Keamanan Negara Menurut Moeldoko

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Jenderal (Purn) Moeldoko baru sehari menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) usai dilantik langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, Rabu (17/01) kemarin di Istana Negara, Jakarta. Hari ini, Moeldoko pun langsung membakar semangat para generasi millennial dan mengungkapkan soal ancaman keamanan negara yang nyata saat ini. Seperti apa?

Mantan Panglima TNI era Presiden RI Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, bicara dalam acara Future Force Fair 2018 di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (18/01). Moeldoko membakar semangat anak muda agar bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara dalam menghadapi era teknologi digital saat ini.

“Dunia berubah sangat cepat bahkan dalam kecepatan high speed. Di dalam dunia yang terus mengalami perubahan itu, tentu ada risk, resiko. Perubahan itu sering membuat kita surprise. Terkejut,” kata Moeldoko di Gedung Krida Bhakti, Kamis (18/01).

“Kami yang tua ini sering dibikin terkejut dengan situasi di dunia ini. Ideologi anak muda itu ya perubahan. Ideologi anak muda itu adalah inovasi, social interpreneurship,” tegas Moeldoko.

Moeldoko mengapresiasi bermunculannya sederet pemikiran baru yang bisa membuat banyak perubahan, salah satunya soal social enterpreneurship. Bagi Moeldoko, semangat model bisnis anak muda yang peduli pada lingkungan sosialnya dianggap cukup baik.

Bahkan, Moeldoko menceritakan soal pendidikan anaknya yang mengambil jurusan social enterpreneurship yang dinilainya sangat sesuai dengan perkembangan zaman.

“Anak saya ambil S1 di Inggris dan S2 nya di Amerika Serikat ambil jurusan social enterpreneurship. Lalu saya tanya, binatang apa itu nak (social enterpreneurship)?” selorohnya sambil tertawa.

Moeldoko pun memacu semangat anak muda untuk terus berkarya membangun bangsa. Tak lupa, ia juga mengutip perkataan Bung Karno yang fenomenal soal pemuda untuk membakar semangat generasi millenial.

“Bung Karno sudah pernah mengatakan soal itu. Berikan aku seratus orang tua maka akan kita pindahkan gunung. Tapi berikan aku sepuluh anak muda maka akan aku guncang dunia. Anak anak muda indonesia sekarang itu sudah banyak yang mengguncang dunia. Kalo gak, maka pulang kampung saja.”

Tak hanya itu, Moeldoko juga berbicara soal kekhawatirannya terhadap perkembangan kecerdasan buatan (artificial intellegence) dan mesin pembelajaran (machine learning) yang bisa mengancam keamanan negara. Kekhawatiran ini tentu ditujukan pada generasi produktif di era berkembangnya artificial intellegence dan machine learning tersebut.

“Kalau mereka bisa menciptakan komunitas baru yang produktif ya boleh-boleh saja,” ujar Moeldoko.

Moeldoko menyoroti kemungkinan semakin sempitnya lapangan pekerjaan yang bisa menampung orang-orang hebat seperti di era teknologi digital saat ini. Hal itulah yang membuat Moeldoko sedikit khawatir.

“Lalu, bagi mereka yang tidak mendapatkan tempat sebagaimana mestinya, mereka-mereka itu justru bisa menciptakan komunitas baru yang membahayakan bagi negara kalau kita tidak terpikirkan dengan baik,” tandasnya.

Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur pada 8 Juli 1957 itu berharap anak-anak muda yang ada saat ini bisa terus memberikan perubahan lewat inovasi-inovasi baru. Moeldoko ingin anak muda bisa memanfaatkan ruang berkreasi untuk menciptakan komunitas baru yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Moeldoko juga berharap supaya tidak dibatasinya ruang inovasi bagi generasi produktif tersebut. Apalagi, Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2025-2030.

“Itu bisa jadi peluang dan ancaman. Pertanyaannya pada negara adalah bagaimana memberikan ruang yang cukup pada orang-orang hebat ini? Yang perlu negara pikirkan adalah bagaimana menghadapi orang-orang hebat yang tak mendapatkan tempat itu,” ucapnya.

Sekadar informasi, Moeldoko sendiri dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) menggantikan Teten Masduki. Terhitung sejak kemarin, Moeldoko hanya akan bertugas selama setahun hinga 2019 nanti yang merupakan tahun terakhir kepemimpinan Jokowi.

Share: Bukan Konflik atau Perang Senjata, Ini Ancaman Keamanan Negara Menurut Moeldoko