General

Dana Subsidi Daging Pemprov DKI Tak Kunjung Cair, Dirut PD Dharma Jaya Resign

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempersilakan Direktur Utama PD Dharma Jaya Mariana Ratna Dwi Kusumajati untuk mundur dari jabatannya.

“Kalau (Dirut PD Dharma Jaya) pengin mundur, mundur saja lah, enggak usah pakai ancam-ancaman, mundur saja. Tidak ada orang yang tak bisa diganti, tidak ada orang yang irreplaceable, everyone is replaceable,” ujar Anies di Gedung Intiland Jakarta, Jumat, 16 Maret.

Jadi, memang pada 6 Maret kemarin, Mariana datang ke Balai Kota buat menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Saya langsung duduk, bilang, ‘Pak saya mau resign’,” ujar Mariana dilansir dari Republika.co.id pada pada Kamis 15 Maret.

Buat kalian yang enggak ngerti soal duduk perkara antara Pemprov DKI dan Mariana Ratna selaku Dirut PD Dharma Jaya, yuk simak penjelasannya di sini!

Loh, kenapa bisa mengundurkan diri?

PD Dharma Jaya ini adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menyediakan daging bersubsidi bagi warga enggak mampu. PD Dharma Jaya ini bertanggung jawab untuk menyediakan daging ayam subsidi, dari yang sebelumnya seharga Rp. 85.000 per ekor menjadi Rp. 50.000 per ekor dengan menggunakan dana dari Pemprov Jakarta yang bernama dana Public Service Obligation (PSO).  Namun sejak November 2017, dana ini tak kunjung cair.

“Coba deh teman-teman lihat masuk akal enggak sih dari bulan November PSO DP belum keluar sampai tanggal segini? Masuk akal enggak?” ujar Mariana seperti dilansir dari Tirto.id pada 15 Maret.

Sebelum berharap pada dana Public Service Obligation (PSO), Mariana sudah pernah mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) pada Pemprov DKI agar dana ini bisa dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun PMD itu tidak didapatkan PD Dharma Jaya dengan alasan dananya digunakan untuk program prioritas lain.

Setelah PMD udah enggak dikasih, Mariana berharap suntikan dana dari dana PSO untuk membeli daging. Namun saat Mariana mengajukan proposal untuk pencairan PSO senilai Rp 41 miliar, dana itupun enggak cair, padahal dana PSO udah dijanjikan Sandi.

Kenapa harus butuh dana dari pemerintah?

Mariana menjelaskan bahwa sejak dana dari pemerintah tidak cair, PD Dharma Jaya telah menempuh berbagai cara demi memastikan pasokan daging di masyarakat tetap lancar, mulai dari menguras kas PD Dharma Jaya di bank hingga habis, hingga minta tolong ke Bank DKI. Sayangnya, PSO maupun reimburse sejak bulan Desember 2017 itu tak kunjung cair. Yang lebih disayangkan lagi, perusahaan daerah itu baru dua tahun ini mengalami surplus pendapatan.

“Tahun lalu kami untuk pertama kalinya sumbang dividen. Besarnya Rp468 juta,” kata Mariana.

Merasa berhadapan dengan jalan buntu, Mariana pun akhirnya memutuskan angkat kaki dari PD Dharma Jaya.

“Saya pikir saya bisa berkarya di tempat lain. Yang bisa mendukung… Saya mau mendukung pemerintah untuk pemerintah ini menjadi baik. Saya ingin juga bekerja buat rakyat. Saya ingin…tapi yang mana? Yang seperti apa, kalau sayanya kerja sendiri akhirnya mentok?” ungkap Mariana.

Lalu, bagaimana kabarnya PSO yang enggak cair?

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno bilang kalau dana kewajiban pelayanan publik PSO untuk bayar uang muka beli daging bersubsidi udah dicairkan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

“Sudah dicairkan oleh Pak Michael (Kepala BPKD),” kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat, 16 Maret.

Share: Dana Subsidi Daging Pemprov DKI Tak Kunjung Cair, Dirut PD Dharma Jaya Resign