Isu Terkini

Ancaman COVID-19: Perlukah Membersihkan Ponsel secara Rutin?

Permata Adinda — Asumsi.co

featured image

Selain mencuci tangan secara rutin dan tidak menyentuh wajah, upaya pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2 juga termasuk membersihkan dan menyucihamakan benda-benda yang sering kita pegang. Sebab, sebagaimana dilaporkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus bisa menempel di benda mati, menempel di tangan kita, kemudian masuk ke tubuh saat kita menyentuh hidung, mulut, atau mata.

CDC pun menggolongkan ponsel sebagai “high touch surfaces” atau permukaan benda yang paling sering disentuh manusia. Benda-benda lain yang termasuk dalam kategori ini adalah meja, gagang pintu, perlengkapan kamar mandi dan toilet, keyboard, tablet, dan permukaan-permukaan benda lain yang mungkin tepercik darah, kotoran, atau cairan tubuh.

Memangnya seberapa kotor ponselmu? Studi “Cell Phone: A Medium of Transmission of Bacterial Pathogens” (2009) menunjukkan bahwa benda ini merupakan sarang berbagai jenis patogenakibat frekuensi persentuhannya dengan wajah, telinga, bibir, dan tangan penggunanya. Studi lain dari Universitas Arizona menemukan bahwa meja kerja di kantor—yang biasanya jadi tempat meletakkan ponsel—mengandung bakteri ratusan kali lebih banyak daripada toilet.

Lantas, apakah kamu perlu khawatir dan meninggalkan ponsel di rumah? Menurut ahli mikrobiologi Jonathan Eisen, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa ponsel turut andil dalam menyebarkan virus Corona. “Tapi bukan berarti membersihkan ponselmu adalah tindakan berlebihan. Benda apa pun yang bisa terekspos dengan cairan tubuh [dari orang yang terinfeksi] perlu diperhatikan,” kata Eisen, dikutip dari news-journal.

Dalam rangka mengantisipasi pandemi COVID-19, studi Journal of Hospital Infection (2020) menganalisis puluhan studi lain terkait virus Corona terdahulu, seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Studi ini menyimpulkan bahwa virus Corona dapat tinggal di permukaan-permukaan benda mati, seperti besi, gelas, dan plastik hingga 9 hari. Kabar baiknya, virus ini dapat non-aktifkan dengan cara dibersihkan menggunakan larutan kimia 62-71% etanol, 0,5% hidrogen peroksida, atau 0,1% sodium hipoklorit. Environmental Protection Agency (EPA) pun telah merilis daftar 80 produk disinfektan rumah tangga yang dapat digunakan untuk membasmi virus SARS-CoV-2 dari permukaan benda mati.

Apple menganjurkan agar produk-produknyanya dibersihkan dengan mengelapkan 70% isopropil alkohol di permukaan yang keras dan tidak berpori, tetapi melarang untuk menggunakan cairan pemutih (bleaching) atau mengandung sodium hipoklorit. Apple juga merekomendasikan untuk mengelap produk menggunakan kain yang halus, tidak menyemprotkan produk pembersih secara langsung, dan mematikan ponsel terlebih dahulu sebelum dibersihkan. Sementara itu, Samsung belum memberikan rekomendasi resmi cara membersihkan produk-produknya, tetapi baru saja mengumumkan akan membuka jasa disinfektasi ponsel di beberapa negara.

Sementara itu, kamu bisa mengikuti rekomendasi langkah-langkah membersihkan ponselmu dari CDC, ATT, dan sumber-sumber lain sebagai berikut:

  1. Membersihkan permukaan ponsel secara rutin menggunakan isopropil alkohol 70% atau produk-produk pembersih yang telah terdaftar di EPA. Basahi kain yang halus dengan larutan tersebut dan lap permukaan ponselmu yang sudah dimatikan dan tidak sedang di-charge. Bersihkan pula sarung atau case ponselmu.
  2. Gunakanlah sarung tangan sekali pakai ketika membersihkan ponsel. Cuci tangan setelah selesai membersihkan.
  3. Hindari meletakkan ponselmu di meja atau permukaan-permukaan benda lain yang digunakan bersama. Usahakan menggunakan headset bebas genggam atau perangkat Bluetooth untuk meminimalisir kontak/paparan ponsel ke wajahmu.

Share: Ancaman COVID-19: Perlukah Membersihkan Ponsel secara Rutin?