General

Belum Tentukan Sikap di Pilpres 2019, Begini Alasan Sekjen PAN

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Pemilihan Presiden (Pilpres) sebenarnya masih tahun depan, tapi udah banyak nih partai politik (parpol) yang telah menentukan sikap. Beberapa dari mereka udah bulat mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju lagi di Pilpres 2019. Ada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Nama Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto juga katanya akan maju lagi di Pilpres 2019 dengan partai dukungannya dari partainya sendiri dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal itu artinya masih ada tiga partai yang belum menentukan sikap. Ada Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengakui kalau partainya emang belum menentukan dukungan di Pilpres 2019. Sebab, kata Eddy, partai kesayangannya itu baru akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada April 2018.

“Jadi apapun yang kita putuskan [dalam Rakernas] itu nanti akan menentukan kami dan berlabuh di Pelabuhan 2019,” kata Eddy dikutip Liputan6.com pada Jumat, 2 Maret.

Di kediaman Prabowo di Jakarta Selatan, Eddy mengakui kalau masih banyak kemungkinan dalam koalisi di Pemilu 2019 itu. Menurut pengakuannya, bahwa koalisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 kemarin bukanlah acuan untuk menentukan sikap.

Seperti diketahui, saat Pilkada DKI Jakarta kemarin PAN lebih mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, yang merupakan dua sosok kebanggaan Partai Gerindra. Kedua pasangan itu pun menang setelah didukung oleh PAN, Gerindra, PKS, dan PPP.

“Tetapi Pilkada yang kita laksanakan ini tidak serta merta merupakan refleksi atas apa yang kita nanti tuju di Pilpres 2019. Kembali lagi saya tidak mau mendahului proses,” kata Eddy.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sendiri pun udah sempat bilang bahwa setiap kader partai tentu akan menginginkan pemimpinnya jadi calon presiden atau calon wakil presiden saat Pilpres mendatang.

“Ketua Umum itu jadi capres-cawapres, pasti kader itu ingin,” kata Zulkifli pada 18 Februari lalu.

Tapi bagi Zulkifli, bukan permasalahan siap atau tidak saat dicalonkan, tetapi ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat saat dirinya akan menjadi calon presiden ataupun calon wakil presiden.

“Bukan masalah siap enggak siap kalau, soal siap enggak siap kader itu harus siap. Tapi apakah publik, rakyat menginginkan atau tidak itu pertanyaannya,” kata Zulkifli.

Share: Belum Tentukan Sikap di Pilpres 2019, Begini Alasan Sekjen PAN