Isu Terkini

Belajar dari Abu Bakar Ba’asyir yang (Kayaknya) Batal Bebas

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Beberapa hari ke belakang, nama Abu Bakar Ba’asyir (ABB) lagi sering dibicarakan. Hal ini disebabkan oleh wacana pembebasan dirinya dari penjara. Dengan alasan kemanusiaan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk membebaskan ABB sebelum masa tahanannya usai. Keputusan Presiden Jokowi ini sontak menimbulkan reaksi yang beragam di masyarakat. Tidak sedikit dari mereka menolak wacana ini. Mereka merasa bahwa tidak selayaknya teroris diberi kebebasan. Apalagi, teroris sebesar ABB.

Baca Juga: Abu Bakar Ba’asyir Bebas, Tanda Indonesia Kalah Melawan Terorisme?

Nah, akibat tekanan tinggi dari masyarakat ini, pemerintah Indonesia berencana mengkaji ulang wacana ini. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan kalau pembebasan ABB memang butuh pertimbangan dari sejumlah aspek. “Masih perlu dipertimbangkan dari aspek-aspek lainnya. Seperti aspek ideologi Pancasila, NKRI, hukum, dan lain sebagainya,” ucap Wiranto, ketika membaca naskah siaran pers di Kantor Kemenkopolhukam, Senin (21/1) petang.

Dengan dikaji kembalinya wacana ini, tentu ada tiga pelajaran yang bisa kita ambil. Hmm, apa aja ya?

Belajar Sabar Menunggu Kepastian, Cihuy~

Dengan pemerintah yang menarik ulur wacana ini, kita selama ini selalu berusaha ngelihat dari sisi rakyat dan sisi pemerintah aja. Kita merasa bahwa teroris enggak boleh bebas dengan mudah. Pemerintah pun bingung karena banyak rakyatnya yang menentang. Tapi selain sudut pandang rakyat dan pemerintah, ada satu perasaan yang enggak kita tahu, yakni perasaan ABB-nya sendiri. Kita enggak tau kan, perasaannya ABB gimana??? Udah mau bebas, eh, dikaji lagi. Kalau dibilang PHP, sebenarnya belum termasuk sih. Karena memang pemerintah belum membatalkan wacana ini. Tapi tetap aja, kalo kita jadi ABB, pasti lagi deg-degan nih. Bakal dibebasin gak ya~

Belajar Hukum biar Enggak Gagap Hukum

Nah, selain belajar sabar menghadapi kemungkinan-kemungkinan PHP, kita sebagai masyarakat juga harus lebih banyak belajar tentang hukum itu sendiri. Biar kita enggak gagap-gagap banget sama hukum yang berlaku. Kita harus paham nih, seperti apa hukum yang bakal menjerat atau menghambat kita. Kan, kalau dari wacana pembebasan ABB ini sendiri, ada ganjalan hukum yang bisa menggagalkan ia buat bebas. Coba aja kalau kita paham hukum lebih banyak, kemungkinan buat bebas bisa lebih cepat.

Ya, syukur-syukur jangan sampai ngerasain masuk penjara sih.

Tunduk Pada Pancasila

Satu pelajaran terakhir yang bisa diambil dari terhambatnya ABB keluar dari penjara adalah tunduk pada Pancasila. Seperti dilansir dari BBC Indonesia, dilaporkan kalau Abu Bakar Ba’asyir menolak untuk menandatangani ikrar setia Pancasila. Hal inilah yang katanya bisa menghambat ABB keluar dari penjara. Setiap narapidana yang ingin bebas bersyarat, harus menandatangani ikrar ini.

Baca Juga: Abu Bakar Ba’asyir Dibebaskan Meski Tolak Pancasila dan Wacana Melawan Terorisme

Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan berakal sehat, sudah seharusnya kita tunduk sama Pancasila. Itu kan ideologi bangsa kita. Masa kita enggak taat? Daripada repot-repot menolak dan akhirnya hidup makin sulit, tinggal taat aja susah banget. Toh, tunduk pada Pancasila enggak ada ruginya. Justru, kalau kita taat sama Pancasila, hidup akan jadi lebih damai. Pancasila kan dibuat untuk kebaikan warga Indonesia bersama. Ya kan?

Share: Belajar dari Abu Bakar Ba’asyir yang (Kayaknya) Batal Bebas