Batal Nyawagub, Azwar Anas Tetap Setia Dukung Gus Ipul di Pilgub Jatim

Hi guys! Buat kalian yang belum move on dari drama-drama Pilkada, pasti masih inget dong, sama kejadian yang menimpa calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas? Ya, di detik-detik terakhir pendaftaran peserta Pilkada 2018 kemarin, Bupati Banyuwangi ini mundur dari pencalonan dirinya sebagai calon wakil gubernur yang akan mendampingi Wakil Gubernur Jawa Timur saat ini, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Ada beberapa spekulasi terkait alasan Azwar Anas batal maju sebagai cawagub, salah satunya adalah karena beredarnya foto Anas bersama seorang perempuan. Keputusan untuk mundur itu tentunya mengagetkan banyak pihak, terlebih lagi karena pencalonan pria berusia 44 tahun itu sudah diumumkan sejak jauh-jauh hari.

Seperti yang kita semua tahu, posisi Anas sebagai pendamping Gus Ipul kini digantikan oleh Puti Guntur Soekarno. Namun ternyata, Anas gak serta merta ngilang gitu guys, dari percaturan Pilkada. Buktinya, beliau siap memenangkan pasangan Gus Ipul-Mbak Puti di daerahnya. Hal ini disampaikan Anas di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Selatan pada Selasa (23/1). Anas berada di Jakarta untuk merayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.

“Insya Allah siap. Lihat nanti,” jawab Azwar Anas seperti dilansir dari Tirto.id pada (23/1) kemarin.

Gak hanya mendukung loh guys, ternyata Anas juga udah ngejanjiin kemenangan untuk pasangan Gus Ipul dan Puti Guntur di daerah kepemimpinannya, Banyuwangi, Jawa Timur.

“Pak Anas menjanjikan konsolidasi kemenangan yang signifikan bagi Banyuwangi. Tadi Pak Anas juga datang,” ungkap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dikutip Merdeka.com pada Selasa (23/1).

Sebagai bukti ketersediaan untuk ngebantu pasangan Gus Ipul-Mbak Puti, Hasto menerangkan bahwa Anas akan menjadi pengajar di sekolah kepala daerah PDIP. Selain Azwar Anas, tokoh Jawa Timur lain yang akan membantu kemenangan Gus Ipul-Puti adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Nama Risma dulunya juga sempat muncul untuk diusung sebagai calon gubernur Jatim. Tetapi, ibu dari dua anak ini menolak untuk dicalonkan dan memilih untuk menyelesaikan tugasnya di Surabaya.