Isu Terkini

Balapan Formula E 2020 di Jakarta, Di Mana Sirkuitnya?

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Jakarta kembali akan menghelat turnamen olahraga besar setelah Asian Games 2018 yakni ajang balapan Formula E pada tahun 2020 mendatang. Kepastian gelaran balapan mobil bertenaga listrik yang digelar di sirkuit jalan raya itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Minggu (14/07/19).

Lewat akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Anies memberi kabar gembira itu. “Alhamdulillah, berhasil! Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020,” tulis Anies dalam keterangan foto di akun Instagram-nya.

Pada Sabtu (13/07), Anies terbang langsung dari Medellin, Kolombia, menuju New York, Amerika Serikat, untuk bernegosiasi dengan lembaga pengelola Formula E, “Bernegosiasi dengan Alexandro Agag dan Alberto Longo, para pemimpin tertinggi Formula-E yang juga legenda dunia balap mobil,” ujarnya.

Anies menyebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta sudah mempersiapkan pertemuan dengan pengelola Formula E tersebut sejak tiga bulan lalu, termasuk bahan-bahan yang akan dipresentasikan. “Di ujungnya kita bersepakat, Jakarta lebih dari layak dipilih menjadi tuan rumah,” ucapnya.

Lebih lanjut, Anies mengungkapkan bahwa sebelumnya tim dari Formula E juga sudah pernah berkunjung untuk melakukan uji lapangan di Jakarta pada 8-9 Juli lalu. Meski begitu, Pemprov DKI memang tak mempublikasikan kabar itu ke masyarakat, sehingga memang tak ada pemberitaan soal rencana ibu kota menggelar balapan Formula E itu.

Dengan menjadi tuan rumah balapan Formula E, lanjut Anies, Jakarta akan menjadi sorotan dan perhatian dunia. Selain sederet pembalap top dunia akan bersaing menjadi yang terbaik, juga akan ada pihak-pihak lain seperti tim dan kru, serta para penonton yang datang dari penjuru dunia.

Tak hanya itu saja, penonton dari dalam negeri juga diprediksi akan membludak. Dengan jumlah penonton dari dua kalangan itu, Anies percaya jika nantinya perekonomian pun bakal bergerak positif. “Menurut preliminary study, satu event balapan di Jakarta ini akan menggerakkan perekonomian hingga lebih dari 78 juta euro, atau Rp 1,2 triliun. Ini adalah kesempatan bagi kesejahteraan, lapangan kerja, dan usaha bagi warga Jakarta,” tulis Anies.

Apa Itu Balapan Formula E?

Balapan Formula E memang kalah gaung dengan balapan Formula 1 yang jadi primadona publik seantero dunia. Formula E sendiri merupakan balap mobil listrik yang berada di bawah otoritas Federasi Otomotif Internasional (FIA).

Ajang Formula E digagas oleh Presiden FIA Jean Todt, Alejandro Agag, dan Antonio Tajani pada 2011. Lalu, seri pertama balapan Formula E dimulai pada 13 September 2014 lalu di Beijing, China. Meski terbilang baru, ajang ini disebut-sebut bakal tampil sebagai ajang balap mobil masa depan.

Balapan Formula E sendiri berlangsung dengan durasi 45 menit ditambah satu lap. Sebelumnya balapan, layaknya balapan yang lain, juga ada sesi latihan berdurasi 45 menit dan 30 menit serta sesi kualifikasi. Pebalap tercepat di sesi kualifikasi berhak mendapat tiga poin.

Lalu, aturan-aturan dalam balapan Formula E sebetulnya tak jauh berbeda dengan balapan F1. Misalnya dalam hal komposisi pebalap, di mana satu tim dihuni dua pebalap. Mobil yang diikutsertakan dalam balapan memiliki kekuatan maksimal sebesar 250 kilowatt yang kabarnya bisa mencapai kecepatan sampai 280 km/jam.

Meski begitu, dalam aturannya, saat balapan berlangsung semua pebalap hanya diperkenankan menggunakan tenaga sebesar 200 kW. Sementara itu, untuk perhitungan poin di Formula E, juga sudah menggunakan sistem yang dipakai FIA di mana hanya 10 pebalap terdepan yang berhak atas poin dengan urutannya masing-masing poinnya adalah 25-18-15-12-10-8-6-4-2-1.

Aturan lainnya adalah pebalap tidak dikenal pergantian ban, kecuali karena rusak atau tertusuk benda, lantaran permukaan ban sudah disesuaikan dengan standar berbagai macam cuaca. Selain itu pit stop yang pada awal balapan digagas selalu ada, hingga musim keempat, juga sudah dihilangkan.

Nah, menariknya, mantan pebalap F1 asal Indonesia Rio Haryanto ternyata pernah menjajal mobil balap Formula E pada 2017 lalu. Saat itu, ia menerima ajakan dari Alejandro Agag, yang menilai Rio bisa saja membawa Formula E jadi salah satu balapan yang bisa diperkenalkan di tanah air.

Adapun selain Rio, sejumlah pebalap F1 yang pernah menjajal mobil dan sirkuit Formula E adalah Felipe Massa, Felipe Nasr, Sebastien Buemi, Stoffel Vandoorne, dan juara bertahan Jean-Eric Vergne. Pada musim 2018/2019 kemarin, ada 11 tim yang ikut terlibat dalam balapan tersebut.

Potensi Sirkuit Formula E di Jakarta

Tentu banyak yang bertanya-tanya soal potensi jalanan di Jakarta yang akan jadi titik sirkuit balapan Formula E tahun 2020 mendatang. Biasanya balapan Formula E memang digelar di jalanan di tengah kota. Jika menilik sejarah rencana balapan mobil di tanah air, sebenarnya pernah ada wacana untuk menggelar balapan di sirkuit jalan raya.

Misalnya saja pada 2009 lalu, Indonesia bahkan pernah berencana menggelar balap di sirkuit jalan raya di ajang A1, sebuah ajang balap mobil ini di mana para pembalapnya bersaing untuk membela negaranya masing-masing, bukan membela suatu tim ataupun suatu konstruktor mobil balap.

Saat rencana itu muncul, jalanan di sekitar Lippo Village, Karawaci, Tangerang, pernah difavoritkan. Sayangnya, rencana itu akhirnya batal dan tak pernah terealisasi. Padahal, kala itu rancangan sirkuit jalanan di Lippo Village sudah melibatkan perancang sirkuit ternama, Hermann Tilke.

Pada 2017 lalu, CEO Formula E, Alejandro Agag bahkan pernah melontarkan hasratnya untuk menggelar balapan Formula E di Indonesia untuk musim 2018/2019. Bahkan, muncul potensi jalanan yang bakal jadi sirkuit yakni area di sekitar BSD City, Tangerang. Lagi-lagi wacana itu tinggal mimpi dan gagal digelar.

Sementara itu, seperti dilansir Detik Sport, Senin (15/07), Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebutkan ada dua rute alternatif sirkuit jalanan yang bakal diusulkan ke pihak penyelenggara.

Pertama, area Silang Monas Belakang Stasiun Gambir – Ridwan Rais – Tugu Tani – MI Ridwan Rais – Merdeka Selatan – Wisma Antara – Berputar ke Kedubes AS – Monas – Ridwan Rais. Kedua, area Silang Monas Selatan – belakang Stasiun Gambir – Ridwan Rais – Merdeka Selatan – bundaran air mancur patung kuda Arjuna Wiwaha – Silang Monas Selatan.

Share: Balapan Formula E 2020 di Jakarta, Di Mana Sirkuitnya?