Isu Terkini

Asian Para Games 2018: Begini Kesiapan Indonesia, Sang Tuan Rumah

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Pertandingan olahraga antar negara se-Asia belum usai. Setelah sukses mencetak sejarah baru di Asian Games 2018, pada tahun yang sama Indonesia juga akan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Para Games. Tak mudah puas dengan 31 medali emas, kini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) punya target tersendiri di pesta olahraga atlet-atlet difabel.

“Kami mengharapkan perbaikan peringkat, minimal tujuh besar dari peringkat sembilan besar pada Asian Para Games 2014 di Incheon, Korea Selatan,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di sela-sela pawai obor Asian Para Games 2018 di Kota Ternate, Minggu, 9 September 2018.

Sebelumnya, Asian Para Games 2014 memang dilangsungkan di Incheon, Korea Selatan. Pada saat itu Kontingen Indonesia berhasil membawa pulang 9 medali emas, 11 medali perak, dan 18 medali perunggu. Di tahun ini, Menpora berharap, atlet-atlet Merah-Putih mampu merebut 16 medali emas dari 18 cabang olahraga.

Dari segi penyelenggaraannya, ini merupakan kali pertama alias menjadi perdana Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga difabel tingkat Asia. Lalu, bagaimana persiapannya?

Sebagai panitia penyelenggara, INAPGOC (Indonesian Asian Para Games Organizing Committee) tentunya harus menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk para atlet difabel yang memiliki kebutuhan khusus. Raja Sapta Oktohari, Ketua INAPGOC mengatakan pada gelaran Indonesia 2018 Asian Para Games ke-3 akan memakai 10 titik arena olahraga yang seluruhnya berada di wilayah Jakarta.

Perlu diketahui, Asian Para Games 2018 ini akan berlangsung pada 6 sampai 16 Oktober 2018. Dengan mengusung tema ‘Inspiring Spirit and Energy of Asia’, pertandingan multi-olahraga Asia ini diikuti oleh 43 negara, 3200 atlet, 1500 ofisial di mana ada 1300 sahabat-sahabat atlet berkursi roda, dan mempertandingkan 18 cabang olahraga.

“Insya Allah sudah siap, termasuk untuk aksesibilitas bagi atlet-atlet difabel. Kami sudah mulai persiapan sejak setahun yang lalu,” kata Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari dilansir dari BBC Indonesia.

Karena pada 18 Agustus sampai 2 September 2018, Indonesia juga menjadi tuan rumah Asian Games, maka INAPGOC pun tak  segan mengambil banyak pelajaran dari itu, mulai tempat tinggal atlet, transportasi dan administasi, termasuk pengelolaan tiket. Penyelenggaraan Asian Para Games akan berpacu pada Asian Games 2018.

“Tapi dengan konsep Asian Para Games yang lebih humanis karena kami harus mempertimbangkan faktor aksesibilitas,” ujar Raja.

Meski anggaran dana tak sebesar Asian Games 2018, namu INAPGOC berani memastikan kalau upacara pembukaan Asian Para Games 2018 tak akan kalah menarik. Raja mengungkapkan bahwa upacara pembukaan akan menghadirkan pesan sosial yang dikemas secara kreatif dan menarik

“Kalau pembukaan Asian Games adalah konser musikal, kami lebih ke gelaran dengan lebih banyak sentimen sosial, karena ini adalah para games. Ini akan jadi yang pertama di Indonesia,” ungkapnya.

Cabang Olahraga di Asian Para Games 2018

Kirab obor Asian Para Games 2018 sebagai salah satu yang khas dalam pesta olahraga sudah mulai sejak Rabu, 5 September 2018. Diawali dengan pengambilan api dari sumber api abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah, di mana obor akan dibawa berkeliling ke delapan kota di Indonesia sampai nanti akhirnya tiba di Jakarta.

Di tahun ini agenda Asian Para Games akan menjadi yang ketiga kalinya setelah sebelumnya diadakan di Cina dan Korea. Meski begitu, akan ada 18 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan 568 nomor. Nomor per tiap cabang olahraga itu diklasifikasikan sesuai latar belakang fisik sang atlet.

Cabang olahraga yang akan dipertandingkan antara lain panahan, atletik, badminton, boccia, bowling, catur, balap sepeda, goal ball, judo, bowling lapangan, angkat besi, shooting, renang, tenis meja, voli duduk, basket kursi roda, panahan kursi roda, dan tenis kursi roda. Tim Merah Putih sendiri akan mengirimkan wakil untuk semua cabang olahraga.

Ada beberapa pertandingan olahraga yang memang hadir secara khusus  untuk para atlet difabel. Seperti cabang olahraga boccia, yang merupakan permainan strategi dan ketepatan untuk orang-orang dengan keterbatasan kemampuan motorik.

Kemudian ada goalball, permainan yang didesain untuk para atlet yang punya kekurangan dalam penglihatan. Oleh sebab itu, bola yang dimainkan para atlet diisi dengan lonceng agar bisa diketahui keberadaannya.

Share: Asian Para Games 2018: Begini Kesiapan Indonesia, Sang Tuan Rumah