Budaya Pop

Anak SMA Zaman Sekarang: Bersolek, Nyamannya Menggunakan Perkembangan Teknologi, dan Budget Nongkrong

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Dalam rangka merayakan Hari Remaja Internasional yang jatuh pada 12 Agustus, tim ASUMSI jadi penasaran dengan cara hidup anak SMA zaman sekarang. Kami percaya bahwa perubahan zaman pasti akan memodifikasi cara hidup pada berbagai lapisan masyarakat, baik itu anak muda maupun orang dewasa, termasuk pula para remaja SMA ini. Bersamaan dengan peringatan ini, tim ASUMSI akhirnya ingin membahas gaya hidup anak SMA zaman sekarang ketika mereka di sekolah dan di luar sekolah yang ternyata terpengaruh dengan kemajuan ehidupan. Dari hasil wawancara kami dengan dua siswi salah satu SMA negeri di Jakarta Pusat, kami mendapatkan jawaban mengenai beda dandanan, cara mencatat materi pelajaran di sekolah, budget mereka nongkrong, dan juga perbedaan jenis transportasi yang mereka gunakan untuk sekolah.

Bersolek ke Sekolah? Enggak Masalah!

Ecclesia Natalia dan Eugenia Keitha adalah siswi kelas XII IPS yang mengaku bahwa mereka terbiasa dandan ke sekolah sejak SMP kelas IX. Bedanya, saat itu mereka hanya menggunakan lip tint untuk berangkat ke sekolah. Ketika beranjak SMA, terutama sejak tidak menjadi siswa kelas X, barulah mereka mulai mengenakan dandanan seperti merapikan alis dan bulu mata.

“Sekarang kelas XII mulai dandan ke sekolah awalnya kelas IX tapi cuma pakai lip tint, belom ngerti apa-apa tentang alis dan muka. Dulu cuma pengen bibir keliatan pink aja. Mulai kenal alis SMA kelas X, tapi belom berani pake ke sekolah karena masih junior. Kelas XI udah mulai pake tipis-tipis, bulu mata dijepit, dan pake bedak sampe sekarang,” ungkap Ecclesia kepada ASUMSI.

Kemudian, Eugenia pun mengungkapkan bahwa jenis dandanan ke sekolah pun disesuaikan dengan acara sekolah. Ternyata, dandanannya ketika sedang ada acara tertentu di sekolah dan dandanan sehari-hari ke sekolah berbeda. Ia akan lebih “serius” berdandan ketika ada acara khusus di sekolah.

“Kalo buat (sehari-hari) ke sekolah cuma pake bedak, lip tint sama lip balm aja sih biar enggak kering bibirnya. Kalo lagi ada event di sekolah baru pake BB cream, blush, gitu-gitu,” sambung Eugenia.

Mengenai waktu persiapan berdandan, mereka juga memiliki preferensinya tersendiri. Bagi Eugenia, berdandan di mobil ketika perjalanan atau sesampainya di sekolah sebelum bel masuk menjadi pilihannya. Sedangkan Ecclesia ia lebih memilih untuk berdandan di sekolah untuk menghindari guru killer atau ketika terlambat. Jika masih ada waktu dan jam pertamanya bukan diajar oleh guru killer, ia memilih untuk dandan di rumah.

“Tergantung, kalo pelajaran pertama guru killer, dandannya di sekolah setelah pelajaran dia. Kalo pelajaran pertama gurunya biasa aja, yaa.. dandan dikit-dikit di rumah. Itu pun kalo ada waktu dan bangun pagi. Kalo telat bangun, ya, terpaksa dandannya di sekolah,” ungkap Ecclesia.

Perkembangan Teknologi Memudahkan Kegiatan Sekolah

Pada kesempatan ini, ASUMSI juga sempat ngobrol mengenai kemajuan teknologi yang memudahkan kegiatan mereka. Bukan hanya kegiatan belajar, tapi juga kemajuan teknologi memudahkan mereka untuk berangkat ke dan pulang dari sekolah. Semua ini berkat kecanggihan telepon genggam yang mereka miliki.

Sehubungan dengan kegiatan mencatat materi pelajaran, mereka mengaku bahwa telepon genggam mereka membantu mereka untuk mengabadikan apa yang ditulis guru di papan tulis. Namun, mereka juga tetap mencatat pelajaran di buku tulis. Ini bergantung pada instruksi dari guru mereka.

“Kalo gurunya suruh nyatet, nyatet-nya di buku tulis. Tapi, sebelum dicatet, difoto dulu dari handphone biar kalo enggak lengkap di catatan, masih ada yang lebih lengkap di galeri foto,”  ungkap Ecclesia.

Sementara itu, adanya ojek online juga memudahkan mobilitas mereka dari dan pulang ke rumah. Baik Ecclesia maupun Eugenia pun mengakui bahwa ojek online menjadi opsi lain dari beberapa akses transportasi lain seperti dijemput mobil. Namun, ojek online adalah opsi lain bagi mereka karena biasanya mereka masih diantar dan dijemput atau lebih memilih untuk nebeng teman yang searah.

“Paling sering naik mobil, dijemput. Kalo enggak sempet dijemput, naik motor minta dianterin temen/naik ojek online,” tutup Ecclesia.

Antara “Nongkrong Minimalis” dan “Makan-Makan Cantik”

Terakhir, anak SMA zaman sekarang terbiasa menyisihkan uang jajannya untuk budget nongkrong saat akhir pekan. Anggaran tersebut bergantung pada tempat yang akan mereka kunjungi. Ecclesia menyatakan kalau tempat nongkrong yang “minimalis”, ia memasang budget 100-200 ribu Rupiah. Sedangkan untuk “makan-makan cantik” minimal 250-300 ribu Rupiah. Sedangkan Eugenia mematok budget di 150-200 ribu Rupiah.

Budget-nya tergantung tempat sih. Kalo mau nongkrong di tempat yang minimalis paling 100-200 ribu juga udah cukup, kalo makan-makan cantik pasti minimal 250-300 ribu,” ungkap Ecclesia. Kemudian, Eugenia pun menambahkan, “Depends on tempat nongkrongnya sih tapi biasanya sekitar 150-200 ribu.”

Melihat dari jawaban mereka di atas, apakah ada perubahan gaya hidup anak SMA zaman sekarang dan ketika kamu SMA dulu?

Share: Anak SMA Zaman Sekarang: Bersolek, Nyamannya Menggunakan Perkembangan Teknologi, dan Budget Nongkrong