Budaya Pop

Masa Depan Fox Setelah Diakuisisi Disney

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain atau akuisisi memang menjadi salah satu cara untuk mengembangkan industri yang telah dimiliki. Begitu kiranya yang baru saja dilakukan oleh Disney, perusahaan besar di bidang hiburan dan media yang mengakuisisi Fox. Berdasarkan siaran pers Disney, Fox resmi di bawah mereka per hari ini, Rabu, 20 Maret 2019.

“Ini adalah momen yang luar biasa dan bersejarah bagi kami. Momen yang akan menciptakan nilai jangka panjang yang signifikan bagi perusahaan dan klien kami,” ujar CEO Disney, Robert Iger dalam pernyataan resminya.

Aset Fox yang berpindah ke tangan Disney meliputi: Twentieth Century Fox, Fox Searchlight Pictures, Fox 2000 Pictures, Fox Family, dan Fox Animation. Selain studio, saluran televisi yang kini berada di bawah kendali Disney antara lain, Unit kreatif televisi Fox, Twentieth Century Fox Television, FX Productions, dan Fox21; Jaringan FX; National Geographic Partners; Fox Networks Group International; dan sejumlah aset Fox di jaringan streaming Hulu.

“Menggabungkan kekayaan konten kreatif Disney dan 21st Century Fox terbukti menciptakan perusahaan hiburan global terkemuka. Hal ini membawa arah yang baik untuk memimpin dalam era yang sangat dinamis dan transformatif,” ucap Robert Iger.

Proses perampungan akuisisi ini sendiri telah berjalan lebih dari setahun lamanya. Persetujuan akhir akusisi didapat dari regulator antimonopoli di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir. Sementara nilai yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan sebagian besar saham Fox itu mencapai US$71,3 miliar menurut laporan The New York Times.

Angka itu setara Rp 1.000 triliun alias Rp 1 kuadriliun, di mana jumlahnya naik dibanding awal penawaran Disney pada Fox yang sebelumnya hanya US$ 52,4 miliar akhir 2017. Angka tawaran Disney pada Fox naik setelah Comcast sebelumnya juga tertarik bersaing untuk mengakuisisi Fox.

“Awalnya, Disney menghargai akuisisi Fox sebesar US$52,4 miliar. Angka itu akhirnya meningkat karena Comcast, sehingga jumlah tawaran menjadi US$71,3 miliar (sekitar Rp1 kuadriliun),” demikian laporan dari TechCrunch.

Setelah diakuisisi, Fox akan tetap mengudara namun lebih terbatas. Di sisi lain, penyatuan dua raksasa hiburan itu juga diperkirakan akan menyebabkan lebih dari 4.000 pemecatan karyawan. Sementara itu, Fox News, jaringan siaran Fox dan aset lain yang tidak dibeli Disney, sedang dipisahkan menjadi entitas baru bernama Fox Corporation. Fox News dan Fox Sport itulah yang akan dipertahankan independensinya ke depan.

Dengan adanya akuisisi tersebut, Disney berhasil memegang kendali atas waralaba “Avatar” dan hak film untuk sejumlah karakter Marvel, termasuk Fantastic Four, X-Men dan Deadpool. Robert Iger bahkan sempat mengungkapkan rencana untuk mengintegrasikan beberapa franchise, seperti Deadpool dan X-Men ke dalam serial Marvel yang dimiliki Disney.

Prediksi Nasib Deadpool di Tangan Disney

Robert Liefeld, seorang pencipta buku komik Amerika, penulis, dan merupakan salah satu pencipta karakter Deadpool membagikan prediksinya tentang nasib Deadpool, khususnya setelah kesepakatan antara Disney dan 21st Century Fox selesai. Beberapa penggemar memang ada yang merasa senang dengan keputusan akuisisi itu. Namun ada juga yang merasa khawatir dengan nuansa keluarga milik Disney, mereka berharap kategori film-film Deadpool tetap memegang rating ‘R’, atau “Restricted” yang tidak mengizinkan anak di bawah umur 17 tahun untuk menonton.

Tapi menurut Robert Liefeld, bisa jadi Disney akan menggunakan Deadpool rating ‘R’ atau juga PG-13 (Parents Strongly Cautioned), di mana orangtua diperingatkan untuk mengawasi anaknya yang akan menonton film ini. Rating itu juga membatasi anak di bawah 13 tahun untuk tidak menonton.

“Saya percaya masa depan Deadpool sangat cerah. Jika saya harus memprediksi, hanya menebak saja, DP bakal tampil di film-film Marvel PG-13, berinteraksi dengan rekan-rekan Marvel sambil tetap mempertahankan rilis film franchise dengan rate “R” di bawah bendera FOX,” terang Robert Liefeld.

Sejauh ini memang Deadpool sudah memiliki basis penggemar yang cukup besar semenjak ia tayang perdana pada tahun 2016 silam. Karakter yang dibawa juga biasanya kasar dan cukup sadis, apalagi saat melakukan aksi-aksi melawan musuh.

Share: Masa Depan Fox Setelah Diakuisisi Disney