Hukum

Sederet Fakta Desertir Tentara Tembak Anggota TNI di Belitung

Admin — Asumsi.co

featured image
Pexels/Somchai Kongkamsri/Ilustrasi Tentara

Anggota Subdenpom Persiapan Belitung, Bangka Belitung (Babel), Serma Randi menjadi korban penembakan oleh oknum desertir TNI AD, Sertu Hendri. Penembakan terhadap Serma Randi dilakukan pelaku di area sebuah pondok pesantren (ponpes) di Tanjungpandan, Belitung, Senin (13/1/2025).

Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama mengatakan, penembakan itu terjadi ketika korban bersama enam anggota lainnya sedang berupaya menangkap pelaku atas kasus dugaan pengancaman dan kekerasan terhadap istrinya. 

Awal Penembakan

Kasus penembakan itu bermula ketika petugas dari Subdenpom TNI hendak menangkap Hendi. Petugas yang bergerak ke lokasi mengetahui bahwa pelaku berada di dalam rumah. Namun, lampu rumah tiba-tiba dimatikan.

Lantas, Hendi yang membawa senjata api tiba-tiba keluar dan langsung menyandera Serma Rendi. Selepas itu dia pergi menggunakan mobil.

“Di perjalanan, saat pelaku sedang menelepon, korban yang disuruh menjadi sopir sempat lari, kemudian ditembak dari belakang,” kata Jaka Budi Utama.

Akibat insiden tersebut, korban mengalami luka di pinggang sebelah kiri akibat tembusan timah panas yang bersarang di bagian tubuh tersebut.

“Korban ditembak di bagian pinggang sebelah kiri, (peluru) bersarang di perut. Kondisi korban saat ini stabil, karena peluru itu bersarang tidak di tempat yang vital. Rencananya akan dilakukan operasi Rabu (14/1/2025), untuk pengangkatan peluru,” katanya.

Pelaku Desertir TNI AD

Pelaku penembakan tersebut, kata Jaka, merupakan seorang desertir TNI AD. Desertir merupakan orang dan sebagainya yang melakukan desersi, yakni lari meninggalkan dinas ketentaraan atau membelot kepada musuh.

Dinas kemiliteran pelaku diketahui berada di Jambi. Menurut Jaka, Hendri juga telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas sejumlah kasus kejahatan.

“Pelakunya Sertu Hendri. Dia ini desertir lari dari satuan sejak 2023, Hendri juga merupakan DPO. Untuk kejadiannya (penembakan) semalam, dini hari,” katanya.

Masih Diburu

Jika bilang, sampai saat ini pihaknya masih berupaya untuk memburu pelaku yang belum diketahui keberadaannya. “Dari semalam kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku Hendri,” katanya.

DPR Minta Sanksi Berat

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin meminta agar sanksi yang diberikan terhadap pelaku penembakan anggota harus berat. Ia mengaku menyesalkan insiden tersebut.

Sebab itu, dirinya mendorong agar Polisi Militer (POM) TNI segera menangkap Hendi. Agar segera dapat dibawa ke meja hijau.

“Bagaimanapun, POM TNI harus menangkap pelaku, membawanya ke pengadilan militer atau pengadilan sipil, dan memberikan sanksi seberat-beratnya,” kata Hasanuddin.

Baca Juga:

DPR Dapat Info: Oligarki Dalang Dibalik Pemasangan Pagar Laut Tangerang

Purnawirawan TNI Ditemukan Tewas di Perairan Marunda, Ditemukan Kartu Anggota BIN di Dompet

TNI AL Tepis Isu Sewa Buzzer dengan Anggaran Rp100 M untuk Perbaiki Citra

Share: Sederet Fakta Desertir Tentara Tembak Anggota TNI di Belitung