General

Pemerintah Sebut Pagar Laut di Bekasi Diperuntukkan Buat Pangkalan Perikanan

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Parker Hilton /Ilustrasi Tanggul Laut

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat menyebut bahwa pagar bambu sepanjang dua kilometer dengan lebar area 70 meter di pesisir laut Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, diperuntukkan bagi proyek pangkalan perikanan.

“Panjang pagar bambu ini ditargetkan akan berdiri hingga lima kilometer di luas area kurang lebih 50 hektare,” kata Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem pada DKP Jawa Barat, Ahman Kurniawan di Bekasi, Selasa (14/1/2025).

Proyek ini melibatkan beberapa pihak baik negeri maupun swasta. Luas area 50 hektare untuk kegiatan ini merupakan sumbangsih dua perusahaan, yakni PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara atau (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN).

“Jadi sebelah kiri alur ini dimiliki oleh TRPN dan sebelah kanannya dimiliki oleh PT MAN,” katanya.

Dia memastikan pagar bambu yang terletak persis di perairan Pal Jaya itu bertujuan untuk pembangunan alur pelabuhan sebagaimana tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT TRPN.

“Dalam perjanjian kerja sama itu, TRPN menyanggupi penataan kawasan pelabuhan perikanan yaitu Satuan Pelayanan Pangkalan Pendaratan Ikan atau PPI Pal Jaya, Desa Segarajaya,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pihak swasta resmi memulai kerja sama pembangunan kawasan Pelabuhan Perikanan Paljaya di Kabupaten Bekasi. Proyek ini diharapkan rampung dalam waktu lima tahun, sejak penandatanganan perjanjian kerja sama pada Juni 2023 hingga 2028.

Ahman menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai kebutuhan, baik dari sisi pemerintah maupun pihak swasta. Pemerintah berfokus pada penataan kawasan pelabuhan untuk mendukung aktivitas nelayan, sementara pihak swasta menjalankan pengembangan dengan orientasi bisnis.

“Setelah kesepakatan ini, masing-masing pihak dapat menjalankan tugas sesuai perannya. Kami dari DKP Jabar memiliki visi untuk menata kawasan pelabuhan, sedangkan pihak swasta dapat mengembangkan bisnisnya sehingga keduanya bisa berjalan berdampingan,” kata Ahman.

Fasilitas yang Dibangun

Proyek Pelabuhan Perikanan Paljaya akan mencakup pembangunan tiga kategori fasilitas utama. Pertama, fasilitas pokok yang meliputi alur pelabuhan untuk keluar masuk perahu nelayan, dermaga, kolam labuh, dan mercusuar.

Kedua, fasilitas penunjang, seperti perkantoran, fasilitas umum, masjid, serta kamar mandi dan toilet. Ketiga, fasilitas fungsional yang mencakup Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pasar ikan, area pengolahan hasil perikanan, dan fasilitas docking kapal untuk perbaikan.

Ahman menilai alur pelabuhan sangat penting untuk memperlancar akses keluar-masuk perahu nelayan dari laut lepas ke pangkalan pendaratan, terutama dalam mendukung aktivitas bongkar-muat hasil tangkapan. Pada bagian darat, TPI terpusat akan dibangun untuk mempermudah pemasaran hasil tangkapan ikan para nelayan.

“Kawasan ini diproyeksikan menjadi kawasan industri perikanan yang terintegrasi. Kami berharap pembangunan pelabuhan dapat selesai sesuai masa kontrak lima tahun,” ujarnya.

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Penataan kawasan utara Kabupaten Bekasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional nelayan tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan industri perikanan yang terpusat dan modern.

Baca Juga:

DPR Dapat Info: Oligarki Dalang Dibalik Pemasangan Pagar Laut Tangerang

Pagar Laut Sepanjang 30 Km di Laut Tangerang Bakal Dibongkar Jika Terbukti Tak Punya Izin

KKP Segel Pagar 30,16 Km di Laut Tangerang, Pemasangan Dianggap Tanpa Izin

Share: Pemerintah Sebut Pagar Laut di Bekasi Diperuntukkan Buat Pangkalan Perikanan