Pihak keluarga bos rental mobil yang tewas ditembak seorang personel TNI Angkatan Laut (AL), Ilyas Abdurrahman, membantah kronologi kejadian penembakan versi Komando Armada TNI Angkatan Laut (AL). Dalam versi itu disebutkan bahwa tiga personel TNI AL mendapatkan pengeroyokan oleh 15 orang, sebelum kemudian terjadi penembakan terhadap mendiang Ilyas.
Putra Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin (24) mengatakan, tidak ada aksi pengeroyokan dalam insiden itu. Pasalnya sejak awal rombongan ayahnya melakukan pendekatan secara persuasif lantaran ingin menyelesaikannya secara damai.
“Kita tidak mengeroyok padahal dari awal menyarankan persuasif waktu di Saketi (salah satu kecamatan di Pandeglang, Banten). Tapi tiba-tiba ini kita mendengar ada statement pengeroyokan,” kata Agam kepada awak media di Jakarta, Senin (6/1/2025).
Agam Muhammad menjelaskan bahwa rombongan mereka justru menghadapi ancaman senjata api ketika dipergoki oleh oknum TNI AL tersebut. Lantaran merasa terancam, rombongannya kemudian mencoba mencari bantuan ke Polsek Cinangka, Serang. Namun, permintaan bantuan itu justru berujung penolakan dari polisi.
Saat di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, rombongan Agam Muhammad dan mendiang ayahnya kembali membujuk ketiga oknum TNI AL itu supaya menyerahkan mobilnya. Namun, justru di sana ayahnya harus meregang nyawa di tangan oknum TNI tersebut.
“Kita tuh tidak mengeroyok, waktu bapak saya memeluk di rest area, waktu itulah dia yang menodongkan pistol di Saketi. Makanya ada di video itu kan terdengar ‘mana pitol kamu? mana pistol kamu? jatuhkan’. Bapak saya cuma menyelamatkan untuk menghindari pistol tersebut,” katanya.
Seperti diketahui, TNI Angkatan Laut (AL) mengakui satu anggotanya menembak seorang bos rental mobil di Rest Area Tol Merak-Tangerang Km 45, pada Kamis (2/1/2024) lalu.
Panglima Komando Armada TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Madya Denih Hendrata menjelaskan, insiden penembakan itu terjadi dari persoalan pembelian mobil. Akibatnya satu orang meninggal dunia dan satu orang terluka.
“Insiden berpangkal dari permasalahan pokok yaitu pembelian mobil. Dalam insiden tersebut, diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan,” ujar Denih Hendrata dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1/2025).
Denih Hendrata menerangkan, mula-mula ia mengaku mendapat laporan bahwa terdapat tiga anggota Koarmada TNI AL yang dikeroyok orang tak dikenal. Ketiganya masing-masing berinisial Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA. Laporan itu menyebut bahwa ketiga anggota TNI AL tersebut dikeroyok oleh belasan orang.
Sala satu dari tiga personel itu disebut Denih Hendrata melakukan pengeroyokan. “Di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang,” katanya.
Baca Juga:
TNI AL Akui Anggotanya Tembak Bos Rental di Rest Area Tol
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Puluhan Miliar ke Singapura dan Vietnam
Pembunuh Casis Bintara TNI AL di Sumbar Terancam Hukuman Mati