Internasional

Israel Akui Bunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Flickr/ebrahimharris/Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh

Pemerintah Israel akhirnya mengakui telah membunuh mendiang pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh saat berada di Teheran pada Juli lalu. Pengakuan itu muncul lewat mulut Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz saat melontarkan ancaman terhadap kelompok perlawanan di Yaman, Hutsi alias Anshar Allah.

Katz mengancam para pemimpin Hutsi akan mengalami nasib yang sama seperti yang dialami pemimpin Hamas. Hal itu sehubungan dengan serangan Hutsi yang menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke Israel baru-baru ini.

“Seperti yang kami lakukan terhadap Haniyeh, [Yahya] Sinwar, dan [Hassan] Nasrallah di Teheran, Gaza, dan Lebanon, kami akan melakukannya di Hodeida dan Sanaa,” kata Katz dalam sebuah acara penghormatan bagi personel Kementerian Pertahanan Israel di Israel, Senin (23/12/2024) malam waktu setempat, dikutip melalui BBC.

Dalam pidatonya, Katz mengatakan Israel tidak ragu untuk melakukan serangan keras ke Hutsi dan ‘memenggal’ para pemimpinnya.

“Ketika organisasi teroris Hutsi menembakkan rudal ke Israel, saya ingin menyampaikan pesan yang jelas kepada mereka di awal pernyataan saya: Kami telah mengalahkan Hamas, kami telah mengalahkan Hizbullah, kami telah membutakan sistem pertahanan Iran dan merusak sistem produksi, kami telah menggulingkan rezim [Bashar al-] Assad di Suriah,” kata Katz.

Haniyeh telah dibunuh pada tanggal 31 Juli saat mengunjungi Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Namun, Israel kala itu tidak mengakui maupun menyangkal kematian Haniyeh itu atas ulah mereka.

Haniyeh disebut-sebut dibunuh oleh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) yang telah direkrut Israel. The Telegraph pada Sabtu (3/8/2024), melaporkan agen mata-mata Mossad, badan intelijen Israel, meminta agen-agen dari dalam Garda Revolusi Iran untuk menanam bahan peledak pada penginapan Haniyeh di Tehran, Iran.

Media Inggris itu mengutip dua pejabat Iran yang mengatakan bahwa rencana awalnya adalah membunuh Haniyeh ketika dia berada di Teheran untuk menghadiri pemakaman mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi, pada Mei lalu. Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter yang jatuh di wilayah Azerbaijan Timur, provinsi yang berada di barat laut Iran.

Operasi tersebut dilaporkan dibatalkan karena banyaknya orang di dalam gedung dan kemungkinan kegagalan yang besar. Kemudian para agen itu malah menanam bahan peledak di tiga ruangan berbeda di kompleks tersebut, dan kemudian meninggalkan Iran. Sumber yang dikutip dalam laporan itu mengatakan rekaman kamera pengawasan menunjukkan mereka bergerak secara diam-diam dari satu ruangan ke ruangan lainnya.

Mereka dilaporkan meledakkan bom dari luar negeri. “Mereka sekarang yakin bahwa Mossad menyewa agen dari unit keamanan Ansar al-Mahdi [unit yang bertugas melindungi pejabat senior]” kata seorang pejabat di Korps Garda Revolusi Islam kepada surat kabar tersebut, seperti dikutip melalui The Times of Israel.

Baca Juga:

Paus Fransiskus Kutuk Serangan Israel ke Gaza: Betapa Kejamnya!

Warga Palestina Gugat Pemerintah AS karena Terus Bantu Militer Israel

Beda dengan Assad, Pemimpin Oposisi Suriah Memastikan Tidak Akan Perangi Israel

Share: Israel Akui Bunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh