Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka diduga mengusir jemaah salat yang tengah berjejer di saf depan. Video aksi mereka itu beredar luas di media sosial dan panen kritikan dari sejumlah warganet.
Dalam video tersebut tampak dua personel Paspampres Gibran seakan meminta jemaah yang lebih dahulu duduk di saf depan untuk pindah dari sana. Saf yang tadinya dihuni oleh jemaah lain itu, lantas ditempati oleh dua Paspampres tersebut dan seorang pendamping Gibran.
Seorang jemaah yang berjarak cukup dekat dengan Gibran bahkan harus bergeser ke saf belakang lantaran kejadian tersebut. Insiden ini diketahui terjadi ketika putra sulung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu akan menunaikan Salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (13/12/2024) lalu.
Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Jateng Ahmad Darodji menepis bahwa apa yang dilakukan personel Paspampres itu sebagai bentuk pengusiran terhadap jamaah. Menurutnya, mereka hanya berusaha meluruskan saf para jemaah.
“Itu memang itu meluruskan shaf. Ada satu orang yang berdiri yang dikira diusir itu, itu adalah juga staf Wapres,” ujar Ahmad Daroji kepada awak media di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/12/2024).
Daroji menerangkan bahwa sebelum Gibran tiba di Masjid Baiturahman, sudah menjadi protokol ada anggota Paspampres yang mengamankan lokasi. Anggota tersebut ditugaskan untuk menduduki sementara saf yang akan menjadi tempat Gibran salat.
Maka ketika Gibran tiba, anggota Paspampres itu akan bergeser ke belakang dan personel lainnya mengondisikan jemaah lain agar merapatkan saf. Menurut Daroji, pihak masjid sebetulnya telah menyiapkan saf khusus buat Gibran yang berada di depan. Namun, kata dia, Gibran menolak dan enggan diistimewakan.
Pihak masjid juga telah menawarkan alas salat atau sejadah yang biasa dipakai tamu kehormatan masjid itu, akan tetapi, kata dia, orang nomor dua di Indonesia itu menolak menggunakan sajadah tersebut.
“Jadi beliau saya antar dari kantor MUI ke Masjid Baiturahman, kita siapkan wudhu di tempat (khusus), tapi beliau tidak mau. Beliau wudu bersama yang lain. Nah, kemudian beliau duduk, tidak mau di depan,” katanya.
Senada dengan Daroji, Wakil Komandan Paspampres Samson Sitohang juga membela apa yang dilakukan anak buahnya itu. Dia bilang bahwa bukan hal tersebut bukan sebuah bentuk pengusiran terhadap jemaah.
“Ini memang anggota kita yang duduk di situ untuk tempat lah, untuk pejabat yang lain. Nah, itu sama sekali tidak ada penggeseran, apalagi pengusiran tidak ada sama sekali,” kata Samson Sitohang di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Baca Juga:
Terpilih jadi Gubernur Jakarta, Pramono Anung Siap Tampung Program Paslon Lain
Gedung Putih Dikosongkan Usai Paspampres Amerika Serikat Temukan Bubuk Mencurigakan