Hiburan

Perusahaan di China Bakal Ganjar Pegawai Jomblo hingga Rp2 Juta jika Mau Berkencan

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Pexels/Pixabay/Ilustrasi Kencan

Sebuah perusahaan China telah memperkenalkan insentif tunai untuk mendorong karyawan lajang atau jomblo untuk pergi berkencan. Inisiatif tersebut sebagai upaya perusahaan untuk mempromosikan kebahagiaan secara keseluruhan di tempat kerja.

Menurut South China Morning Post (SCMP), perusahaan di balik ide ini adalah Insta360, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen, China selatan. Perusahaan tersebut telah berjanji untuk memberi penghargaan kepada pekerjanya sebesar 66 yuan (Rp145 ribu) untuk setiap postingan yang valid yang memperkenalkan satu orang di luar organisasi pada platform kencan daringnya.

Jika seorang karyawan berhasil menjodohkan seseorang melalui platform tersebut dan mempertahankan hubungan dengan mereka selama tiga bulan, baik pasangan maupun pencari jodoh akan diberi insentif masing-masing sebesar 1.000 yuan (Rp2,2 juta).

Menurut SCMP, seorang perwakilan perusahaan mengatakan inisiatif tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki dan kebahagiaan karyawan secara keseluruhan. Mereka juga mengungkapkan bahwa hampir 500 unggahan telah dipublikasikan di forum perusahaan sejak peluncuran kampanye tersebut.

Perusahaan telah mendistribusikan hadiah uang tunai dengan total hampir 10.000 yuan (Rp22 juta) kepada individu yang membagikan unggahan gebetan mereka. Anggota staf tersebut menyebutkan bahwa karena kampanye itu dimulai kurang dari tiga bulan lalu, maka belum ada bonus kencan yang diberikan.

Sementara itu, inisiatif perusahaan muncul pada saat China menghadapi penurunan signifikan dalam angka pernikahan dan kelahiran. Data pemerintah terkini mengungkapkan bahwa hanya 4,74 juta pasangan yang mendaftarkan pernikahan mereka pada tiga kuartal pertama tahun 2024 yang merupakan penurunan 16,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu ketika 5,69 juta pernikahan tercatat.

Angka kelahiran negara itu juga mencapai titik terendah. Pada tahun 2023, angkanya turun menjadi 6,39 kelahiran per 1.000 orang, turun dari 6,77 kelahiran pada tahun 2022.

Tren yang mengkhawatirkan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pembuat kebijakan. Pada bulan Oktober, provinsi Shanxi memperkenalkan kebijakan baru yang menawarkan 1.500 yuan (RpRp3,3 juta) kepada pasangan yang mendaftarkan pernikahan pertama mereka selama wanita tersebut berusia 35 tahun atau lebih muda. Namun, kebijakan tersebut dengan cepat memicu reaksi keras karena para wanita menyuarakan rasa frustrasi mereka di media sosial.

Baca Juga:

USAID Apresiasi KLHK-YABI Jaga Ekosistem dan Populasi Badak Sumatra

Populasi IKN Dibatasi Hanya 1,91 Juta Orang

PBB: Populasi Dunia Capai 8 Miliar Hari Ini, Penduduk India Salip China 2023

Share: Perusahaan di China Bakal Ganjar Pegawai Jomblo hingga Rp2 Juta jika Mau Berkencan