Prabowo Ingatkan Pejabat Kurangi Seremoni dan Seminar, Saatnya Langsung Atasi Masalah

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Presiden Prabowo Subianto/IG Prabowo

Presiden Prabowo Subianto mewanti-wanti supaya para pejabat mengurangi acara-acara yang berbau seremoni dan seminar. Hal itu menyusul upaya pemerintah yang tengah menggenjot efisiensi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Saya mengajak seluruh unsur untuk mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang bersifat seremoni, kurangi yang bersifat terlalu banyak kajian, seminar, dan sebagainya. Sekarang saatnya adalah mengatasi masalah langsung,” ujar Prabowo saat Penyerahan Secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) 2025 serta Peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0, di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (10/12/2024).

Dia menekankan agar para pegawai pemerintah baik pusat sampai daerah, bisa menghemat pengeluaran. Hal itu dilakukan guna menghindari kebocoran duit rakyat akibat acara-acara yang tidak penting.

“Kita harus sekali lagi saya tekankan, hemat, kita harus kurangi kebocoran dari anggaran. Saya bertekad untuk memerangi kebocoran di semua tingkat,” ucapnya.

Prioritas Ketahanan Pangan

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyinggung mengenai ketahanan pangan yang bagi dia merupakan prioritas utama pemerintah. Ia menekankan pentingnya negara menjamin kebutuhan pangan bagi seluruh rakyatnya.

“Saya berkeyakinan tidak ada negara yang aman kalau negara itu tidak bisa menjamin makan untuk seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, masalah ketahanan pangan ini menjadi prioritas utama,” katanya.

Dia mendorong pengembangan lumbung pangan nasional hingga tingkat desa sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan. Ia menilai, lumbung pangan merupakan tradisi kearifan lokal yang telah diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.

“Ini adalah kearifan bermasyarakat nenek moyang kita ribuan tahun. Kita belajar tiap desa punya lumbung desa, semua suku, semua daerah di nusantara ini. Lumbung desa adalah tradisi nenek moyang kita,” ujarnya.

Selain swasembada pangan, Prabowo juga menyoroti pentingnya swasembada energi. Ia menyebutkan, hanya sedikit negara yang berpotensi mencapai swasembada energi, termasuk Indonesia, bersama Brasil dan Kongo.

“Kita harus pandai manfaatkan karunia ini. Kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh malas, dan kita tidak boleh mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang mungkin tidak produktif,” katanya.

Baca Juga:

Menteri Zulhas Minta Tambahan Anggaran Rp510 M di 2025, untuk Ketahanan Pangan hingga Kantor Baru

Meski Venezia Kalah, Media Italia Puji Jay Idzes Sebagai Pemain Terbaik di Lapangan

Komunitas Mahasiswa Daerah Kota Salatiga Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Berani Laporkan Penyimpangan dan Kecurangan Pilgub Jateng

Share: Prabowo Ingatkan Pejabat Kurangi Seremoni dan Seminar, Saatnya Langsung Atasi Masalah