Belasan ribu orang ikut menandatangani petisi online menolak proyek pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Petisi online tersebut digagas sejumlah tokoh, antara lain cendekiawan Azyumardi Azra, mantan ketua KPK Busyro Muqoddas, ekonom Faisal Basri dan beberapa orang lainnya.
Belasan ribu tolak IKN: Hingga pukul 11.30 WIB pada Senin (7/2/2022), sudah ada 11.571 orang yang menandatangani petisi online menolak pemindahan ibu kota negara.
Mereka menandatangani petisi online di situs change.org. Target terdekat adalah mengumpulkan tanda tangan sebanyak 15 ribu orang.
Penggagas petisi: Petisi online tersebut diinisiasi oleh sejumlah tokoh. Mulai dari cendekiawan Azyumardi Azra, mantan ketua KPK Busyro Muqoddas, ekonom Faisal Basri, mantan ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Ada pula beberapa tokoh lainnya. Mereka yang menjadi inisiator tercatat ada 45 orang. Dikoordinir oleh Achmad Nur Hidayat selaku CEO Narasi Institute.
Alasan buat petisi: Berdasarkan situs change.org, para inisiator menggagas petisi online menolak pemindahan ibu kota karena saat ini perekonomian negara masih belum pulih akibat pandemi Covid-19.
Masyarakat masih kesulitan. Selain itu, pemerintah pun masih harus menghadapi potensi buruk dari varian baru Covid-19 yang tentu bakal menguras APBN.
“Proyek pemindahan dan pembangunan ibu kota negara baru tidak akan memberi manfaat bagi rakyat secara keseluruhan dan hanya menguntungkan segelintir orang saja,” mengutip petisi. (alg)
Baca juga:
Jokowi Bakal Berkemah di Ibu Kota Baru
Ibu Kota Baru 256 Ribu Hektare, 80 Persen Tetap Hutan
PDIP Sodorkan Nama Ahok Jadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara