PM Malaysia Ikut Soroti Adab Gus Miftah yang Hina Pedagang Es Teh

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim turut menyoroti adab pendakwah kondang Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang melontarkan hinaan kepada pedagang es teh dengan ucapan ‘goblok’ saat tengah mengisi ceramah di Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

PM yang menjabat sejak 2022 lalu itu menyatakan bahwa hal tersebut merupakan wujud dari sikap kesombongan. Dia bilang, sikap kesombongan bukan hanya meranjingi mereka yang tidak paham agama, tetapi juga terhadap seseorang yang mafhum akan ajaran-ajaran agama, seperti pendakwah.

“Ini satu contoh pengalaman bahwa keangkuhan, sombong itu kadang-kadang bukan saja di kalangan orang yang tidak tahu agama. Tetapi orang yang paham agama, yang bicara tentang Islam, salat, akidah, dan sunah,” ujar PM berusia 77 tahun itu saat mengisi acara internal Kementerian Keuangan Malaysia, seperti yang disiarkan melalui akun Facebook resmi Anwar Ibrahim, pada Kamis (5/12/024).

Anwar mengaku mengetahui insiden yang dilakukan Miftah itu ketika mendapat kiriman video dari rekannya di Tanah Air. Ia merasa heran melihat pendakwah yang tenar lewat aksinya mengisi kajian di klub malam itu.

“Saya lihat itu, dikirim dari teman di Indonesia. Saya pun merasa aneh, agak luar biasa,” katanya.

Seperti diketahui, Miftah melontarkan hinaan terhadap seorang pedagang es teh saat mengisi ceramah di Magelang. Pendakwah yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden itu berdalih bahwa hal tersebut hanya bentuk bercanda.

Namun, Miftah kemudian menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan mendatangi pedagang es teh tersebut. Kendati begitu, sejumlah wargnet mendesak pengasuh Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta itu dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

Baca Juga:

Buntut Hina Pedagang Es Teh, Muncul Petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden

Gus Miftah Minta Maaf usai Hina Penjual Es dengan Kata Goblok

Bawaslu Usut Aksi Gus Miftah Bagi-bagi Uang sebagai Dugaan Pidana Pemilu