Sejumlah ulama hingga tokoh Jakarta menyerukan warga di wilayahnya untuk bersatu usai gelaran Pilkada 2024 pada 27 November lalu. Mereka menganggap bahwa Pilkada Jakarta 2024 telah berakhir dengan Paslon 03, Pramono Anung-Rano Karno (Pramono-Rano) sebagai pemenang.
“Kami meminta Paslon 01, 02, dan 03, serta pendukungnya untuk kembali bersatu dan bersama-sama berangkulan, serta melayani warga Jakarta. Kita kuat dan sukses karena bersatu, kita gagal karena terpecah-belah,” ujar ulama sekaligus sesepuh Betawi, H. Nuri Thaher di Jakarta Timur, pada Kamis (5/12/2024).
Nuri Thaher menyitir semboyan Arab yang menyebut bahwa persatuan adalah kunci kesuksesan, sebagai penegasan pentingnya persatuan di antara warga ibu kota. Dia bilang bahwa pascagelaran Pilkada, warga Jakarta tidak lagi dikotak-kotakkan dengan pendukung Paslon 01, 02, ataupun 03.
Para ulama dan tokoh Jakarta tersebut berasal dari latar belakang dukungan yang berbeda selama gelaran Pilkada Jakarta 2024. Namun, kini usai pesta demokrasi tersebut rampung digelar, mereka bersatu guna melebur sekat-sekat politik residu Pilkada lampau.
“Kami bersama ulama dan tokoh-tokoh Jakarta yang selama ini memiliki perbedaan pilihan politik dalam Pilkada Jakarta, pada hari ini kami bersepakat untuk menyatakan bahwa setelah 27 November Pilkada Jakarta sudah selesai,” katanya.
Para tokoh dan ulama mengaku telah mencermati hasil perhitungan riil suara Pilkada Jakarta. Dari telaah tersebut, mereka berkesimpulan bahwa Pramono-Rano memenangkan kontestasi demokrasi dalam satu putaran, mengalahkan Paslon 01, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Paslon 02, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun).
“Berdasarkan real count terhadap formulir C1 dari TPS yang sudah masuk 100 persen, bahwa Paslon 03, Mas Pram-Bang Doel memperoleh suara 50,07 persen. (Angka itu) lebih dari syarat keterpilihan, yaitu 50 persen plus 1 suara. Kita sudah melebihi,” ujarnya.
Di samping itu, selisih perolehan suara Pramono-Rano dengan kedua paslon lainnya, menurut Nuri Thaher, terpaut cukup jauh. Perbedaan hasil suara RIDO dengan Pramono-Rano terpaut lebih dari 10 persen dengan perolehan suara sebesar 39,54 persen.
Semenara, selisih perolehan suara Dharma-Kun dengan Pramono-Rano terpaut lebih lebar lagi, yakni mencapai 39,4 persen dengan perolehan suara sebesar 10,67 persen.
“Artinya Pilkada Jakarta sudah selesai dalam satu putaran dan pemenangnya Mas Pram dan Bang Doel (Pramono-Rano),” katanya.
Sebab itu, Nuri Thaher menyerukan warga Jakarta agar tidak terpecah belah pascagelaran Pilkada. Dia mengutip firman Allah SWT yang termaktub dalam Alquran Surat Al Imran 103 mengenai larangan bercerai-berai.
Di samping itu, Nuri Thaher juga menekankan bahwa warga Jakarta saat ini lebih membutuhkan pemimpin definitif ketimbang ribut-ribut mengenai Pilkada yang telah usai.
“Warga Jakarta sudah tidak membutuhkan lagi putaran kedua, warga Jakarta lebih membutuhkan gubernur-wakil gubernur definitif untuk menghadapi persoalan Jakarta jelang akhir tahun dan pergantian tahun, serta menyambut bulan suci Ramada. Maka Jakarta harus mewujudkan suasana kondusif, bersatu dan tidak lagi dibeda-bedakan karena pilihan politiknya,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara itu ulama dan tokoh Betawi seperti, Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (Kwitang), Ketua Umum Sobat Prabowo Gibran Nusantara/SORBAN NU, Gus Tahyudin Aditya, Pengurus Ponpes al-Washilah Jakarta Barat, Gus Lukman al-Washilah, serta Ketua Umum JAGAT Prabowo, H. Amink Amirullah.
Baca Juga:
Rumah Bersama Relawan Sebut Pramono-Rano Menangkan Pilgub Jakarta Satu Putaran
Hasil Pleno: Pramono-Rano Menang 50,77 Persen di Kepulauan Seribu
Menang Satu Putaran, Pramono-Rano Bakal Langsung Gas Kerja Benahi Jakarta