DPRD DKI Sebut Anggaran Makan Bergizi Rp10 Ribu Tak Cukup, Kaji Tambah Rp5 Ribu Dari APBD

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi makanan vegetarian

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco menganggap anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diputuskan sebesar Rp10 ribu per porsi, terlalu sedikit lantaran dinilai tidak cukup untuk di Jakarta.

Apalagi jika makan bergizi gratis tersebut harus memenuhi syarat empat sehat lima sempurna yang bakal membutuhkan biaya lebih mahal. Hal itu mengingat harga bahan pokok di Jakarta terbilang cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia.

“Kalau mesti masuk empat sehat lima sempurna, ada susu, ya mungkin rasanya (anggaran Rp10 ribu) kurang,”  kata Basri Baco di Jakarta, pada Selasa (3/12/2024).

Sebab itu, Baco mengatakan bahwa pihaknya tengah membahas penambahan anggaran bagi program tersebut menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta. Rencananya, Pemerintah Provinsi Jakarta bakal ikut menyubsidi sebesar Rp5 ribu. Lewat subsidi itu, anggaran untuk program tersebut menjadi total Rp15 ribu per porsi.

“Sedang kamu pikirkan, nanti sekiranya dirasa kurang, setelah diuji coba dan lain-lain, mungkin akan kami tambah lewat APBD. Jadinya Rp15 ribu per porsi, penambahan Rp5 ribu per porsi dari APBD,” katanya.

Dia meyakini bahwa anggaran sebesar itu sudah mencukupi untuk porsi makan anak-anak dan ibu hamil di Jakarta, sebagai dua sasaran program tersebut.

Namun, politisi Partai Golkar itu tidak membeberkan secara detail total anggaran yang akan dialokasikan untuk menyubsidi program tersebut lewat APBD Jakarta.

“Sementara sudah dianggarkan, tapi saya enggak hafal angkanya, tapi sudah dianggarkan. DPRD itu wakil rakyat kalau perlu yang kain kita potong untuk itu (anggaran program makan bergizi gratis,” katanya.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto memotong anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi hanya Rp10 ribu per anak. Awalnya pemerintah menaksir anggaran untuk seporsi makanan dalam program tersebut mencapai Rp15 ribu.

Prabowo bilang, pihaknya terpaksa memangkas anggaran untuk program tersebut lantaran keterbatasan anggaran pemerintah.

“Kita (awalnya) ingin Rp15.000, tapi ‘kondisi anggaran’ mungkin (hanya mampu) Rp10.000. Kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi,” kata Prabowo, di Jakarta, pada Jumat (29/11/2024).

“Program makan bergizi ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil, itu Rp10 ribu rupiah per hari,” tambahnya.

Prabowo meyakini, alokasi sebesar itu cukup untuk memenuhi kebutuhan di daerah. Mengingat peran program ini sebagai tambahan kesejahteraan bagi rakyat.

Baca Juga:

Habib Rizieq Desak Prabowo Buka Pendaftaran Jihad ke Palestina

Habib Rizieq Minta Prabowo Bersihkan Pemerintah dari Pelanggar HAM

Prabowo Disebut Prank Gaji Guru, Bukan Naik Rp2 Juta tapi Rp500 Ribu

Share: DPRD DKI Sebut Anggaran Makan Bergizi Rp10 Ribu Tak Cukup, Kaji Tambah Rp5 Ribu Dari APBD