Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mendesak Presiden Prabowo Subianto membuka pendaftaran bagi pemuda Indonesia yang ingin berjihad ke Palestina untuk membantu perjuangan kemerdekaan negara itu.
“Saya sepakat dengan Kyai Haji Muhyidin Djunaidi tadi luar biasa, beliau mengusulkan kepada Bapak Presiden Prabowo, yang sejak awal sudah memberikan dukungan terhadap perjuangan Palestina, agar membuka pendaftaran bagi pemuda-pemuda Indonesia yang siap berjihad ke Palestina,” ujar Habib Rizieq dalam acara Reuni Alumni 212 di Kompleks Monas, Jakarta, pada Senin (2/12/2024).
Habib Rizieq meminta Prabowo memfasilitasi pelatihan dan mempersenjatai pemuda Indonesia sebelum dikirim ke Gaza untuk berjihad melawan Israel. “Buka pendaftaran, latih mereka, persenjatai, kirim ke Medan Gaza untuk bertempur membebaskan Alaqsa,” katanya.
Mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu mengingatkan semua pihak untuk tidak melupakan perjuangan kemerdekaan Palestina. Mengingat amanat itu tertuang dalam konstitusi bangsa.
Dalam acara yang sama, Habib Rizieq juga meminta Prabowo Subianto membersihkan pemerintahannya dari orang-orang yang bermasalah dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Sebab dia melihat, selama 10 tahun terakhir ini terjadi kerusakan demokrasi, hukum, dan tata pemerintahan Indonesia di mana-mana.
Hal itu sehubungan dengan anggapan Habib Rizieq yang melihat masih ada sejumlah sosok yang diduga terlibat dalam kasus penembakan enam laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, dalam kabinet Prabowo. Kendati begitu, Habib Rizieq menyatakan, kabinet yang dibentuk Prabowo saat ini sudah baik dan harus didukung.
“Masih ada bau anyir darah KM 50, karena ada beberapa orang yang diduga terlibat langsung atau tidak langsung dalam peristiwa KM 50, justru duduk diangkat masuk dalam kabinet,” ujarnya.
Ia berharap agar orang-orang yang dinilainya merusak Indonesia itu dapat dituntut pertanggungjawabannya. Habib Rizieq memastikan bahwa masyarakat akan mendukung langkah Prabowo jika kepala negara itu bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang melanggar hukum dalam 10 tahun terakhir, termasuk jika itu menjerat mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Baca Juga:
BDS Movement Palestina Ancam Boikot Apparel Erreà Jika Tidak Putus Kontrak dengan Timnas Israel
Prabowo Nyatakan Siap Kirim Pasukan ke Palestina Seusai Bertemu Sekjen PBB