Musim dingin dan banjir yang menimpa wilayah Gaza memperburuk kondisi pengungsi yang bermukim di kamp-kamp pengungsian di sana. Sejumlah wilayah itu mengalami hujan deras semalaman hingga membanjiri kamp-kamp tenda pengungsi pada Senin (25/11/2024).
Air hujan merendam tenda-tenda dan di beberapa tempat menghanyutkan tempat perlindungan warga Gaza yang terbuat dari plastik dan kain itu. Reuters melaporkan, beberapa orang meletakkan ember air di tanah untuk melindungi tikar dari kebocoran dan menggali parit untuk mengalirkan air menjauh dari tenda mereka.
Banyak tenda yang digunakan di awal perang kini telah usang dan tidak lagi menawarkan perlindungan, tetapi harga tenda baru dan pelindung plastik telah melonjak melebihi kemampuan daya beli keluarga pengungsi.
Pernyataan dari kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan bahwa sekitar 10.000 tenda telah terbawa arus atau rusak akibat badai musim dingin. Mereka juga mengajukan permohonan bantuan internasional guna meringankan penderitaan rakyat Gaza.
“Menurut tim penilaian lapangan pemerintah, 81 persen tenda pengungsi tidak lagi dapat digunakan. Dari 135.000 tenda, 110.000 sudah sepenuhnya usang dan sangat membutuhkan penggantian,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Footage I took today shows displaced children across northern Gaza. The majority don’t have shoes or winter clothes and are living in makeshift tents that continue to flood due to the heavy rains pic.twitter.com/No2QNsRMYx
— حسام شبات (@HossamShabat) November 25, 2024
Layanan Darurat Sipil Palestina menyatakan bahwa ribuan orang yang mengungsi terdampak oleh banjir musiman dan meminta tenda baru serta karavan dari donor bantuan untuk melindungi mereka.
Badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa hujan pertama musim dingin berarti akan lebih banyak penderitaan bagi rakyat Gaza.
“Sekitar setengah juta orang berisiko di daerah yang terkena banjir. Situasi ini hanya akan semakin memburuk dengan setiap tetes hujan, setiap bom, setiap serangan,” katanya.
Baca Juga:
AS Kembali Veto Resolusi PBB Terkait Gencatan Senjata di Gaza untuk Keempat Kalinya
Kunjungi Gaza, Netanyahu Janjikan Imbalan US$5 Juta bagi Mereka yang Bantu Bebaskan Sandera
Paus Fransiskus Desak PBB Selidiki Genosida Gaza yang Dilakukan Israel