Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, mengatakan bahwa dia telah menyewa seorang pembunuh untuk membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr. (Bombong Marcos Jr.) dan istrinya, Louise Marcos (Liza Araneta), beserta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Martin Romualdez, jika dia sendiri dibunuh, pada Sabtu (23/11/2024).
Putri mantan Presiden Rodrigo Duterte itu menyampaikan ancaman tersebut melalui akun Facebook pribadinya. Dalam postingan itu, Sara melontarkan serangkaian pernyataan yang penuh kata-kata kasar terhadap Bombong.
“Negara ini akan hancur karena kita dipimpin oleh orang yang tidak tahu bagaimana menjadi presiden dan pembohong,” kata Sara, seperti dikutip melalui Al Jazeera.
“Jangan khawatir tentang keselamatan saya. Saya telah berbicara dengan seseorang dan saya berkata, jika saya terbunuh, bunuh saja BBM [Marcos], [Ibu Negara] Liza Araneta, dan [Ketua DPR] Martin Romualdez. Tidak bercanda. Tidak bercanda,” Sara menambahkan.
Ia membuat pernyataan itu sebagai tanggapan atas komentar yang mendesaknya untuk tetap aman saat berada di DPR, tempat kepala stafnya ditahan karena gagal menjawab pertanyaan tentang dugaan penyalahgunaan dana di Kantor Wakil Presiden.
Komando Keamanan Presiden segera meningkatkan keamanan Marcos dan mengatakan bahwa mereka menganggap ancaman dari wakil presiden sebagai masalah keamanan nasional.
Pasukan keamanan tersebut mengatakan bahwa mereka berkoordinasi dengan lembaga penegak hukum untuk mendeteksi, mencegah, dan melindungi terhadap segala ancaman kepada presiden dan keluarga intinya.
Keluarga Duterte telah menjadi sekutu Marcos sampai keretakan hubungan keduanya makin melebar beberapa bulan terakhir. Ancaman tersebut menandai kerenggangan hubungan yang semakin melebar antara dua keluarga politik paling berkuasa di negara.
Marcos mencalonkan diri bersama Duterte sebagai pasangan wakil presiden dalam pemilihan Mei 2022 dan keduanya menang dengan kemenangan telak dengan kampanye yang menyerukan persatuan nasional.
Namun, kedua pemimpin dan tim mereka dengan cepat mengalami perselisihan pahit karena perbedaan dalam isu-isu vital, termasuk dalam pendekatan mereka terhadap tindakan agresif China di Laut China Selatan yang diperebutkan.
Duterte, ayah Sara, mengundurkan diri dari Kabinet Marcos pada bulan Juni sebagai menteri pendidikan dan kepala badan anti-pemberontakan. Seperti ayahnya yang juga vokal, mantan Presiden Rodrigo Duterte, wakil presiden menjadi kritikus vokal terhadap Marcos, istrinya Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez, sekutu dan sepupu presiden. Ia juga menuduh mereka korupsi, tidak kompeten, dan melakukan penganiayaan politik terhadap keluarga Duterte dan pendukung dekatnya.
Baca Juga:
Istana Ungkap Pengaduan ‘Lapor Mas Wapres’ Banyak Terima Laporan Iseng
Pengaduan Masyarakat ‘Lapor Mas Wapres’ Tidak Terima Aduan Objek Peradilan
Gibran Buat Pengaduan Masyarakat ‘Lapor Mas Wapres’ Lewat WhatsApp