Isu Terkini

Heboh Tingkah Syahrini di Situs Holocaust dan Pelajaran Buat Turis

Rosa Cindy — Asumsi.co

featured image

Kalau biasanya Syahrini mencuri perhatian karena gaya berpakaian dan kemewahan hidupnya, kali ini beda. Pop superstar itu kembali jadi sorotan karena tingkahnya yang dianggap kurang sopan di situs Holocaust saat berkunjung ke Jerman beberapa waktu lalu.

Melalui unggahan video di Instagram Story-nya, Syahrini menunjukkan ketakjubannya pada situs tersebut. Sayangnya, ia memilih menggunakan kalimat “Bagus yah, tempat Hitler bunuh-bunuhan dulu”. Ungkapan itu pun dilontarkannya disertai senyum dan tawa.

Enggak hanya itu, Syahrini juga sempat mengabadikan kunjungannya itu dengan berfoto di atas memorial yang membentuk banyak pusara. Foto itu pun diunggahnya ke akun Instagramnya @princessyahrini. Meski kini telah dihapus, foto itu sempat disimpan oleh netizen, salah satunya adalah @andikaedwin, melalui tweet-nya.

Duh si incess blunder amad…

*jd gini gaes ini holocaust memorial aslinya nda boleh foto” apalagi ampe naek” macem gini, sempet jd kasus wat mahasiswa” asing yg mau poto chantique di insta di kepcer”in sama pemerintah jerman terus dpt alert ga dpt ijin masuk lg pic.twitter.com/4kLRiVzhW9— DikaSetan (@andikaedwin) March 21, 2018

Dua tindakan Syahrini ini memancing amarah banyak orang. Sejumlah netizen mencecarnya karena dianggap tidak sopan dan tidak menghormati tempat yang bernama asli Memorial to the Murdered Jews of Europe. Yup, sesuai namanya, memorial ini dibangun untuk menghormati dan mengenang orang-orang Yahudi yang terbunuh pada sejarah kelam Jerman tersebut.

Syahrini in Holocaust Memorial;
“Bagus yah, tempat Hitler bunuh bunuhan dulu”.

People, don’t be like Syahrini. Be as rich and succesful as her but don’t be this uneducated. pic.twitter.com/DoTb8Rs0ck— Riyan Wahyudi (@riyanwahyudi) March 22, 2018

Pesan moral dari kehebohan tentang Syahrini di Holocaust memorial ; Adalah baik menjadi terkenal, kaya raya, mampu keliling dunia & rupawan. Tapi jangan lupa bahwa pengetahuan pun penting

Pengetahuan yg baik adalah akar dari kebijaksanaan— Astrid Bonita (@asbonbon) March 22, 2018

Surem. Syahrini sebenernya tau nggak sih siapa Hitler? Dia emang nggak cari tau dulu apa ya Holocaust Memorial itu tempat apa? Asli, nggak lucu banget dia ngomong “Bagus yah, tempat Hitler bunuh-bunuhan dulu.” :'( #lastRT— konstanti-nopal (@NaufalRM) March 22, 2018

Pagi-pagi udah rame soal Syahrini selfie dan bikin story di Holocaust Memorial…
Dan bilang,
“Bagus yah, tempat Hitler bunuh-bunuhan dulu”
Bagus dan bunuh2an itu dua hal yang irrelevant, unless you’re a psychopath or total ignorant.— Nurmarani (@ranirrrr) March 22, 2018

Pelajaran dari kasus syahrini dan holocaust: money can’t buy manner and class. Bodo ya bodo. Mau sekaya apa atau se famous apa kalo bodo ya bodo. Just it.— Okta Saputra (@oktaputra31) March 25, 2018

Enggak hanya menghebohkan jagat media sosial Indonesia, tingkah laku Syahrini ini pun sampai mendapat sorotan di media Jerman, seperti surat kabar Berliner Morgenpost dan situs tz.de.

Klarifikasi Syahrini:  I Truly Never Meant To Disrespect Or Offend Anybody Or Anybody’s Religion

Syahrini enggak tinggal diam atas kritikan yang dilontarkan kepadanya. Lewat unggahan di akun Instagram-nya, pada Sabtu, 24 Maret, pekan lalu, ia menyatakan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun. Ia mengaku datang ke situs tersebut sebagai seorang turis, dan takjub akan desain situs tersebut, sehingga ia ingin mengambil foto dan video di sana.

Ia juga menyatakan bahwa yang disebutnya “bagus” itu merujuk pada desain situs tersebut yang memukau, bukan pada kejadian Holocaust-nya. Menurut pelantun Sesuatu itu, jika ia berfokus pada kejadiannya, ia pasti akan berlaku secara berbeda.

Syahrini pun menegaskan kalau ia sudah belajar dari pengalamannya ini, dan berharap orang lain dapat belajar darinya juga.

A post shared by Syahrini (@princessyahrini) on Mar 24, 2018 at 1:40am PDT

Selain memberikan klarifikasi, Syahrini juga menghapus foto dan video yang mengundang kontroversi tersebut.

Sayangnya, sejumlah netizen masih menyayangkan klarifikasi Syahrini. Menurut mereka, unggahan tersebut hanya berisi klarifikasi dan pembelaan diri, tanpa mengandung permintaan maaf di dalamnya.

Pelajaran Bagi Turis: Perlu Kepekaan

Dalam pembelaan Syahrini di unggahannya, ia menyatakan, “Saya pergi ke Memorial sebagai seorang turis, dan seperti banyak turis di sana, saya kagum pada desainnya dan mau mengambil foto dan video”.

Dilansir BBC Indonesia, seorang pejalan dan penulis perjalanan, Farchan Noor Rachman, berpendapat bahwa turis tidak seharusnya berlindung di balik ketidaktahuan dan alasan bahwa dirinya hanya seorang turis. Sudah harusnya seorang turis menghormati aturan dan adat yang berlaku di daerah tersebut.

Menurutnya, turis perlu melakukan riset sebelum berkunjung ke tempat yang belum dikenalnya. Turis juga harus mencari informasi mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di suatu tempat.

“Turis perlu peka untuk melihat, misalnya apakah tempat itu bisa untuk berfoto atau tidak, dan bagaimana harus bersikap,” kata Farchan.

Hal yang sama sebenarnya sudah banyak diterapkan di Indonesia.

“Di Indonesia sebenarnya sudah ada sistem kearifan lokal untuk menjaga tempat-tempat sensitif. Misalnya pernyataan, hati-hati bicara dan bersikap, nanti pamali,” katanya.

Pemikiran serupa juga diungkapkan seorang traveller lainnya, Susan Poskitt. Ia menyatakan bahwa kebanyakan turis zaman sekarang datang ke suatu tempat hanya untuk berfoto. Padahal, suatu tempat bisa populer kebanyakan karena ada cerita di baliknya.

“Setiap wisatawan juga harus bisa menghargai sejarah suatu tempat. Kenapa suatu tempat bisa populer? Kebanyakan adalah karena sejarah di baliknya. Bukan sekadar tempat untuk foto-foto,” ungkap Poskitt kepada BBC Indonesia.

Ia juga menambahkan, menurutnya, perjalanan akan lebih seru dan berkisah jika kita mengetahui sejarah di balik sebuah tempat.

Pepatah “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” sudah seharusnya enggak jadi sekadar kalimat yang dihafal di luar kepala. Iya, di luar kepala, alias enggak ada di pikiran. Selain tahu dan hafal, makna dari kalimat itu sendiri harus diketahui.

Kalimat ini sendiri memang paling relevan bagi turis saat berjalan-jalan. Yup, sudah seharusnya setiap turis mengenal dulu tempat-tempat yang dikunjunginya. Jadi, pengalaman Syahrini ini juga seharusnya dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, ya. Agar jangan ada lagi tingkah-tingkah tidak pantas di situs-situs bersejarah.

Rosa Cindy adalah seorang mahasisiwi penyuka isu sosial dan jalan-jalan. Ia bisa dikontak melalui media sosial Instagram dan Twitter, @rosacindys.

Share: Heboh Tingkah Syahrini di Situs Holocaust dan Pelajaran Buat Turis