Sains

Studi: Beli Barang Pakai Duit Kes Bikin Seseorang Lebih Bahagia

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Dmytro Demidko/Dolar

Sebuah studi dari University of Surrey, Inggris mengungkapkan bahwa membeli sesuatu menggunakan duit kes membuat seseorang merasa lebih bahagia ketimbang menggunakan pembayaran non-tunai.

Studi itu menyebut bahwa menggunakan uang tunai fisik menumbuhkan koneksi mental yang lebih kuat terhadap uang dibandingkan dengan pembayaran digital. Para peneliti menemukan bahwa pengalaman taktil dalam menangani uang tunai—bau, perasaan, dan tindakan penghitungan—menciptakan rasa kepemilikan, mempromosikan pengeluaran yang lebih penuh perhatian.

“Sifat uang tunai yang mendalam—baunya, rasanya, dan tindakan menghitungnya—menciptakan hubungan emosional yang tidak dimiliki pembayaran digital. Saat kita memegang uang tunai, kita tidak hanya menghabiskan uang; kita juga mengorbankan sebagian dari diri kita sendiri,” kata Dr. Jashim Khan, Associate Professor Pemasaran dan Direktur Manajemen Bisnis Internasional serta penulis utama studi tersebut, sebagaimana dikutip melalui Phys.

Sebaliknya, transaksi digital dapat menyebabkan pelepasan dari keuangan, mendorong pembelian yang mendesak. Ketika masyarakat cenderung pada pembayaran tanpa tunai, studi ini menunjukkan bahwa menjaga elemen fisik dalam sistem pembayaran dapat membantu menjaga kesadaran keuangan dan kebiasaan pengeluaran yang bertanggung jawab.

Tim peneliti melakukan studi mereka di dua budaya yang berbeda, dan pada waktu yang sangat berbeda—Selandia Baru pada tahun 2013 dan Tiongkok pada tahun 2023. Mereka menggunakan kelompok fokus dan kuesioner terbuka untuk mengumpulkan data yang lengkap dan terperinci tentang pengalaman konsumen dengan metode pembayaran tunai dan non-tunai.

Peserta diminta untuk menggambarkan perasaan dan perilaku mereka terkait penggunaan berbagai metode pembayaran. Mereka menemukan bahwa uang tunai meningkatkan kesadaran akan pengeluaran, sementara kartu dan dompet digital sering kali menyebabkan pemutusan hubungan dengan uang yang dibelanjakan.

Meskipun 50 persen transaksi di Tiongkok dilakukan melalui pembayaran berbasis aplikasi, peserta menyatakan rasa kepemilikan yang berkurang atas keuangan mereka. Seorang peserta mencatat, uang digital tidak terasa seperti menghabiskan uang dia sendiri, tetapi uang tunai berbeda.

“Uang Anda selalu terasa berkurang saat Anda menggunakannya,” katanya.

Sentimen ini bergema di kedua penelitian, menggarisbawahi beban emosional yang dibawa uang tunai dibandingkan dengan uang digital. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa meskipun orang merasa senang dan aman menggunakan aplikasi pembayaran pihak ketiga, mereka terkadang berjuang dengan rasa kehilangan saat berpisah dengan uang tunai.

Respons emosional terhadap transaksi tunai meliputi kesedihan dan rasa bersalah, yang mencerminkan hubungan psikologis yang lebih dalam dengan uang fisik. Sebaliknya, kemudahan pembayaran digital sering kali mengakibatkan pengeluaran yang tidak masuk akal, karena uang tunai yang nyata digantikan oleh angka-angka abstrak di layar.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa uang tunai bukan hanya uang—ini adalah cara untuk tetap terhubung dengan apa yang kita belanjakan. Memegang uang tunai di tangan kita mengingatkan kita akan nilainya, sesuatu yang dapat membuat pembayaran digital mudah dilupakan. Saat kita menggunakan lebih banyak opsi non-tunai, ada baiknya mengingat pelajaran yang diajarkan uang tunai tentang pengeluaran yang bijak,” ujar Dr. Jashim Khan.

“Beralih ke masyarakat tanpa uang tunai berarti kita perlu memahami bagaimana pilihan pembayaran yang berbeda memengaruhi kita, tidak hanya secara finansial tetapi juga secara emosional. Mengetahui hal ini dapat membantu kita membuat keputusan finansial yang lebih baik di dunia di mana uang sering kali terasa tidak terlihat,” sambungnya.

Baca Juga:

Survei SMRC: Pramono-Rano Berpeluang Menangkan Pilgub Jakarta dalam Satu Putaran

Bang Doel Komitmen Bakal Perjuangkan Dana Abadi Kebudayaan

Gunakan Surat Kop Kementerian, Mendes Yandri Bersumpah Tak Pakai Uang Negara untuk Haul Ibunya

Share: Studi: Beli Barang Pakai Duit Kes Bikin Seseorang Lebih Bahagia