Anggota Perlemen Inggris, Zarah Sultana menuding Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Persatuan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menggunakan standar ganda terhadap Israel dalam dunia olahraga.
Sultana menuding kedua lembaga itu mengistimewakan Israel kendati negara itu melakukan genosida terhadap rakyat di Gaza.
“Namun, setelah 13 bulan genosida yang telah merenggut lebih dari 118.000 nyawa warga Palestina, Israel tidak menghadapi sanksi seperti itu — menyoroti standar ganda rasis yang mengakar dalam politik & olahraga global,” demikian tulis Sultana melalui akun X pribadinya, dikutip pada Kamis (14/11/2024).
Sikap kedua lembaga itu, kata Sultana, berbeda dengan apa yang diterima Rusia ketika menginvasi Ukraina. FIFA dan UEFA langsung menjatuhkan sanksi terhadap Rusia ketika mereka melakukan kampanye yang diklaim sebagai operasi militer di Ukraina.
“Setelah Rusia menginvasi Ukraina, Rusia segera dilarang mengikuti semua turnamen UEFA & FIFA,” ujarnya.
FIFA sempat dikabarkan akan menjatuhkan sanksi terhadap Israel pada Oktober lalu, namun rencana itu sampai saat ini urung dilaksanakan.
Sanksi itu terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan negara itu di wilayah Gaza. Keputusan itu bakal dipertimbangkan oleh Dewan federasi tersebut.
Proposal untuk menangguhkan federasi Israel pertama kali diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) pada bulan April dan diangkat di Kongres FIFA pada bulan berikutnya.
Baca Juga:
FIFA Dikabarkan Segera Jatuhkan Sanksi ke Israel Imbas Pelanggaran HAM Gaza
Jokowi Batal Hadiri Penutupan PON karena Jadi Saksi Pernikahan Anak Khofifah