Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menunjuk miliarder Elon Musk dan Vivek Ramaswamy untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah. Lembaga itu ditugasi untuk mengurangi beban regulasi, dan memangkas pengeluaran pemerintah yang berlebihan.
“Saya berharap Elon dan Vivek membuat perubahan pada Birokrasi Federal dengan memperhatikan efisiensi dan, pada saat yang sama, membuat hidup lebih baik bagi semua warga Amerika. Yang terpenting, kami akan menghilangkan pemborosan dan penipuan besar-besaran yang terjadi di seluruh Pengeluaran Pemerintah tahunan kami yang mencapai $6,5 triliun (Rp102.583 triliun)” kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip melalui Le Monde pada Rabu (13/11/2024).
Departemen Efisiensi disebut-sebut mewakili visi Trump tentang pemerintahan yang lebih ramping dan efisien yang sejalan dengan prinsip-prinsip “America First” miliknya. Namun, masih ada pertanyaan tentang kelayakan dan dampak proyek semacam itu pada struktur federal, terutama mengingat kurangnya persetujuan kongres dan peran Musk dan Ramaswamy yang tidak konvensional.
Meskipun demikian, inisiatif tersebut menggarisbawahi tekad Trump untuk mengubah cara pemerintah federal beroperasi, sebuah agenda yang ia anggap penting bagi warisannya. Dengan nominasi terbaru ini, Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk membentuk kembali Washington dengan mendatangkan orang luar yang memiliki komitmen yang sama untuk mengganggu tatanan politik yang sudah mapan.
Trump menyebut inisiatif ini sebagai “Proyek Manhattan” di zaman ini. Proyek yang merujuk pada program penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat selama Perang Dunia II, yang bertujuan untuk mengembangkan senjata nuklir pertama di dunia.
Departemen baru ini, meskipun tidak resmi dan tanpa persetujuan kongres resmi, menandakan niat Trump untuk membuat perubahan struktural yang mendalam di Washington. Baik Musk maupun Ramaswamy tidak akan tunduk pada konfirmasi Senat untuk peran ini, karena mereka akan beroperasi di luar batasan tingkat kabinet.
Pemerintahan Trump telah membingkai inisiatif tersebut sebagai pendekatan transformatif terhadap tata kelola, yang secara langsung menargetkan inefisiensi dan pemborosan yang menurut Trump merajalela di seluruh lembaga federal.
“Ini (Departemen Efisiensi Pemerintah) akan mengirimkan gelombang kejut ke seluruh sistem, dan siapa pun yang terlibat dalam pemborosan pemerintah – yang jumlahnya banyak sekali!” ujar Musk dalam sebuah kesempatan.
Pernyataan Musk tersebut menggemakan retorika Trump yang telah berulang kali mengkritik apa yang ia lihat sebagai operasi federal yang membengkak dan tidak efektif. Ramaswamy, yang dikenal karena sikap anti-birokrasinya, akan bergabung dengan Musk dalam merancang strategi yang bertujuan untuk mencapai apa yang telah lama diperjuangkan Partai Republik, yakni reformasi federal yang menyeluruh.
Baca Juga:
Respons Telepon Prabowo, Donald Trump Puji dan Persilakan Prabowo Menghubunginya Kapan Saja
Agen Iran Didakwa Berencana Bunuh Donald Trump sebelum Hari Pemilihan Presiden
Iran Masa Bodoh Atas Kemenangan Trump: Siapa Pun Presiden AS Kami Tetap Disanksi