Pemerintah Rusia berencana membentuk ‘Kementerian Sek’ yang ditugaskan untuk menggenjot angka kelahiran di negara itu, di tengah penurunan angka kelahiran yang berlangsung secara konsisten di wilayah tersebut.
Dilansir dari Mirror, Ketua Komite Parlemen Rusia tentang Perlindungan Keluarga, Ayah, Ibu, dan Anak, Nina Ostanina tengah mengkaji petisi yang menuntut pembentukan kementerian tersebut. Majalah Moskvich melaporkan bahwa petisi tersebut digagas agensi GlavPR.
Rencana ini hanya satu dari sekian usulan untuk mendorong peningkatan angka kelahiran di negara itu. Salah satu usulan yang aneh adalah mematikan internet, dan bahkan lampu, antara pukul 10 malam sampai 2 pagi untuk mendorong pasangan berhubungan seks.
Gagasan lain adalah agar negara membayar ibu rumah tangga yang membesarkan anak-anak untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, dan memasukkannya dalam perhitungan pensiun mereka. Satu gagasan lagi adalah bahwa negara harus membayar kencan pertama hingga senilai 5.000 rubel atau sekitar Rp800 ribu.
Usulan lain lagi adalah bahwa anggaran publik harus mendanai malam pernikahan di hotel untuk pasangan hingga senilai 26.300 rubel atau sekitar Rp4,2 juta. Lewat insentif itu harapannya dapat merangsang kehamilan.
Diketahui, pejabat Putin mengajukan berbagai ide untuk memenuhi tuntutannya untuk menghentikan penurunan demografi yang diperparah oleh ratusan ribu orang yang tewas dalam perang di Ukraina yang dilancarkannya hampir tiga tahun lalu.
Baca Juga:
Putin Teken UU yang Bikin Kriminal Kebal Hukum Asalkan Mau Gabung Tentara Rusia
Bertemu Putin, Prabowo Buka Peluang Kerja Sama Indonesia-Rusia di Sektor Energi Nuklir
Joe Biden Salah Ucap: Panggil Zelensky “Putin” dan Kamala Haris “Trump”