Komisi Pemilihan Umum (KPU) melempar bola panas ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait video viral yang berisi Presiden Prabowo Subianto meng-endorse Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Komisioner KPU August Mellaz menyatakan, pihaknya menanti Bawaslu untuk menindaklanjuti apakah dalam video tersebut terdapat dugaan pelanggaran.
“Kita akan tunggu, dalam hal ini tentu Bawaslu yang akan melakukan telaah,” kata Mellaz di Jakarta, Minggu (10/11/2024).
Pihaknya mengaku enggan untuk menanggapi video yang berisi ajakan kepala negara kepada masyarakat Jawa Tengah untuk memilih Luthfi-Yasin pada Pilkada Jawa Tengah 2024.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto mengajak warga Jawa Tengah untuk mendukung pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah 02, Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Ajakan ini diunggah lewat sebuah video yang diposting Ahmad Luthfi melalui akun Instagram pribadinya, pada Sabtu (10/11/2024).
Melalui video tersebut, Prabowo meyakini bahwa keduanya dapat mendukung pemerintahannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Jawa Tegah. Mengingat kapasitas mereka selama ini dalam mengemban tugas di jabatannya masing-masing.
“Saya percaya mereka akan merupakan tim yang sangat cocok, dan akan bekerja bersama dengan saya di pusat. Kita akan menjadi tim yang sangat baik, tim di daerah dan tim yang ada di pusat. Untuk itu saya memohon rakyat Jawa Tengah pada pemilihan kepala daerah yang akan datang di Jawa Tengah. Saya memohon dengan sangat berilah suaramu kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin,” seru Prabowo, seperti dikutip pada Minggu (10/11/2024).
Prabowo bilang, jika keduanya terpilih sebagai pemimpin Jawa Tengah, maka dia yakin bahwa sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah Jawa Tengah dapat terbangun kuat.
“Untuk membawa kemajuan yang sangat cepat di negara kita, di Jawa Tengah dan seluruh Indonesia,” ujarnya.
Menyusul viralnya video tersebut, pihak Istana Kepresidenan menjelaskan bahwa pernyataan Prabowo itu bukan dalam kapasitasnya sebagai presiden, melainkan sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, partai pengusung kedua sosok tersebut.
Semenara itu, PDI Perjuangan mengkritisi sikap Prabowo yang dinilai dapat merendahkan dirinya sendiri sebagai orang nomor satu di Indonesia. Politisi PDIP, Andreas Hugo Pareira menilai hal itu merendahkan martabat Prabowo sebagai presiden karena dimanfaatkan sebagai alat kampanye.
Baca Juga:
Kakek Prabowo RM Margono Digadang-gadang Bakal Dapat Gelar Pahlawan
Video Viral Prabowo Endorse Ahmad Luthfi-Taj Yasin
Muzani Ungkap Cerita Prabowo Telurkan Kebijakan Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila