Isu Terkini

BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia dalam Sepakan ke Depan

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Pexels/Ralph W. lambrecht/Ilustrasi Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia yang bakal berlangsung dalam sepekan ke depan.

BMKG menjelaskan bahwa perubahan kondisi atmosfer yang signifikan dibanding beberapa waktu lalu ini dipicu oleh aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Indonesia bagian barat, seperti wilayah Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

BMKG juga mendeteksi kemunculan Siklon Tropis Yinxing di wilayah utara Indonesia, tepatnya di Laut China Selatan sebelah barat Filipina. Siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 95 knot dan diprediksi masih akan aktif hingga tiga hari mendatang.

Kendati begitu, BMKG memastikan bahwa siklon ini tidak memberikan dampak secara langsung terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia. Lantaran jarak siklon dengan wilayah Indonesia cukup jauh.

“Potensi cuaca signifikan dalam periode 8-14 November 2024, berupa potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” tulis keterangan BMKG, seperti dikutip pada Minggu (10/11/2024).

BMKG menginformasikan bahwa aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diperkirakan akan aktif di sejumlah wilayah, termasuk Sumatra, Kalimantan, Jawa bagian barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Sementara itu, gelombang Kelvin diprediksi akan berpengaruh di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi bagian selatan, serta Papua bagian selatan dalam beberapa hari ke depan.

BMKG juga melaporkan adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di beberapa lokasi, antara lain di Laut Andaman, Samudra Hindia barat Lampung, Laut Natuna Utara, serta di Samudra Pasifik utara Papua dan timur laut Papua Nugini.

Sirkulasi ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari perairan barat Bengkulu hingga Sumatra Barat, Laut Andaman, dan Laut Cina Selatan.

Selain itu, BMKG mencatat adanya daerah perlambatan kecepatan angin lainnya yang memanjang dari pesisir barat Sumatra Barat hingga Aceh, serta di Kalimantan Barat bagian utara hingga Sabah. Daerah konvergensi juga terpantau dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua Pegunungan, hingga Papua Tengah dan Papua.

Di sisi lain, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Andaman, Samudra Hindia barat Bengkulu, Laut Cina Selatan, dan Laut Jawa.

BMKG menjelaskan bahwa kondisi atmosfer ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah yang dilalui oleh konvergensi dan konfluensi tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat terjadi akibat fenomena ini.

Adapun berikut daftar daerah yang berpotensi dapat mengalami cuaca ekstrem:

– Aceh

– Sumatera Utara

– Sumatera Barat

– Riau

– Kepulauan Riau

– Jambi

– Sumatera Selatan

– Kepulauan Bangka Belitung

– Bengkulu

– Lampung

– Banten

– DKI Jakarta

– Jawa Barat

– Jawa Tengah

– DI Yogyakarta

– Jawa Timur

– Bali

– Nusa Tenggara Barat

– Nusa Tenggara Timur

– Kalimantan Barat

– Kalimantan Tengah

– Kalimantan Selatan

– Kalimantan Timur

– Kalimantan Utara

– Sulawesi Utara

– Gorontalo

– Sulawesi Barat

– Sulawesi Tengah

– Sulawesi Selatan

– Sulawesi Tenggara

– Maluku Utara

– Papua Barat Daya

– Papua Barat

– Papua

– Papua Tengah

– Papua Pegunungan

– Papua Selatan.

Baca Juga:

BMKG: Gempa Besar dari 2 Megathrust di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu

Ancaman Gempa dan Tsunami Dahsyat Megathrust 8,7 Magnitudo Mulai Diteliti BMKG

BMKG Pastikan Udara Panas yang Landa Indonesia Bukan Gelombang Panas

Share: BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia dalam Sepakan ke Depan