Kesehatan

Melampaui COVID-19, WHO Sebut TB jadi Penyakit Menular Paling Mematikan

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Pexels/RDNE Stock project/Ilustrasi Dokter

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit tuberkulosis (TB) kembali menjadi penyebab kematian infeksius utama global di 2023. Penyakit ini menyebabkan kematian sebanyak 1,25 juta jiwa di 2023, melampaui kematian akibat COVID-19.

Angka kematian akibat TB di 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya, 2022 yang mencapai 1,32 juta jiwa. Meskipun begitu, total orang yang jatuh sakit akibat TB sedikit meningkat menjadi sekitar 10,8 juta pada tahun 2023.

“Fakta bahwa TB masih membunuh dan membuat begitu banyak orang sakit adalah sebuah skandal, ketika kita memiliki alat untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobatinya,” kata Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui keterangannya, seperti dikutip pada Senin (4/11/2024).

“WHO mendesak semua negara untuk memenuhi komitmen konkret yang telah mereka buat untuk memperluas penggunaan alat-alat tersebut dan mengakhiri TB,” sambungnya.

Indonesia menjadi negara urutan kedua dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia. Dari total kasus TB di dunia, sebanyak 10 persen di antaranya berada di Indonesia.

Sementara urutan pertama dihuni oleh India (26%), serta ketiga dan seterusnya ada China (6,8%), Filipina (6,8%), dan Pakistan (6,3%). Negara-negara itu bersama-sama menyumbang sebesar 56 persen dari beban kasus TB global.

Menurut laporan tersebut, 55 persen dari orang yang mengembangkan TB adalah pria, 33 persen adalah wanita, dan 12 persen adalah anak-anak dan remaja muda.

Dr. Tedros  juga menyoroti menurunnya pendanaan global untuk pencegahan dan perawatan TB. Negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang menanggung 98 persen beban TB menghadapi kekurangan pendanaan yang signifikan. Hanya US$ 5,7 miliar (Rp89,7 triliun) dari target pendanaan tahunan sebesar US$ 22 miliar (Rp346,6 triliun) yang tersedia pada tahun 2023, setara dengan hanya 26 persen dari target global.

Jumlah total pendanaan donor internasional di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah cenderung stagnan di angka sekitar US$ 1,1 – 1,2 miliar per tahun selama beberapa tahun terakhir. Pemerintah Amerika Serikat tetap menjadi donor bilateral terbesar untuk TB.

Baca Juga:

Dinas Kesehatan DKI Sarankan Warga Pakai Masker Cegah TBC

Angka Laporan Kasus TBC di Indonesia Mencapai 800 Ribu Lebih Pasien Hingga 2023

Menkes: 969 Ribu Orang Indonesia Terkena TBC Setiap Tahun, Tak Semua Terdeteksi

Share: Melampaui COVID-19, WHO Sebut TB jadi Penyakit Menular Paling Mematikan