Lebih dari 100 staf British Broadcasting Corporation (BBC) menuduh media Inggris itu bias dalam meliput perang Israel di Gaza. Mereka juga mengkritik media itu lantaran liputannya terkait isu tersebut tidak berbasis bukti yang akurat.
Hal itu disampaikan dalam sebuah surat yang dilayangkan kepada Direktur Jenderal BBC, Tim Davie, dan CEO BBC, Deborah Turness pada Jumat (1/11/2024).
“Prinsip jurnalistik dasar tidak ada dalam hal meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya,” tulis pernyataan dalam surat tersebut, seperti dikutip melalui Al Jazeera.
Para penandatangan surat tersebut mencakup lebih dari 100 staf BBC anonim dan lebih dari 200 orang dari industri media, serta sejarawan, aktor, akademisi, dan politisi.
“Konsekuensi dari liputan yang tidak memadai itu signifikan. Setiap laporan televisi, artikel, dan wawancara radio yang gagal secara tegas menantang klaim Israel telah secara sistematis merendahkan martabat warga Palestina,” kata surat itu.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 43.259 warga Palestina dan melukai 101.827 orang sejak 7 Oktober 2023. Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan. Para penandatangan meminta BBC untuk melaksanakan komitmen editorial termasuk menegaskan kembali bahwa Israel tidak memberikan akses kepada jurnalis eksternal ke Gaza.
Surat itu mengatakan organisasi media Inggris seperti BBC, ITV, dan Sky “menikmati tingkat kepercayaan publik yang tinggi” dan memiliki “kewajiban untuk mengikuti bukti tanpa rasa takut”.
Kendati begitu, BBC telah membela liputannya tentang perang di Gaza. Seorang juru bicara BBC mengatakan pihaknya secara transparan melaporkan berbagai perubahan dan kesalahan dalam peliputan perang di Gaza.
“Kami juga sangat jelas kepada audiens kami tentang batasan yang diberlakukan pada pelaporan kami – termasuk kurangnya akses ke Gaza dan akses terbatas ke beberapa bagian Lebanon, dan upaya berkelanjutan kami untuk mendatangkan reporter ke daerah tersebut,” tambah juru bicara tersebut.
Baca Juga:
Terseret Skandal “Burning Sun”, Media Korsel KBS Ancam Tuntut BBC