Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik sementara sebanyak 73 jajanan China dari pasar Indonesia. Puluhan jajanan tersebut diduga menjadi penyebab insiden keracunan pada anak-anak di sejumlah daerah.
Kepala BPOM Taruna Ikrar menerangkan, langkah itu diambil setelah terjadi insiden kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) di sejumlah wilayah. Lantas pihaknya melakukan uji laboratorium terhadap empat jenis jajanan China, La Tiao.
Jajanan itu terdeteksi mengandung bakteri bacillus cereus, yang dapat memicu sejumlah keluhan akibat cemaran, yakni mual, diare, muntah, hingga sesak napas.
“Jangan dimakan, bila dimakan masih ada risiko terjadi seperti di tujuh lokasi KLB keracunan pangan,” kata Taruna dalam konferensi pers baru-baru ini.
Adapun keempat jajanan tersebut adalah C&j Candy Joy Latiao, Luvmi Hot Spicy Latiao, KK Boy Latiao, dan Lianggui Latiao.
Sementara itu, beberapa wilayah yang melaporkan KLB keracunan pangan adalah ada di Lampung; Sukabumi, Jawa Barat; Wonosobo, Jawa Tengah; Tangerang Selatan, Banten; Bandung Barat, Jawa Barat; Pamekasan, Jawa Timur; dan Riau.
Dikutip melalui laman BC Centre for Disease Control, Bacillus cereus merupakan patogen bawaan makanan yang dapat menghasilkan racun, yang menyebabkan dua jenis penyakit gastrointestinal: sindrom emetik (muntah) dan sindrom diare. Ketika racun emetik (sereulida) diproduksi dalam makanan, muntah terjadi setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Sindrom diare terjadi ketika enterotoksin diproduksi di usus, setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi B. cereus.
Baik sindrom muntah maupun diare biasanya sembuh dengan sendirinya, dan akan sembuh dalam waktu satu atau dua hari. Dalam sebagian kecil kasus, sindrom ini bisa lebih parah, dan sampai dapat menyebabkan kematian. Orang lanjut usia dan pasien dengan keasaman lambung rendah mungkin lebih rentan terhadap sindrom diare akibat bakteri ini.
Baca Juga:
Kemenkes Buka Suara soal Kasus Bakteri Pemakan Daging yang jadi Perhatian di Jepang
Wabah Bakteri “Pemakan Daging” Merebak di Jepang, 77 Orang Meninggal